Sohibul Iman : Mereka yang Cenderung Radikal, Masuk PKS Jadi Moderat
Berita Politik - Jakarta : Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menerima 13 duta besar perwakilan negara Uni Eropa di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2018). Dalam pertemuan itu, salah satunya membahas pandangan PKS tentang terorisme.
Sohibul pun lantang mengatakan bahwa pihaknya mengutuk paham terorisme. PKS sendiri disebutnya adalah kanal moderasi. Maka dari itu, jika masuk PKS, para korban yang sudah terlanjur radikal bisa menjadi moderat kembali.
"Mereka (perwakilan Uni Eropa) juga bicarakan sikap PKS dan terorisme. Kami berulang kali tekankan PKS mengutuk semua itu. Saya katakan di depan mereka, PKS ini justru adalah kanal moderasi. Mereka yang punya kecenderungan radikal, kalau sudah masuk PKS jadi moderat. Jadi jangan khawatir dengan sikap PKS. PKS konsisten dengan itu semua," kata Sohibul.
Dia bercerita, dirinya menyesalkan adanya pelajaran taman kanak-kanak yang disebut sebagai bibit radikalisme, yakni tepuk tangan anak sholeh. Dia menginginkan perlu ada pemahaman bersama dari berbagai pihak tentang makna dari kata radikal.
"Mohon maaf, kami nggak habis pikir ada yang melihat pelajaran TK untuk baca Alquran untuk belajar doa dan ada tepuk anak saleh itu dianggap sebagai benih-benih radikalisme. Yang seperti ini menyakitkan sekali, bagaimana kita mengajarkan hal basic di dalam Islam tapi dikatakan benih radikal. Jadi saya kira kita harus duduk bareng bicara itu," ucap Sohibul.
PKS pun mengajak seluruh elemen masyarakat duduk bersama, meluruskan yang disebut radikal itu seperti apa. Jika seluruh pihak tidak meluruskan, dia menyebut masyarakat akan terjebak terus pada posisi oposisi linier.
"Lo di sana, gua di sini. Ini saya pikir tidak baik bagi bangsa dan negara," tandas Sohibul.
Sohibul pun lantang mengatakan bahwa pihaknya mengutuk paham terorisme. PKS sendiri disebutnya adalah kanal moderasi. Maka dari itu, jika masuk PKS, para korban yang sudah terlanjur radikal bisa menjadi moderat kembali.
"Mereka (perwakilan Uni Eropa) juga bicarakan sikap PKS dan terorisme. Kami berulang kali tekankan PKS mengutuk semua itu. Saya katakan di depan mereka, PKS ini justru adalah kanal moderasi. Mereka yang punya kecenderungan radikal, kalau sudah masuk PKS jadi moderat. Jadi jangan khawatir dengan sikap PKS. PKS konsisten dengan itu semua," kata Sohibul.
Dia bercerita, dirinya menyesalkan adanya pelajaran taman kanak-kanak yang disebut sebagai bibit radikalisme, yakni tepuk tangan anak sholeh. Dia menginginkan perlu ada pemahaman bersama dari berbagai pihak tentang makna dari kata radikal.
"Mohon maaf, kami nggak habis pikir ada yang melihat pelajaran TK untuk baca Alquran untuk belajar doa dan ada tepuk anak saleh itu dianggap sebagai benih-benih radikalisme. Yang seperti ini menyakitkan sekali, bagaimana kita mengajarkan hal basic di dalam Islam tapi dikatakan benih radikal. Jadi saya kira kita harus duduk bareng bicara itu," ucap Sohibul.
PKS pun mengajak seluruh elemen masyarakat duduk bersama, meluruskan yang disebut radikal itu seperti apa. Jika seluruh pihak tidak meluruskan, dia menyebut masyarakat akan terjebak terus pada posisi oposisi linier.
"Lo di sana, gua di sini. Ini saya pikir tidak baik bagi bangsa dan negara," tandas Sohibul.
Post A Comment: