Geliat Ma'ruf Amin dan Sandiaga Kunjungi Ponpes
Berita Terupdate168 - Jakarta - Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin bergeliat menyambangi pondok pesantren di masa kampanye Pilpres 2019. Begini kesibukan dua cawapres tersebut di ponpes.
Sandiaga Uno bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Amin Sumenep Perenduan Madura, Minggu (30/9/2018). Kedatangan Sandi pun diterima dengan hangat oleh pimpinan Ponpes Al Amin Sumenep, KH Ahmad Fauzi Tijani.
"Kami senang ada calon pemimpin nasional mengunjungi ponpes ini," kata KH Ahmad.
Sandiaga mengaku kagum melihat pesantren yang dikelola secara moderen dan profesional tersebut. Kepada para santri yang menyemut untuk bersalaman dengan Cawapres yang didukung PAN, Gerindra, PKS dan Berkarya ini, Sandi pun menitipkan pesan agar mereka menumbuhkan jiwa santripreneur.
"Sudah saatnya para santri menumbuhkan jiwa pengusaha, niat keras menciptakan lapangan kerja. Pesan saya good is not enough, why not be the best so be the best. Bagus saja tidak cukup. Harus menjadi yang terbaik, maka jadilah yang terbaik," kata Sandi yang disambut gemuruh tepuk tangan ribuan santri.
Sementara itu, KH Ma'ruf Amin mengunjungi Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Minggu (30/9/2018). Dialog Ma'ruf Amin dengan santri dan kiai tradisional se Banten sempat membahas soal tenaga kerja asing (TKA) asal China. Ia dicurhati oleh seorang penanya yang mengeluh dengan isu banyaknya tenaga kerja asal negara tersebut.
Ditanya masalah ini, Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah sudah punya aturan jelas mengenai TKA. Tapi, isu ini menurutnya digoreng oleh kelompok tertentu untuk berbagai kepentingan. Padahal, aturan mengenai ini sudah dibuat. Khususnya misalkan hanya TKA punya keahlian yang boleh masuk ke Indonesia, atau TKA yang memang ditempatkan di satu proyek strategis untuk kepentingan percepatan pembangunan.
"Kalau yang lainnya nggak. Yang ilegal ini harus dikembalikan ke negaranya, harus kita usir," ujar Ma'ruf.
Peraturan pemerintah soal ini juga ia sebut sudah tepat. Bahwa hanya tenaga kerja berkeahlian saja yang boleh bekerja di Indonesia. Tapi, karena tenaga tersebut kurang, maka ada TKA yang kemudian didatangkan.
"Kalau sudah punya nggak perlu. Makanya kita siapkan tenaga kerja kita yang berkeahlian di masyarakat," paparnya
Sandiaga Uno bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Amin Sumenep Perenduan Madura, Minggu (30/9/2018). Kedatangan Sandi pun diterima dengan hangat oleh pimpinan Ponpes Al Amin Sumenep, KH Ahmad Fauzi Tijani.
"Kami senang ada calon pemimpin nasional mengunjungi ponpes ini," kata KH Ahmad.
Sandiaga mengaku kagum melihat pesantren yang dikelola secara moderen dan profesional tersebut. Kepada para santri yang menyemut untuk bersalaman dengan Cawapres yang didukung PAN, Gerindra, PKS dan Berkarya ini, Sandi pun menitipkan pesan agar mereka menumbuhkan jiwa santripreneur.
"Sudah saatnya para santri menumbuhkan jiwa pengusaha, niat keras menciptakan lapangan kerja. Pesan saya good is not enough, why not be the best so be the best. Bagus saja tidak cukup. Harus menjadi yang terbaik, maka jadilah yang terbaik," kata Sandi yang disambut gemuruh tepuk tangan ribuan santri.
Sementara itu, KH Ma'ruf Amin mengunjungi Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Minggu (30/9/2018). Dialog Ma'ruf Amin dengan santri dan kiai tradisional se Banten sempat membahas soal tenaga kerja asing (TKA) asal China. Ia dicurhati oleh seorang penanya yang mengeluh dengan isu banyaknya tenaga kerja asal negara tersebut.
Ditanya masalah ini, Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah sudah punya aturan jelas mengenai TKA. Tapi, isu ini menurutnya digoreng oleh kelompok tertentu untuk berbagai kepentingan. Padahal, aturan mengenai ini sudah dibuat. Khususnya misalkan hanya TKA punya keahlian yang boleh masuk ke Indonesia, atau TKA yang memang ditempatkan di satu proyek strategis untuk kepentingan percepatan pembangunan.
"Kalau yang lainnya nggak. Yang ilegal ini harus dikembalikan ke negaranya, harus kita usir," ujar Ma'ruf.
Peraturan pemerintah soal ini juga ia sebut sudah tepat. Bahwa hanya tenaga kerja berkeahlian saja yang boleh bekerja di Indonesia. Tapi, karena tenaga tersebut kurang, maka ada TKA yang kemudian didatangkan.
"Kalau sudah punya nggak perlu. Makanya kita siapkan tenaga kerja kita yang berkeahlian di masyarakat," paparnya
Post A Comment: