Cerita Hot Slider Perawan Di Ujung Nada 12.01.00 Share it: Facebook Twitter Perawan Di Ujung Nada CERITA HOT-Istri sudah punya. Anak juga sudah dua. Rumah, meskipun hanya rumah BTN juga sudah punya. Mobil juga meski kreditan telah punya. Mau apalagi? Pada awalnya Aku hanya iseng-iseng saja. Lama-lama jadi keterusan juga.Kehidupan rumah tanggAku sebetulnya sangat bahagia. Istriku cantik, seksi dan selalumenggairahkan. Dari perkawinan kita kini telah terlahir seorang anak laki-laki berusia delapan tahundan seorang anak cantik berusia tiga tahun, Aku hanya pegawai negeri yg kebetulan punyakedudukan dan jabatan yg lumayan.Namun hampir saja biduk rumah tanggAku dihantam badai. Dan memang semua ini bisa terjadikarena keisenganku, bermain-main api sampai hampir saja menghanguskan mahligai rumahtanggAku yg damai. Aku sendiri tak menygka kalau bisa menjadi keterusan begitu.Awalnya Aku hanya iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke. Tak disangka di sana banyak jugaperempuan-perempuan cantik berusia remaja. Tingkah lAku mereka sangat menggoda. Dan merekamemang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Namun tak sedikit yg sengaja mencarilaki-laki hidung belang.Terus terang waktu itu Aku sebenarnya tertarik dgn salah seorang perempuan di sana. Wajahnyacantik, Badannya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan Aku memperkirakan umurnyatak lebih dari delapan belas tahun. Aku ingin mendekatinya, namun ada keraguan dalam hati. Akuhanya memandanginya saja sembari menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu ygdilantunkan pengunjung secara bergantian.Namun sungguh tak diduga sama sekali ternyata perempuan itu tahu kalau Aku sejak tadimemperhatikannya. Sembari tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku.Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahAku. Tentu saja Aku sangat terkejutdgn keberaniannya yg kuanggap luar biasa ini.“Sendirian aja nih.., Omm..”, sapanya dgn senyuman menggoda.“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.Aku tak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, Aku benar-benar tak tahu kalau perempuan mudabelia ini sungguh pandai merayu. Sesampai Aku tak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum.Meskipun baru beberapa saat kenal, namun sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudahlama mengenalku. Padahal baru malam ini Aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dgnnya.Semula Aku memang canggung, Namun lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan Aku mulai beranimeraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yg cukup pendek,sesampai sebagian pahanya jadi terbuka.Hampir tengah malam Aku baru pulang. Sebenarnya Aku tak biasa pulang sampai larut malam begini.Namun istriku tak rewel dan tak banyak bertanya. Sepanjang malam Aku tak bisa tidur. Wajahperempuan itu masih terus membayg di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatkujadi seperti kembali ke masa remaja.Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata perempuan itu juga datang ke sana.Pertemuan kedua ini sudah tak membuatku canggung lagi. Bahkan kini Aku sudah berani menciumpipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah. Aku bersenang-senang dgnperempuan yg sebaya dgn adikku. Kali ini Aku justru pulang menjelang subuh.Mungkin karena istriku tak pernah bertanya, dan juga tak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klubkaraoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja perempuan itu yg menemaniku. Dia menyebutnamanya Sembari. Entah benar atau tak, Aku sendiri tak peduli. Namun malam itu tak seperti biasanya.Rani mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putarmengelilingi kota Jakarta dgn kijang kreditan yg belom lunas.Entah kenapa, tiba-tiba Aku punya pikiran untuk membawa perempuan ini ke sebuah penginapan.Sungguh Aku tak menygka sama sekali ternyata Rani tak menolak ketika Aku mampir di halamandepan sebuah losmen. Dan dia juga tak menolak ketika Aku membawanya masuk ke sebuah kamaryg telah kupesan.Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk badannya. Bahkan wajahnya dan lehernyakuhujani dgn ciuman-ciuman yg membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil danmerintih tertahan. Aku tahu kalau Rani sudah mulai disampaipi kobaran api gairah asmara ygmembara.Perlahan Aku membaringkan badannya di atas ranjang dan satu persatu Aku melucuti pakaian ygdikenakan Rani, sampai tanpa busana sama sekali yg melekat di badan Rani yg padat berisi. Ranimendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yg basah dan hangat mulai bermain dan menggelitikputing payudaranya. Sekujur badannya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuhbagian badannya yg paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawanitu. Namun itu sudah cukup membuat Rani menggelinjang dan semakin bergairah.Tergesa-gesa Aku menanggalkan seluruh pakaian yg kukenakan, dan menuntun tangan perempuanitu ke arah batang kemaluanku. Entah kenapa, tiba-tiba Rani menatap wajahku, saat jari-jari tangannyamenggenggam batang kemaluan kebanggaanku ini, Namun hanya sebentar saja dia menggenggamkemaluanku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yg indah untuk menutupikeindahan pagar ayunya.“Jangan, Omm..”, desah Rani tertahan, ketika Aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.“Kenapa?” tanyAku sembari menciumi bagian belakang telinganya.“Aku.., hmm, Aku..” Rani tak bisa meneruskan kata-katanya.Dia malah menggigit bahuku, tak sanggup untuk menahan gairah yg semakin besar menguasaiseluruh bagian badannya. Saat itu Rani kemudian tak bisa lagi menolak dan melawan gairahnyasendiri, sesampai sedikit demi sedikit lipatan pahanya yg menutupi kemaluannya mulai sedikitterkuak, dan Aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yg putih mulus itu sesampaiAku bisa dgn puas menikmati keindahan bentuk kemaluan perempuan muda ini yg mulai tampakmerekah.Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yg keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki lubang kemaluannya yg mulai membasah. Dia menggeliat-geliatsesampai membuat batang kemaluanku jadi sulit untuk menembus lubang kemaluannya. Namun Aku takkehilangan akal. Aku memeluk badannya dgn erat sesampai Rani saat itu tak bisa leluasamenggerak-gerakan lagi badannya. Saat itu juga Aku menekan pinggulku dgn kuat sekali agarseranganku tak gagal lagi.Berhasil!, begitu kepala kemaluanku memasuki lubang kemaluan Rani yg sempit, Aku langsungmenghentakkan pinggulku ke depan sesampai batang kemaluanku melesak ke dalam lubangkemaluan Rani dgn seutuhnya, seketika itu juga Rani memekik tertahan sembari menyembunyikanwajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kAku. Dan keringat langsungbercucuran membasahi badannya. Saat itu Aku juga sangat tersentak kaget, Aku merasakan bahwabatang kemaluanku seakan merobek sesuatu di dalam kemaluan Rani, dan ini pernah kurasakanpula pada malam pertamAku, saat Aku mengambil keperempuanan dari istriku. Aku hampir takpercaya bahwa malam ini Aku juga mengambil keperawanan dari perempuan yg begitu Aku sukai ini.Dan Aku seolah masih tak percaya bahwa Rani ternyata masih perawan.Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yg hangatdan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tak menygka sama sekali, Rani takpernah mengatakannya sejak semula. Namun itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketikalenyap oleh desakan gairah membara yg begitu berkobar-kobar.Aku mulai menggerak-gerakan badanku, agar kemaluanku dapat bermain-main di dalam lubangkemaluan Renny yg masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Rani sudah mulai tampak takkesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan darigerakan-gerakan maju mundur kemaluanku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.Malam itu juga Rani menyerahkan keperawannya padAku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun diakemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan Aku sendiri merasa menyesal karena Aku takmungkin mengembalikan keperawanannya. Aku memandangi bercak-bercak darah yg mengotorisprei sembari memeluk badan Rani yg masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.“Maafkan Aku, Rani. Aku tak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejaksemula..”, katAku mencoba menghibur.Reny hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkahgontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yg menghantam lantai di dalamkamar mandi. Sedangkan Aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.Aku menunggu sampai Rani keluar dari kamar mandi dgn badan terlilit handuk dan rambut ygbasah. Aku terus memandanginya dgn berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada.Bagaimanapun Aku sudah merenggut keperempuanannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegahkembali. Rani duduk disisi pembaringan sembari mengeringkan rambutnya dgn handuk lain.Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yg putih dan halus. Rani menggeliatsedikit, namun tak menolak ketika Aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahkukembali bangkit saat handuk yg melilit badannya terlepas dan terbentang pemandangan yg begitumenggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yg kencang dan montok, sertakeindahan dari bulu-bulu halus tipis yg menghiasi di sekitar kemaluannya.Dan secepat kilat Aku kembali menghujani badannya dgn kecupan-kecupan yg membangkitkangairahnya. Rani merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yg mendadak saja terusik kembali.“Pelan-pelan, Omm. Perih..”, rintih Rani tertahan, saat Aku mulai kembali mendobrak bentengpagar ayunya untuk yg kedua kalinya. Renny menyeringai dan merintih tertahan sembari mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat Aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dgn irama yg tetap danteratur.Perlahan namun pasti, Rani mulai mengimbangi gerakan badanku. Sementara gerakan-gerakan ygkulAkukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Rani memekik tertahan dgn badanterguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Kali ini Rani mencapaipuncak orgasme yg mungkin pertama kali baru dirasakannya. Badannya langsung lunglai dipembaringan, dan Aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam kemaluannya, merasakankenikmatan denyut-denyut kemaluan Rani, membuatku hilang kontrol dan tak mampu menahanlagi permainan ini.. sampai akhirnya Aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luarbiasa saat cairan spermAku muncrat berhamburan di dalam lubang kemaluan Renny. Akupunakhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dgn Rani malam itu.
Post A Comment: