Ngentot Ibu Tiri Idaman Ayah
Sejak umur tiga tahun aq sudah ditinggal Ibu kandungku. Ibu kandungku meninggal karena sakit. Setahun kemudian Papaku menikah lagi dengan seorang wanita berusia 27 thn berkulit putih bersih, saat itu usia papa 38 thn
CERITA HOT168-Awalnya aq memanggil mama tiriku dengan panggilan tante, tapi dia sendiri yg nggak mau di panggil tante, maunya di panggil Ibu. Dan diapun merawatku seperti anak kandungnya sendiri apalagi pernikahannya dengan Ayahku lama baru dikarunia anak yakni setelah lebih dari 9 thn baru mereka dikaruniai seorang anak perempuan. Jadi selama itu mama tiriku benar-benar menganggapku sebagai anak kandungnya, merawatku dengan penuh kasih sayang dan nggak pernah sekalipun memarahiku.
Setelah adik tiriku dilahirkan pun kasih sayang Ibu tiriku tak berkurang. Kehidupan keluarga kami bisa dibilang cukup secara ekonomi dengan gaji papa sebagai seorang manager disebuah perusahaan swasta. Apalagi setelah Ibu membuka toko sembako di depan rumah kami tiga tahun yg lalu dan ternyata usahanya juga boleh di bilang berhasil. Sayang kebersamaan kami degan papa berakhir tiga tahun yg lalu. Ayahku meninggal akibat kecelakaan. Mobilnya ditabrak bus yg remnya blong.
Kini ia sengle parent, tapi secara ekonomi kami masih serba kecukupan. Usaha mama semakin baik, kadang kalau aq dirumah aq membantu Ibu di toko. Kasih sayang Ibu pun nggak berubah sedikitpun terhadapku. Dia nggak punya keinginan menikah lagi.
Sekarang umurku sudah 21 thn dan aq sudah duduk dibangku kuliah, sedang adikku baru duduk dibangku kelas 4 sd. Usia Ibu tiriku kini 44 thn. Ibu tiriku bukanlah tipe orang yg suka ke salon. Tapi memang dia dikaruniai tubuh yg indah. Walaupun setelah melahirkan adiiku tubuhnya sedikit melar jadinya kayak artis presenter OKI LUKMAN, timggi 167cm, tapi karena kulitnya yg bagus jadi masih nampak seksi.
Seperti hari-hari biasa setelah makan malam dan buka-buka buku kuliah, belajar bro… Aq nonton TV, biasanya setelah menemani adikku tidur Ibu akan menemani nonton TV. Benar saja dia keluar dari kamar adikku memakai daster yg longgar dan menuju sofa panjang yg aq duduki, tapi kali ini dia membawa minyak urut dan menyodorkan ke aq.
“Randi tolong pijitin kepala Ibu sambil nonton TV ya?” dan Ibu pun merebahkan kepalanya di pahaku dan aq pun melakukan yg suruh, memijit kepala Ibu sambil nonton TV.
Sekitar sepuluh menit aq memijit kepala Ibu, tiba-tiba terdengar dengkuran halus Ibu, ternyata Ibu tertidur. Sejenak aq memandang Ibu dan reflek tanganku mengelus kepala Ibu tiriku ‘kasian dia kelelahan’ kataku dalam hati… dan aq pun tak tdk berani mengusik tidur Ibu dan aq biarkan dia tidur dipahaku sambil aq terus nonton TV.
Sesaat kemudian saat aq masih asik nonton TV, Ibu membalikkan badanya kerahku dan tak sengaja wajah ibu tiriku nempel di kemaluanku yg hanya dilapisi celana tanpa CD, kareana memang kebiasaanku kalau mau tidur aq tak pernah memakai CD ditambah lagi posisi tangan Ibu tiriku yg ditaruh di kepalanya sehingga memperlihatkan ketiaknya yg putih dan ternyata Ibu tiriku tdk mengenakan BH sehingga tonjolan pangkal toketnya yg mulus menciptakan pemandanga yg menggairahkan.
Mulanya aq acuhkan, tapi karena di TV menampilkan bintang yg memang terkenal keseksianya membuat mataku kembali melirik ketiak Ibu tiriku, kali ini cukup lama aq menikmati sehingga tanpa terasa kemaluanku mulai mengeras dan entah iblis dari mana menyuruh tanganku bergerak kearah toket Ibuku dan menyentuh toket Ibuku yg nggak kencang lagi tapi montok, justru aq merasakan kelembutan yg luar biasa. Aq meraba toket Ibu tiriku beberapa kali dengan halus dan membuat Ibu tiriku bereaksi. Dengan menarik nafas panjang Ibu membalikkan badanya membelakangiku. Aq sangat terkejut dan menarik tanganku dengan cepat, takut ketahuan Ibu…
Ternyata tdk dan dia tertidur lelap kembali, kelembutan toket Ibu membuat otakku kaca membuat aq ingin menyentuh lagi tapi aq takut Ibu marah sedangkan kemaluanku berontak terus. Dan aq mendapat akal, tanganku mulanya pura-pura memeluk pingganya dan aq sentuhkan bagian bawah pangkal toketnya kembali aq merasakan kelembutan toketnya yg luar biasa.
Ketika Ibu tiriku tak bereaksi jari-jari nakalku mulau mengelus toket Ibu dan sesekali aq kenakan ke puting susunya. Tiba-tiba Ibu menarik nafas panjang membuat jari-jari nakalku berhenti bermain di toketnya, kali ini aq lebih berani atau lebih nekat, aq nggak menarik tanganku dari toketnya menunggu reaksi selanjutnya, ternyata Ibu kembali tidur.
Birahiku semakin melambung membuatku semakin berani meremas toket Ibu tiriku dan perbuatanku ini membuat Ibu tiriku terbangun dari tidurnya, tanganya langsung menangkap tanganku.
“Randi apa yg kamu lakukan?” tanyanya, nggak bentak sih, tapi membuatku pucat.
“Ma..mmaaf Bu, Randi khilaf..” hanya itu yg bisa keluar dari mulutku sakinh takutnya.
“Makanya nggak usah mikir yg aneh-aneh sudah tidur sana.. Ibu juga mau tidur” katanya sambil melangkah menuju kamarnya dan aq masih terpaku ketakutan dan malu.
Aq sadar setelah mendengar suara pintu kamar Ibu yg di tutup ‘glekk!’
Aq pun segera mematikan TV dan mengejar Ibu tiriku.
“Bu.. Ibuu” pangilku dari luar kamar,
Cklekk.. dan Ibuku muncul dari balik pintu kamar
“Ada apa lagi sih Randi? tanya Ibu tiriku dengannada halus seperti biasanya seperti tak pernah terjadi apa-apa.
“Sekali lagi Randi minta maaf ya Bu” kataku sambil memegang dan mencium tanganya.
“Iya Randi.. sudah sana tidur” jawab Ibu tiriku.
“Boleh nggak aq tidur sama Ibu?” tanyaku,
Dulu ketika ada ayahku aq suka tidur bersama mereka walaupun aq sudah memiliki kamar sendiri dan sudah besar, terakhir aq tidur bersama mereka seminggu sebelum Ayah meninggal dan biasanya Ayah yg mengalah tidur di kasur kecil dibawah.
“Oke, tapi karena kamu habis melakukan kesalah, kamu tidur di bawah” dan aq pun tidur dibawah seperti kebiasaan Ayah kalau kami tidur bertiga dan aq pun nggak bisa langsung memejamkan mata masih teringat kejadian tadi tapi aq berpura-pura tidur.
“Randi.. Randi bangun.. kamu tidur diatas aja nanti kamu sakit” tiba-tiba Ibu tiriku membangunkanku dan aq melihat jam 11, berati baru sekitar 30 menit aq berpura-pura tidur.
Aqpun langsung naik ke atas ranjang tidur bersama Ibu tiriku.
“Terima kasih ya Bu..” sambil tersenyum aq mencium pipinya.
“Supaya cepat tidur kamu balik sana membalakangi Ibu” dan aq pun melakukanya.
Disini lebih sulit lagi untuk memejamkan mata aq nggak mau membuat Ibu marah lagi jadi aq pura-pura tidur saja.
Hampir 30 menit aq tak bergerak membelakangi Ibu, tiba-tiba aq merasakan gerakan springbed karena Ibu merubah posisi tidurnya dan aq pun pura-pura menarik nafas panajang seperti orang tidur dan membalikkan tubuhku ke arah Ibu dan aq terkejut ketika ternyata Ibu tiriku belum tidur dan sedang memandang keatas.
“Ibu kok belum tidur?” tanyaku.
“Iya Randi, Ibu masih ingat kejadian tadi..” jawabnya pelan.
“Jadi Ibu masih marah ya sama Randi?” aq bertanya sambil dadaku berdegup kencang karena takut.
“Nggak Randi, Ibu jadi teringan dengan Yahmu.. Ayahmu suka melakukan seperti itu.Saat Ibu tidur membelakangi dia, dia akan memeluk Ibu dari belakang dan tanganya langsung mengelus-elus toket Ibu seperti kamu lakukan tadi…” Ibu terdiam dan menatapku sejenak tiba-tiba dia berbalik lagi dan membelakangiku.
Sesaat aq bingung dengan kata-kata Ibu tiriku, tiba-tiba seperti ada yg membisikkan. ‘Lakukan seperti Ayahmu’ dan seperti kerbau yg dicocok hidungnya aq pun menuruti bisikan itu, aq peluk Ibu tiriku dari belakang dan tangan kananku langsung meremas toketnya.
Kali ini tangan Ibu tiriku justru memegangi tangan kananku dan menekan tanganku untuk lebih keras meremas toketnya, nafasnya mulai tak beraturan. Melihat hal ini aq mengerti kalau Ibu tiriku mulai bergairah dan tanganku semakin berani meremas-remas toketnya dan juga puting susunya. Dan bukan hanya birahi Ibu tiriku saja yg bangkit aq punsudah mulai lupa diri kalau perempuan yg sedang aq gumuli ini adalah soerang perempuan yg merawatku sejak kecil.
Aq membalikkan badanya hingga terlentang dan langsung menindihnya dan menciumi bibirnya sambil tangan kananku meremas-remas toketnya, dengan perlahan ciumanku mulai turun ke leher dan ke toketnya yg montok itu tapi itu masih tertutup dengan dasternya, ciumanku terus bergeser ke bawah hingga di kemaluanya yg masih tertutup celana dalam dan dasternya,
“Emhhhh… oghhhh..” cuma itu yg keluar dari mulut Ibu tiriku.
Bagian bawah daster Ibu tiriku sudah mulai acak-acakkan sehingga tertarik keatas dan memperlihatkan kedua paha mulusnya. Aq sudah nggak tahan lagi ingin melihat kemulusan seluruh tubuh Ibu tiriku. Dan aq pun melucuti daster Ibu tiriku. Kini Ibu tiriku telanjang hanya celana dalamnya yg masih menutupi kemaluannya, tapi aq benar-benar terpesona dengan kemulusan tubuh Ibu tiriku akhirnya kutarik celana dalam Ibu tiriku dan tersembulah bulu kemaluan Ibu tiriku yg lebat hingga ke lubang anusnya.
Sejenak kumenatapnya dan aq pun mulai melepas pakaianku hingga sama-sama bugil. Kembali aq menindihnya dan sesaat kami berciuman dan aq mulai pro aktif dengan mulai menjelajah turun ke leher, ketiak dan akli ini aq menindihnya dari belakang menciumi lehernya dari belakang sambil menggesek-gesekkan kemaluanku yg sudah tegang ke belahan pantatnya membuat birahi Ibu tiriku semakin melambung tinggi.
“Ohh Randi ayo masukin Randi.. masukin dari belakang.. Ibu sudah nggak tahan.. sshshh” tapi aq masih belum mau mau, aq masih menikmati tubuh Ibu Tiriku, dan ciumanku mulai merayap ke bawah ke pantatnya terus ke paha bagian dalamnya membuat Ibu tiriku menggelinjang kegelian.
Ibu tiriku menunggingkan pantatnya dan membuatku semakin bergairah menjilati lubang pantatnya… sssshhhhsss.. bagai orang kepedesan Ibu tiriku terus menikmati jilatan di lubang pantatnya… Lidahku terus bermain-main di lubang pantatnya dan mulai merayap ke kemaluannya, ternyata kemaluan Ibu tiriku sudah sangat basah dan licin oleh cairan kenikmatanya sehingga mengeluarkan aroma khas dan rasa asin yg semakin membuatku tambah bergairah memainkan lidahku di kemaluannya.
Kini posisiku menjilati kemaluan sambil terlentang dan Ibu tiriku menduduki kepalaku sambil terus menggoyang dan menekan kemaluanya ke mulutku kadang susah bernafas. Tiba-tiba Ibu tiriku membalikkan tubuhnya dan melakukan posisi 69 dengan penuh nafsu Ibu tiriku meraih Batang kemaluanku mulai memainkannya di mulutnya membuatku tambah bernafsu menjilati kemaluanya.
Saat aq asik menghisap klitorisnya tiba-tiba Ib tiriku meremas keras batang kemaluanku…oghh.. oghhh..hh.. sambil badanya bergetar hebat dan tiba-tiba dia melepaskan batang kemaluanku dan ganti meremas pertuku sambil menekankan kuat kemaluanya kemulutku.. Ohhh.. aq merasakan lendir hangat membasahi mulutku dan aq pun tak menyia-nyiakannya dengan terus menjilati dan menghisap lendir Ibu tiriku hingga terus bergetar diatas mulutku.
Sesaat kemudian dia merayap turun dari kepalaku dan mncium bibirku.
“Permainan mulutmu sangat hebat Randi.. Ibu mau merasakan batang kemaluanmu” Ibu tiriku langsung mrebah terlentang dan aq yg memang sudah sangat bernafsu nggak perlu nunggu lama lagi, langsung kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya yg tertutup bulunya yg lebat dan sudah sangat basah dan licin itu, tapi aq nggak mau buru-buru, perlahan-lahan aq memasukkan batang kemaluanku sampai masuk semua.. Oohh.. kami hampir bersamaan mendesah kenikmatan dan ketika sudah masuk semua aq menahanya dan menekankan pantatku kuat-kuat sampai aq merasakan ada dinding lembut yg menahan batang kemalauanku didalam kemaluan Ibu tiriku.
Setelah itu aq mulai menggoyang pantatku, hanya beberapa kali aq menggoyang pantatku tiba-tiba Ibu tiriku mengangkat pantatnya tinggi-tinggi dan tubuhnya kembali bergetar hebat, kedua tangan Ibu tiriku meraih kepalaku dan mencium bibirku kuat-kuat sambil kedua matanya melotot dan Ibu tiriku kembali meraih orgasme. Sesaat kemudian tubuh Ibu tiriku lunglai tanpa tenaga dibarengi dengan keringtanya yg membasahi tubuh dan sprei kasur.
Nafsuku pun sudah tak tertahankan lagi melihat pemandangan seperti ini, perlahan aq mengocok lubang kemaluanya untuk menuntaskan, tiba-tiba,
“Aghh.. tunggu dulu Randi mama masih ngilu..” setengah menjerit Ibu tiriku menahan kemaluanku bergerak sambil mengeluarkannya dari lubang kemaluannya membuat nafsuku agak tertahan, aq tersenyum dan mencium lembut bibirnya, aq pun menahan diri.
“hh.. ternyata bikan jilatanmu aja yg bikin Ibu klepek-klepek..” tiba-tiba Ibu mendorongku ke samping dan aq pun terelentang di samping Ibu tiriku.
“Sekarang giliran Ibu Randi..” katanya sambil bangkit dan meraih batang kemaluanku yg tegang mengeras dan ibu tiriku pun mulai dengan aksi menjilati, mengulum, menghisap dan nafsuku bertambang melambung tinggi, untung saja Ibu tiriku nggak lama dengan permainan mulutnya dan dia mulai naik diatas perutku dan tangan mulai mengarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.. slepph.. ohh.. Ibu tiriku mulai mengoyangnya dan membuat batang kemaluanku semkain mengeras berdnyut…
“Buu.. aq sudah nggak tahan Buu..” aq seperti memohon pada Ibu tiriku.
“Tahan sebentar Randi sayang.. ohh Ibu juga udah mau keluar.. ohh..” dia pun semakin mempercepat goyanganya membuat batang kemaluanku seperti di remas-remas dan di hisap-hisap oleh kemaluan Ibu tiriku dan..
“Buuuu.. ohhhh..” aq sudah nggak tahan lagi menahan nafsuku setelah berdenyut-denyut kencang, beberapa kali kemaluanku menyemburkan pejuhku ke dalam kemluan Ibu tiriku membuat kemaluan Ibu tiriku semakin becek dan licin, tanganku meremas pantat montoknya menahan ngilu di kemaluanku, Ibu tiriku pun merasakan luar biasa licinya kemaluannya dan goyanganya bertambah kencang dan semakin kencang dan…
LIHAT JUGA : Cerita Sex: Ayah Tega Memperkosaku
“Ooohhh.. ohhh..” tubuh Ibu tiriku kembali bergetar mengejang hebat bahkan lebih hebat dari yg pertama dan kedua karena posisinya di atas tubuhku sekarang dan aq merasa begitu banyak keluar cairan hangat mengalir di kedua sela-sela pahaku.
Dan akhirnya tubuh Ibu tiriku ambruk lemas memelukku, nafas kami pun saling memburu bagaiakan lari marathon.
Tak terasa kami berdua tertidur sambil berpelukan, Ibu tiriku masih menindihku dan tertidur….
Post A Comment: