Agen Togel Online

agen togel online

cerita hot-Perkosaan Brutal

Share it:
Perkosaan Brutal




Perkosaan Brutal




CERITA HOT-Terbaru Waktu sudah larut malam saat Caroline dan shierly pulang jalan-jalan dari sebuah mall di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Caroline dan shierly lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka. Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam.

Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas. Caroline saat ini berusia 26 tahun, sementara shierly baru berusia 18 tahun.
Keduanya memiliki wajah yang cantik, Caroline dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak Caroline dengan penampilan kesehariannya, sedangkan shierly memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka.
Caroline saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang shierly yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di orgshierlysi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura. Sesampainya di kost, Caroline langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan shierly mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Caroline begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri.
Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Caroline sudah dipukul dari belakang sampai pingsan. Caroline tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat biasanya dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya.
Yang menyuruhnya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana jeans. Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Caroline kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Mahmud dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil Raka.
Mereka berdua adalah teman dari Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas. Memang beberapa waktu yang lalu Caroline dan shierly dikenalkan oleh Henry kepada Mahmud dan Raka. Karena dengan setengah memaksa Henry, Mahmud dan Raka ingin dikenalkan dengan Caroline dan shierly yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Caroline dan shierly. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Caroline dan shierly lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Mahmud dan Raka.
Dan yang membuat hati Caroline menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Mahmud sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku shierly yang saat itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna putih. shierly sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu.
Tapi si Mahmud yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas buah dada shierly yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher shierly. Pria itu lalu berkata,
“Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!” Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah shierly dengan bibirnya,
“Hmp.., cup.., cup..,” begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Mahmud bermain di dalam rongga mulut shierly. Sementara itu Raka yang berada di samping Caroline berkata kepada Caroline,
“Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baik-baik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..!” sambil mengelus-elus kepala Caroline. Caroline mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Caroline pun mulai pucat. Lalu Mahmud yang masih memangku shierly menyudahi serbuan bibirnya dan berkata,
“Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang!” Dia menyuruh shierly berlutut di depannya dan menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang kemaluannya. Sambil menangis Caroline memohon belas kasih,
“J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!” Belum selesai berkata, tiba-tiba,
“Pllaakk..!” si Mahmud menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan paksa shierly dibuat berlutut di depannya,
“Masukkin ke dalam mulut elo, hisap atau gue bunuh elo..!” Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, shierly membuka celana Mahmud dan begitu dia menurunkan celana dalam Mahmud tampaklah kemaluan Mahmud yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Mahmud segera memasukkin kemaluannya itu ke mulut shierly yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala shierly.
“Hhmpp.., emphh.. mpphh..!” begitulah suara shierly saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Asan. Raka juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping shierly, menyuruh shierly mengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan tangan. Batang kemaluan Raka tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang shierly dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Mahmud dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan Raka.
Baca Juga Kisah Sex Ngentot Malam Pertama
“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..!” kata Asan.
“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..!” timpal Raka. Beberapa lama kemudian nampak tubuh Mahmud menegang, seluruh badannya mengejang, dan,
“A.. akh..!” Mahmud akhirnya berejakulasi di mulut shierly. Cairan putih kental memenuhi mulut shierly menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan shierly terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Mahmud di kepalanya. Setelah itu mereka melepas BH dan CD shierly, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah buah dada dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.
“Waw cantik sekali anjing ini.” ujar Raka sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah shierly yang sedang terisak-isak ketakutan. Kali ini Raka duduk di pinggir ranjang dan menyuruh shierly berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok batang kemaluan dengan tangannya. shierly terpaksa menuruti kemauan Raka itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang kemaluannya, sehingga Raka mendengus keenakan. Sementara itu si Mahmud mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan shierly dan menjilati liang kemaluannya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu. Seketika itu shierly kaget dan,
“Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..!” shierly pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Mahmud di kemaluan shierly.
“Ayo anjing.., kocok terus barang gue..!” bentak Raka sambil menampar kepala shierly. Kembali shierly mengocok kemaluan Raka sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Asan. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih-tintih. Sekitar 10 menit dikocok, Raka memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut shierly. Kali ini shierly sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Raka jadi gusar, dia lalu menjambak rambut shierly dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
“Pelacur anjing..! Kurang ajar, berani-beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi elo, dengar itu..!” bentaknya. Mahmud pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar shierly. “Goblok..! Gue lagi asyik nikmatin memek elo. Elo jangan macem-macem ya..!” bentak Asan. shierly hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Caroline bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Caroline meronta-ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang-goyang. Melihat reaksi Caroline si Mahmud berkata,
“Kenapa? Elo tidak terima ya pacar elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue entot..! Hahaha..!” Mereka kembali menggerayangi tubuh shierly, kali ini Mahmud merentangkan tubuh shierly di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkin batang kejantanannya ke liang kemaluan shierly.
“J.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Caroline. Ampun Bang..!” pinta shierly sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Raka membantu Mahmud dengan memegangi kedua tangan shierly. Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkinnya dengan paksa ke liang kemaluan shierly yang masih sempit, sehingga dari wajah shierly terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras. Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di dalam liang kemaluan shierly, Mahmud mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan shierly mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha shierly.
“Aakkh.. aahh.. aa. ouhh.. ss.. aakit. ooh. aampuun.. ohh..,” begitulah erangan dan teriakan shierly merasakan sakitnya. Rupanya teriakan dan erangan shierly menambah nafsu dan semangat Mahmud untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan cepat hingga badan shierly pun terbanting-banting dan terguncang-guncang keras. shierly hanya pasrah mengikuti irama Mahmud dan kedua tangan shierly pun kini sudah dilepas oleh Raka. Selama beberapa menit disetubuhi oleh Asan, tiba-tiba badan shierly menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Mahmud yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Mahmud pun menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang kemaluan shierly.
“He.. he.. he.. Baru kali ini kan loe ngerasain pria cokin, gimana rasanya enak engga, jawaabb..!” bentak si Mahmud sambil menarik rambut shierly. Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata shierly menjawab,
“E.. e.. enak, enak sekali..!” “Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..!” kata Raka.
“I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta.” jawabnya dengan suara terbata-bata.
“Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..!” ejek mereka pada Caroline yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa. Kemudian si Mahmud mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan shierly gaya posisi anjing, dia kemudian memasukkin kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya shierly hingga terbenam seluruhnya. Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka shierly berteriak memilukan, “Aaakkhh..!” Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat shierly hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak. “Ooughh..!” shierly mendengus keras menahan rasa perih dari lubang duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan,
“Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..!” Kini Mahmud meyodomi shierly dengan irama yang keras dan cepat hingga shierly menggelepar-gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Asan. Tidak beberapa lama Mahmud akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur shierly dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur shierly, sementara shierly tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah,
“Aahh..!” Namun Mahmud belum juga puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya shierly dan kembali Mahmud meniduri shierly dan memasukkin kembali batang kemaluannya ke lubang kemaluan shierly yang telah lemas itu, dan kembali Mahmud menggenjot tubuh lunglai itu. Tidak lama Mahmud pun berejakulasi di rahim shierly. Lolongan kepuMahmud keluar dari mulut Mahmud disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar dari sela-sela kemaluan shierly. shierly pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu shierly pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga. Dengan perasaan puas Mahmud pun merebahkan badannya di samping shierly yang tergeletak tidak bergerak.
“Akhirnya gue perawanin juga elo. Dasar cewek sombong..!” ujarnya sambil mengehela napas dan melirik shierly. Sesudah itu kini Raka yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Caroline yang masih terikat lemas di kursinya.
“Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal, sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo berontak, Mati elo..!”
“PLAAK..!” sebuah tamparan keras menghantam kepala Caroline hingga Caroline yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya.
“Hmmph..!” dengan mulut tersumbat Caroline berteriak. Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Caroline mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek-robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Caroline. Nafas Caroline tersentak ketika dengan cepat Raka dengan pisaunya melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya. Sekarang Caroline hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepasang kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Buah dadanya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.
“Hmph.., hmph..!” Caroline meronta sambil memandang Raka dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi. Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat.
“Diem brengsek..!” kata Raka,
“PLAK..!” sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Caroline, membuat kepala Caroline tersentak. cerita bokep hot Kemudian ia membuka ikatan Caroline dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Caroline serta melebarkan kedua kaki Caroline hingga posisi Caroline kini seperti orang merangkak. Caroline hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Raka. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biasanya digunakan Caroline dan shierly untuk berdandan sebelum pergi kuliah. Leim lalu merobek celana dalam Caroline dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Caroline dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Raka sedang mengagumi dirinya.
“Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo bener-bener oke!” Raka menampar pantat sekal Caroline yang sebelah kiri yang membuat Caroline menjerit kaget. Lalu tanpa menunggu lagi, Raka yang mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Raka hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Caroline dan sepasang kaos kaki putih yang masih dikenakan Caroline, mungkin ini dapat membuat nafsu Raka semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Caroline jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan teman-temannya. Kemudian Raka menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Caroline lewat belakang.
“Ooh.., ampun Pak Raka. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..!” Caroline mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya. Sambil menoleh ke belakang dan memandang Raka, Caroline mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Raka terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya. Raka tidak perduli Caroline memohon-mohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Caroline, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir kemaluannya. Setelah tangan si Raka memegang pinggul Caroline, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.
“Arrgghh.., ahh.., Ampun..!” Caroline menjerit-jerit ketika penis Raka mulai membuka bibir kemaluannya dan mulai memasuki lubang kemaluannya. Kaki Caroline mengejang menahan sakit ketika penis Raka terus menembus masuk tanpa ampun menusuk-nusuk selaput daranya. Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihan-rintihan,
“Oohh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..!” Badannya pun tersodok-sodok. Raka terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Caroline. Ketika kepala Caroline terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Caroline sehingga kepalanya kembali terangkat dan Caroline kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Raka melalui cermin di depannya. Kadang-kadang Raka menampar pantat Caroline berulang kali, juga dilihatnya buah dada Caroline yang tersentak-sentak setiap kali Raka menyodok penisnya ke dalam kemaluan Caroline dan dia hanya dapat pasrah mengerang-ngerang dan merintih.
Tiba-tiba Raka mengeluarkan penisnya dari kemaluannya. Caroline langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat. Tapi tiba-tiba Mahmud yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Caroline sampai ke pintu depan. “Ahh, tolong! Tolompphh..,” teriakan Caroline dibungkam oleh tangan Asan, sementara itu Raka mendekat dan memukul Caroline dengan keras. Caroline pun jatuh terjelembab ke lantai. “Dasar Bandel ya..!” ujar Raka. Kemudian Raka mengikat tangan Caroline menjadi satu ke depan. Setelah itu, Caroline didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Raka memasukkin penisnya ke mulut Caroline.
“Mmpphh..!” Caroline mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya. Sementara itu Raka dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Caroline. Kedua tangan Raka memegang kepala Caroline dengan kencangnya menggerak-gerakkan maju dan mundur. Mata Caroline tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini. Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Caroline, terlihat tanda-tanda Raka akan mencapai klimaksnya, gerakan memaju-mundurkan kepala Caroline semakin cepat. Dan,
“Akkh.. Croot.., croot..!” Raka berejakulasi di mulut Caroline, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Caroline. Caroline hanya dapat mendengus-dengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Raka tadi, sementara pegangan tangan Raka di kepala Caroline semakin kencang, sehingga sulit bagi Caroline untuk menarik kepalanya. Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Raka mencabut kemaluan dari mulut Caroline yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya. Dengan napas puas Raka mencapakkan kepala Caroline hingga telentang di kasur.
“Siap, siap Sayang. Gue musti ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..!” tiba-tiba terdengar suara Mahmud yang sudah berada di samping Caroline. Caroline memandang Mahmud dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Mahmud memperlakukan shierly hingga pingsan. Kemudian Mahmud menoleh ke Raka yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi. “Ja.. jangan, jangann.. Bang Asan.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. Rasanya ssakit.., kasihani saya Bang..!” ujar Caroline memelas kepada Asan.
“He Anjing. Gue tetep nggak perduli lo mau apa nggak..!” Mahmud menarik tubuh Caroline hingga dia terjatuh di atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anusnya. Setelah itu dia membuka belahan pantat Caroline lebar-lebar.
“Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Asan. Ampun..! Aakkhh..!” Mahmud mulai mendorong masuk, sementara Caroline mejerit-jerit minta ampun. Caroline meronta-ronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Mahmud untuk terus mendorong masuk penisnya. Caroline terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Mahmud masuk ke anusnya. “Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..!” jerit Caroline, ketika Mahmud mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk anusnya. “Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian!” kata Mahmud sambil mengusap-usap buah pantat Caroline. Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes membasahi paha dan kasur.
“Bener-bener pantat kualitas nomer satu!” omel Mahmud sambil terus memompa kemaluannya. Tangisan Caroline makin keras,
“Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Pak, ampun..!” Sementara itu badannya mengejang-ngejang menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
“Gila, gue bener-bener seneng sama pantat lo!” ujar Mahmud sambil terus menyodomi Caroline. Hingga akhirnya tubuh Mahmud mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Caroline pun semakin keras dan urat-uratnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya. Mahmud berejakulasi di lubang pantat Caroline yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Mahmud pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Caroline yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan. Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Caroline, tangisan yang benar-benar menyayat hati, yang membuat Raka kembali bangkit nafsunya.
Raka berjongkok membalikkan tubuh Caroline yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Caroline, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya. Kini posisi Caroline telah siap untuk disetubuhi, Raka meraih penisnya yang telah kembali tegang dan memeganginya, memandang ke arah Caroline yang memalingkan wajahnya dari Raka, matanya terpejam erat-erat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata. Raka mengarahkan penisnya ke kemaluan Caroline, cairan yang keluar dari penisnya membasahi kemaluannya, membantu membuka bibir kemaluan Caroline. Caroline mengerang dan merintih, tubuhnya kembali meronta-ronta, giginya menggeretak, Raka nampak menikmati jeritan Caroline ketika dia menghunjamkan penisnya ke kemaluannya yang telah basah oleh darah dan cairan kemaluannya.
“Aahhgghh..!” Raka mulai memperkosa Caroline. Kaki Caroline terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya.
Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Raka mulai bergerak dengan keras di kemaluan Caroline. Raka menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di kemaluan Caroline sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Raka semakin bersemangat mompakan batang kemaluannya di dalam rahim Caroline. Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Caroline pun lemas tergoncang-goncang dan tersodok-sodok.
Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Caroline oleh Raka, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Caroline. Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Caroline tergerai-gerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Caroline, bibir Raka kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Caroline yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Caroline. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Caroline pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah dan teratur,
“Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..!” sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirya badan Raka pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Raka berejakulasi di rahim Caroline. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Raka nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Caroline yang telah kepayahan dan lunglai itu. Raka mengerang kenikmatan di atas badan Caroline yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak.
“Aauughh.. oh..!” Caroline pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul shierly temannya yang terlebih dulu pingsan. Badan Raka menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Caroline gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Caroline yang tergelatak di bawahnya.
Raka pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Caroline yang tergolek lemah. Begitulah malam itu Mahmud dan Raka telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu. Pagi itu saat Mahmud dan Raka sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tiba-tiba Henry sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry yang juga teman Mahmud dan Raka.
“Hei.., kalian disini rupanya.” ujar Henry. Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak.
“Wah elo-elo abis pesta disini ya..?” tanya Henry.
Tanpa menjawab, Raka dan Mahmud dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Henry dan Acong yang terbengong-bengong. Saat Raka dan Mahmud berjalan meninggalkan kamar kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu. Memang rupa-rupanya Henry juga memendam cinta kepada gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh shierly dan Caroline yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Henry dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya
Share it:

Cerita Hot

Slider

Post A Comment:

0 comments: