NGENTOT SEKRETARIS HOT
Kemolekan tubuh Gita membuatnya tertarik, pacar Gita yang jabatannya masih dibawah Siswanto, membuat ia lebih leluasa untuk menjajahnya. Siswanto sering menikmati tubuh Gita saat jam istirahat, diwaktu kantor sepi, seringkali didalam toilet ruangannya. Sehingga membuat Siswanto sangat betah dikantor karena suguhan tubuh Gita yang sangat indah itu. Hingga Gita memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya itu, sedangkan peraturan dikantor Siswanto tidak boleh ada pasangan suami istri dalam sekantor . terpaksa Gita yang harus keluar, tapi tak mengapa toh Siswanto juga sudah menikmati tubuhnya berkali kali hingga tak terhitung. Tapi yang membuat Siswanto pusing adalah ia harus mencari pengganti Gita, ia tak mau pengganti nya lebih jelek daripada Gita. Lalu disuruhnyalah bagian HRD untuk membuat iklan di surat kabar dan ditempat-tempat lainnya.
Semingu kemudian datanglah tiga orang wanita melamar, namanya Diah, Neda dan Nadia. Setelah Siswanto melihat profil mereka dari surat lamaran ia hanya tertarik pada satu orang yang bernama Nadia, ia menghubungi bagian HRD agar memanggil Nadia untuk di interview. Tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang sangat cantik, tubuhnya tinggi, badannya putih bersih, rambutnya hitam sebahu dan tubuhnya langsing, dihiasi dengan baju ketat dan sepatu High heels membuat penampilannya langsung menarik perhatian Siswanto.
Kurang lebih 40 menit ia meng interview Nadia, mungkin sengaja dilama-lamakan supaya ia lebih bisa memandang gadis ini. Dalam interview itu kadang ia sedikit menggodanya dan dari godaan tersebut ia bisa mengetahui kalau Nadia ini orang yg gampangan, dan pasti bisa menikmati tubuh moleknya. Akhirnya ia putuskan menerima Nadia, terlihat raut kegembiraan diwajah Nadia. Dan Siswanto meminta mulai hari senin Nadia langsung berangkat bekerja, jadi Siswanto suruh ia untuk mempersiapkan segala sesuatunya, agar saat dikantor tidak pekerjaan yang terbengkelai. Tidak lupa mereka saling bertukar nomer HP, untuk mempermudah segala urusan kantor.. Cerita Sex Selingkuh,
Hari Senin itu sudah 1 bulan Nadia bekerja. Ia terlihat sedang sibuk di mejanya. Walau gajinya sebagai sekretaris tidak seberapa besar, tapi ia dengan senang hati melakoni profesinya itu. Saat ia sedang menyiapkan beberapa arsip untuk diberikan kepada si supervisor dalam laporan bulanan rapat sore nanti, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit tak karuan. Segera saja ia bangkit dari duduknya menuju kamar kecil di ruang belakang mejanya. Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita.
Ia langsung masuk saja. Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Nadia.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Nadia terkejut setengah mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja, kedua mata Nadia terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata Penis si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Nadia membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati. Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Nadia ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Nad.. sudah dari awal sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman” Mendengar itu Nadia kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejad.
“Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?” “Oh.., jangan kuatir Nad.., cuma sebentar kok.. yang lain juga pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing setelan atas yang dipakai Nadia. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Nadia.
“To.., tolong.., tolong..!”, tampak Nadia berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 36B. Dan.., bret.., bret.., baju Nadia terlihat sudah sobek di sana sini..
Dan dengan sekali hentakan, BH Farida turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Nadia yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu. Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Nadia hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Nadia tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya Penis si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang Penis itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang Aku.., udah lama Aku ngangenin Penis yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Nadia dalam hati.
Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Nadia.. Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana. Si supervisor mengangkat kaki kanan Nadia ke pinggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan Penisnya ke liang kewanitaan Nadia. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari Penis itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang tentu saja sudah tidak lagi perawan itu. Nadia terbeliak kaget merasakan besarnya Penis itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju Penisnya sambil mencium dan melumat bibir Nadia yang seksi itu. Nadia tak mau kalah, dia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Penis yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Nadia terpejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya.. Sakit perutnya pun sudah terlupakan. Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi.
Nadia kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan Penisnya dari arah belakang kemaluan Nadia.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Nadia sambil terus menusukkan Penis supernya ke kewanitaan Nadia. “Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang kerja..”, kata Nadia di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Nadia meraih Penis yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas Penis ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Nadia.
“Oouuuhhh…Ooouuuhhhh….Ooooohh..”, erang Nadia penuh kenikmatan. Penis itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Nadia segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih Penis itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya.. ooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan.
Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Nadia dengan sangat erat.. Nadia menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap Penis ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Nadia tanpa bisa dihalangi lagi. Nadia pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di Penis, supervisor itu dengan lahapnya.. Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan Sex, . Dimana saja dan kapan saja mereka bernafsu baik di mobil, di hotel, di rumah si supervisor . selalu saja mereka melakukan hubungan Sex.
Post A Comment:
0 comments: