Ganja Sintetis Rambah Kalbar
Seorang pengguna yang tinggal di Pontianak Selatan, NE (27), mengaku biasa membeli Tembakau Gorilla bersama temannya dengan cara patungan. Mereka membeli paket murah untuk digunakan bersama-sama.
"Owh. Kita juga pernah makai ini sama kawan-kawan. Beli yang paling murah. Makainya sama-sama. Untuk senang-senang saja," kata NE kepada Tribun, Jumat (6/1).
NE menuturkan menghisap Tembakau Gorilla memang lebih cepat membuatnya mabuk. Apalagi jika barang yang dibeli tergolong barang bagus.
"Bagus barangnya, enak juga rasanya. Tapi tergantung pikiran kita saat makainya. Kalau happy, ya senanglah jadinya," ujarnya.
Ia mengaku setelah menghisap Tembakau Gorilla dirinya masih bisa berbicara, tidak seperti orang yang sedang mabuk. Dirinya hanya merasakan, kedua tangannya mendadak dingin. Ia menjelaskan cara memakai Tembakau Gorilla sama dengan tembakau lainnya. Yaitu dengan cara dibakar seperti ketika sedang merokok.
Pengguna lainnya, DI (27) mengaku pikirannya langsung kosong setelah empat kali mengisap Tembakau Gorilla. Ia sempat terdiam. Pandangannya menatap kosong ke depan.
Setelah sekitar lima menit kemudian, dirinya tersadar sedang dalam halusinasi yang tinggi. Kakinya tidak bisa digerakkan. Saat melangkahkan kakinya, DI jalan sempoyongan. Saat mencoba pertama kali, ia menggunakan batang rokok yang dibuang sebagian tembakaunya.
"Lalu tembakau itu dimasukkan. Setelah menghisap terasa pikiran hilang. Saya mendengar percakapan kawan yang ada di sebelah, tapi pikiran kosong. Mereka tertawa melihat saya, juga terdengar. Tapi rasanya malas bergerak," tutur DI yang menetap di Pontianak Kota ini.
Selain itu, efek mengonsumsi Tembakau Gorilla, juga membuatnya terasa berani melakukan apapun. Demikian pula jika pikiran dibawa rileks, maka akan lebih terasa nyaman. "Kalau diajak kelahi setelah ngisap itu, pasti saya mau. Habis ngisapnya, saya juga merasa dunia ini bergoyang. Badan serasa kesemutan," katanya.
NE dan DI mengatakan proses untuk mendapatkan Tembakau Gorilla sangat mudah. Menurut mereka, para penjualnya bertebaran di akun Media Sosial (Medsos). Mulai dari Facebook, Instagram, hingga BlackBerry Messenger (BBM).
Mulai dari yang dengan nama akun samaran, hingga yang terang-terangan menggunakan akun nama Tembakau Gorilla. Tribun mencoba menelusuri sejumlah penjual Tembakau Gorilla tersebut.
Beberapa di antaranya ternyata berlamat di Jakarta, Bandung, dan beberapa daerah lain di luar Kalbar. Proses transaksi ternyata berlangsung sangat cepat. Seorang pemilik akun yang menjual
Tembakau Gorilla, UQ, enggan melayani chat panjang yang dikirim.
Post A Comment: