Agen Togel Online

agen togel online

My Step Sister Sunkyu

Share it:




CERITA HOT-Tapi mengapa rasanya susah sekali bagiku sampai sekarang untuk mencari dan mendapatkan pendamping hidup yang cocok bagiku dan bisa menerima aku apa adanya. Untuk mengisi kesepianku, kadang-kadang selesai kerja atau kalau sedang ada waktu senggang, aku menyempatkan diri untuk refreshing bersama teman-teman yang cocok denganku, entah itu jalan-jalan sore, ,nge-gym untuk menjaga kesehatan, santai di café, kumpul-kumpul makan dan minum alkohol bersama dimalam minggu, bahkan mencari pelacur sebagai penyaluran sex kami, itupun kalau sedang dapat uang banyak dari hasil kerjaku, setelah itu, aku kembali menikmati sendirian dirumah.Ibuku jarang berada dirumah. Ia sangat sibuk focus dengan profesinya sebagai seorang pegawai yang ditempatkan disebuah perusahaan di Daejeon. Saking sibuknya, ibu sering jarang pulang. Paling lama sampai sebulan baru pulang kerumah. Ayahku sudah meninggal sekitar lima tahun yang lalu karena penyakit jantung. Noona(sebutan laki-laki untuk Kakak perempuan)ku sudah duluan menikah dan tinggal dengan suaminya di Hongkong. Sebulan yang lalu ibuku memilih untuk menikah lagi di usianya yang sudah 50 tahun, setelah ia menerima lamaran seorang duda, yang adalah rekan satu perusahaan tempat ia bekerja. Untunglah rekannya yang kini menjadi ayah tiriku ini sangat baik dan sayang padaku. Ia seorang duda beranak satu. Anaknya perempuan. Sunkyu  Namanya. Umurnya 20 tahun. Tubuhnya pendek, sekitar 155 cm, namun proporsional dengan dada berisi dan kulit putih mulus, rambutnya panjang berponi dengan warna hitam dihighlight kecoklatan. Wajahnya manis menggemaskan, matanya sipit, hidungnya mancung, dan bibirnya sensual, membuatku sempat berpikir, “Waw! Nggak sanggup aku punya adik tiri macam begini”.Profesi Sunkyu adalah Dancer. Dia juga cepat akrab denganku dan Noona semenjak pertama kali kami bertemu di acara pernikahan ibuku dan ayahnya. Dia sempat memperkenalkanku dengan pacarnya waktu itu. Karakternya yang ramah, lucu, periang,  ceplas ceplos, lugu, serta manja dan agresif itu membuatku merasa nyaman dengannya. Tapi setelah acara pernikahan kembali ibuku, kami belum bisa langsung tetap tinggal bersama serumah. Ibu harus kembali pergi dengan ayah dan adik tiriku kerumah ayah tiriku ke Anyang untuk menjenguk ayah dari ayah tiriku yang sedang sakit keras. Sedangkan Noona-ku kembali bersama suaminya ke Hongkong. Jadi aku kembali sendirian jaga rumah. “Mungkin sekitar hari Minggu kita pulang ke rumah. Nanti ibu telpon kamu. Tolong jaga rumah dulu ya.” Pesan ibu. Aku hanya bisa mengangguk pelan saat itu.Akhirnya ibu menepati janji.  Hari Minggu siang ibu kembali ke rumah bersama dengan ayah tiriku, dan Sunkyu, membuat aku tambah senang berbunga-bunga. Senyum manis Sunkyu membuatku geregetan. Bibirnya yang teroles lipgloss pink sungguh menggoda. “Anyeong haseo, Oppa!” (Oppa adalah sebutan perempuan untuk Kakak laki-laki atau Laki-laki yang lebih tua) sapanya ramah dengan nada manja. Dia memakai tanktop hijau dibungkus kemeja kotak-kotak hitam putih tanpa dikancing dan hanya disimpulkan ujung bawahnya, dan celana jeans yang dipotong pendek sepaha mulusnya. Rambutnya digulung keatas hingga leher jenjangnya ternampakkan. matching dengan timbulan payudaranya yang berisi dibalik pakaiannya. “Anyeong haseo, adikku yang menggemaskan! hehehe” balasku.  “Eh Choi, kamu pasti lapar. Ini ibu bawa makanan. Kita makan siang bareng ya” sela ibu sambil menunjukkan tas plastik besar yang ditentengnya. “Ah, ibu tau aja. Iya bu. Aku beres-beres meja makan dulu yah…” sahutku sambil bergegas menuju ke meja makan. “Oppa, dengan aku juga!” kata Sunkyu mengikutiku.Suasana saat itu menjadi hangat waktu kami makan bersama. Aku lebih banyak mengobrol dengan Sunkyu ketimbang dengan kedua orang tuaku. “Ehm, Choi, Sunkyu, besok kan hari Senin. Ayah dan ibu besok harus kembali lagi bertugas keluar kota. Mungkin sekitar dua minggu baru pulang.” kata Ayah tiriku. Suasana hening sejenak. “Yaaaa, ayah, kok lama sekali, bisa nggak langsung pulang selesai kerja besok!?”  ujar Sunkyu berat. “Iya nih, lama sekali. Atau mungkin selesai tugas, ayah dan ibu ada rencana bulan madu yah?” candaku. “Hahahaha, kamu ini, mau bulan madu apaan, lagian kita sudah terlalu tua buat bulan madu, hahaha!” timpal ibu sambil tertawa. “Serius ah, ini permintaan tugas kerja. Ini demi kalian juga kan, anak-anak.” lanjut ibu. Aku dan Sunkyu hanya bisa mengangkat bahu. “Atau…., bisa nggak ayah dan ibu ambil cuti dulu? Bagaimana? kan jarang-jarang kita kumpul bersama? Ayolah, nanti sepi lagi aku dirumah. Sendirian lagi dong” bujukku.“Nah, begini Choi, memang betul kata ibumu, kan demi kalian anak-anak, jadi mau tak mau kita harus tetap terus kerja. Jadi, kamu dirumah dengan Sunkyu dulu, bagaimana?”  tanya ayah tiriku sambil menatapku. “Ehm, oke, boleh.” jawabku. Dalam hatiku ada perasaan senang yang kompleks. Mau sekali dong aku ditinggal dengan adikku yang cute ini, ditemani dia dan melihat-lihatnya saja sudah cukup menghiburku. Dia kan sudah jadi adikku. “Aku sih oke-oke saja. Sebagian team dance ku kan ada disini” sahut Sunkyu. “Oke, kalau begitu besok pagi ayah dan ibu berangkat, biar Sunkyu yang menemani kamu jaga rumah. Kalau ada apa-apa, telpon saja ibu atau ayah. Sekarang ibu mau istirahat dulu ah, masih capek nih” kata ibu menutup percakapan.Semenjak tinggal berdua dirumah dengan Sunkyu, aku merasa tak kesepian lagi. Hubungan kami semakin erat. Sikapnya yang bebas, lucu, manja, agresif dan lugu membuatku semakin gemas padanya. Kami saling terbuka, dan juga merasa bebas untuk saling curhat tentang masalah kami berdua, entah itu tentang pekerjaan, percintaan, termasuk masalah putus cintaku dan kesulitanku mencari pasangan hidup, dia curhat tentang pacarnya selama ini, dan pengalamannya pacaran yang dimulai sejak SMA, dan tentang masalah-masalah lain yang dialami sehari-hari. Kami juga sering bercanda sampai terlampau berlebihan. Untungya dia tidak menyusahkan aku. Orangnya rajin, lumayan bisa masak, mandiri, dan gaya hidupnya sederhana. Cara berdandannya pun tidak menor. Setiap pagi dia sudah sibuk beres-beres didalam rumah, kemudian beraktifitas didapur. Sempat kubayangkan, andai dia ini istriku, bukan adik tiriku, alangkah bahagianya aku. Bila ada waktu, aku menyempatkan diri untuk memasak bersama-sama dengannya, mengantarnya dengan scooterku satu-satunya, untuk belanja, bila dia diajak latihan, ada waktu audisi, dan mendapat order nge-dance dengan teamnnya.Bila sedang bosan dirumah atau sedang sumpek, aku mengajaknya jalan-jalan bareng. Tapi yang membuatku kesal dan bosan adalah bila sedang berduaan dengannya, tiba-tiba pacarnya menelpon atau dia kepikiran mau menelpon pacarnya, tapi aku juga memberi toleransi bila pacarnya ngapel kerumah ini, dan bila dia mau pergi ketemuan dengan pacarnya, yang penting dia baik-baik saja dan bisa menjaga diri. Yang selama ini juga membuat pikiranku jadi ribet adalah penampilannya sehari-hari dirumah. Bila dirumah dia hanya memakai kaos ketat dan celana pendek mini, atau rok mini. Kadang-kadang kalau dia mau pergi, dia memakai kaos pendek yang mempertontonkan perut rata dan pusarnya. Casual sih, tapi membuat pikiranku otomatis menjadi jorok dan tidak-tidak tentangnya.Yang paling aku suka dan membuatku horny adalah bila dia sedang berkeringat dan berada didekatku sehingga bisa tercium olehku aroma khas tubuhnya.  Pernah juga pada suatu malam ketika mau pergi mengambil minuman di kulkas, tiba-tiba aku diam-diam memergoki dia di sofa diruang tamu sedang telpon-telponan dengan pacarnya sambil bermasturbasi. Memang waktu itu dia bilang padaku kalau dia dan pacarnya sedang LDR. Pacarnya sedang ada di Tokyo. Kulihat tangannya sedang menggesek-gesek lembut vaginanya dibalik celana pendeknya. Suaranya menjadi lebih lembut manja disertai desahan-desahan lembut kenikmatan. Itu membuatku merinding dan deg-degan. Aku jadi terangsang hebat karenanya. Alhasil,  terpaksa aku hanya bisa kembali kekamar, diam-diam menutup pintu kamar, kemudian menyalakan computer, memutar file video porno, lalu beronani sembari membayangkan menidurinya. Ah, Sunkyu, andaikan kau menjadi pacarku dan menginginkan having sex denganku, akan kupuaskan kau sepuas-puasnya sampai kau meminta-minta ampun padaku.Hari ke hari, aku semakin geregetan memikirkan adik tiriku ini. Pikiran kotorku tidak mau hilang rasanya dari kepalaku. Sampai aku sempat mimpi bermain sex dengannya. Akhirnya aku cuma bisa sabar menahan diri dan bersikap layaknya seorang kakak yang seharusnya menyayanginya. Aku sampai berpikir mau meninggalkan rumah untuk sementara. Aku mau pergi minum-minum dengan temanku sampai mabok, lalu nginap dirumah mereka untuk sekedar menyegarkan otakku ini. Tapi aku rasanya tak tega meninggalkan adik tiriku ini sendirian dirumah. Ibuku juga sudah berpesan padaku untuk menjaganya. Dan pada suatu sore hari, ketika aku pulang kerja dan kembali kebelet memikirkan Sunkyu, aku iseng-iseng saja mencari celana dalamnya sebagai alternatif pemuasan nafsu. Kebetulan dia tak ada dirumah. Segera kucari-cari celana dalamnya di tempat baju kotor dekat mesin cuci. Aha, dapat juga satu. Kutemukan celana dalamnya yang tipis berwarna biru muda. Dengan nafas memburu segera kutempelkan bagian celana dalam yang menutupi vaginanya itu kehidungku.Kuendus dalam-dalam. Kucari aroma kewanitaanya. Ada wangi yang khas disitu! Kuhirup lebih dalam lagi. Darahku berdesir kencang. Kubuka retsleting dan kulucuti celana panjang dan celana dalamku, kukocok-kocok batang Mr. P ku yang berdiri tegang sambil menghirup-hirup celana dalamnya. Nikmat sekali sensasinya! Kupercepat kocokanku, tiba-tiba “Oppa, aku pulang!” terdengar seruan Sunkyu. Aku terkaget bukan kepalang. Dengan reflex kubuang celana dalamnya kembali ditempat pakaian kotor, kemudian segera kupakai kembali celanaku dan beranjak pergi. Kucoba menenangkan perasaanku yang terbakar nafsu.  “Oh, kamu baru pulang ya?” kataku mencoba tenang. “Iya, aku baru kelar latihan dance. Tapi, aku perhatikan kok Oppa kelihatannya pucat….. ada apa? Oppa sakit?” tanyanya ketika melihat tampangku yang sebenarnya lagi salah tingkah bercampur panik. “Eh, eh, iya. Mungkin kecapean kerja tadi, aku mau istirahat dulu yah. Pasti sebentar aku sudah baikkan lagi” ujarku sambil beranjak pergi kekamarku. Hm, tanggung benar rasanya.Didalam kamar aku terbengong-bengong merenung. aku sudah semakin tak tahan lagi ingin having sex dengan adik tiriku ini. Aku berusaha keras melawan keinginanku ini dan berpikir positif, sehingga akhirnya muncul naluriku untuk lebih memberikan perhatian dan kasih sayang kepadanya. Paling tidak, sementara itu bisa menjadi penawar nafsu birahiku padanya yang selama ini kutahan-tahan. Sore ini aku memutuskan untuk mengajaknya jalan-jalan, sekaligus cuci mata, makan diluar, kalau boleh bisa nonton bioskop. Kulirik jam di dinding kamar, sudah pukul 4 lewat 10. Aku segera keluar kamar. Kulihat Sunkyu tengah duduk di teras rumah sambil asyik dengan Smartphonenya. Kudekati dia, “Hey Sunkyu, kamu nggak ada rencana kemana-mana kan?” tanyaku. “Iya.” jawabnya sambil mengangguk menatapku. “Kenapa?” tanyanya kembali. “Kita jalan-jalan yuk, sekalian makan-makan diluar, atau nonton. Siapa tau ada film bagus di bioskop. Lagi sumpek dirumah nih. Gimana?” ajakku. Dia pun tersenyum manis. Matanya berbinar-binar. “Mau dong! Kita pergi sekarang kan?” tanyanya.“Ya iyalah! Kalau begitu ganti baju dulu sana. Aku mau mandi dulu. Nggak lama kok.” ucapku menutup pembicaraan.Saat jalan-jalan dengannya ini adalah waktu bagiku untuk menunjukkan perhatianku. Sampai ada kejadian yang menurutku lucu. Di bioskop, waktu kami menonton film komedi romantis, pas ketika ada adegan mesra yang menyentuh, tanpa sadar aku memegang tangannya. Sunkyu tersenyum heran menatapku. “Ih Oppa, apaan sih?” bisiknya. “Hehehe, sorry. Biasa, terlalu terbawa emosi. Kok aku jadi lebay gini yah? hehehe” kataku tertawa pelan. Terus terang aku sangat senang menikmati saat-saat ini. Semoga dia juga sama denganku. Setelah saat itu, aku intens untuk lebih meluangkan waktu baginya. Kesempatan itu kuhabiskan untuk bersenang-senang dengannya, jalan-jalan, makan-makan, mencari hiburan diluar, kadang-kadang refreshing di pantai, nyantai di café atau minum-minum berdua, kadang-kadang juga dengan teman-temanku, jika aku mau pergi ke tempat gym, aku juga mengajaknya. Tapi bila di tempat gym, pikiran kotorku kumat juga bila melihat body sexynya yang tertutup pakaian sport ketat, apalagi yang hanya menyisakan bagian perut dan pusarnya, dan juga bila tubuhnya tengah basah oleh keringat, tapi ah, sudahlah.Yang membuatku gembira campur ge-er, apabila dia memuji badanku yang katanya atletis ketika aku sedang sibuk mengangkat beban. Tapi menurutku berat badanku ini sedang turun dan kekurangan lemak, mungkin karena faktor stress. Aku juga sering merasa lucu bila teman-temanku sering menggodanya. Aku juga mulai sering menjemputnya pulang bila dia selesai dengan aktifitasnya sebagai dancer. Bila dia sedang kecapean berat, aku tak segan-segan memijitinya, bahkan sampai dia tertidur. Dia juga gantian mau memijitiku bila aku kecapean dan pegal-pegal. Waktu mendapat uang dari job-ku, aku mengajaknya pergi shopping membeli pakaiannya. Beruntungnya dia tidak kelewatan minta macam-macam. Pokoknya perhatian dan kasih sayangku lebih kucurahkan padanya. Sunkyu juga terlihat sangat senang menikmati kebersamaan kami ini. Hubungan kami tambah lebih dekat lagi bila dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan ketika kubonceng, dia memelukku erat dari belakang. Kuharap dia tak akan bosan. Pikiran mesumku pada adik tiriku yang selama ini kupendam akhirnya sirna juga.Pada suatu hari, terjadi suatu peristiwa yang tak terduga. Tengah malam ketika aku selesai mengerjakan tugas kerjaku dikamar, seperti biasa aku ingin relax sambil menonton TV sambil minum bir dan ngerokok. Kulihat Sunkyu tengah tertidur di sofa, TV masih menyala. Kubiarkan saja dia tidur. Aku mengambil bir dari kulkas, lalu duduk didepan TV. Beberapa saat ketika sedang asyik nonton, kudengar dia memanggilku dengan suara yang lembut agak mendesah. “Kenapa..?” aku menyahut dan menoleh kearahnya. Tapi kulihat dia masih tertidur. Kubiarkan saja. Setelah itu terdengar lagi panggilan dengan nada yang sama. “Iya, kenapa?” sahutku lagi. Tak ada jawaban. Mungkin dia sedang bermimpi dan mengigau. Aku ingin segera membangunkannya. Ketika aku hendak membangunkannya. Kulihat gaya tidurnya yang gelisah. “Eeenghhhh…enghh… Oppa……aahhh” desahnya. Aku jadi penasaran. Kulihat Sunkyu gelisah dan menggelinjang-gelinjang. Tangan kirinya meraba-raba permukaan sofa, dan tangan kanannya meraba-raba buah dadanya sendiri. Aku tercengang. Dia pasti sedang mimpi lagi nge-sex. Benar juga.Kedua pahanya terbuka. Pinggulnya tergoyang-goyang dengan perlahan keatas dan kebawah. “Emhhh, Oppa….oppa,   teruskan, enak sekali, jilat terus Oppa. Ahhssshhh… Aaaahssshh, eeegghhhh, Choi oppa……Saranghae, jilati terus memekku, Saranghae. Oohhhh, enak kan memekku Choi oppa…jebal” racaunya dengan nikmat dan manja. Aku merinding tiada duanya. Aku terkejut setengah mati. Dia menyebut namaku. Tak kuduga, ia bermimpi digauli aku. Sunkyu makin mengigau-ngigau menikmati mimpinya itu. Diremas-remasnya payudaranya sambil terus mengigau mendesah-desah dan meracau-racau. Perasaanku tambah tak karuan. Aku sangat horny, bercampur heran, mengapa adik tiriku ini sampai bermimpi digauli oleh aku kakaknya, bukan pacarnya. Mungkin dia juga mulai suka padaku, atau cuma kebetulan saja. Apakah mungkin ketika selama aku berpikir mesum tentang dia, dia juga memikirkan hal yang sama denganku.Sunkyu menggeliat-geliat dalam kenikmatan mimpinya. Mr. P ku makin berdiri kencang. Tapi aku hanya bisa terbengong-bengong saja meskipun aku sangat terangsang. Mau kubangunkan dia, tapi aku tak tega. Kupikir nanti bila kubangunkan, dia akan terbangun kaget, kemudian malu berat ketika menyadarinya, mungkin lebih-lebihnya dia akan marah, gengsi, dan hubungan kami selama ini akan bermasalah. Dengan menelan ludah kuperhatikan geliatan tubuhnya. Ia gemetaran sambil menggigit-gigit bibirnya. Kaos abu-abunya mulai basah oleh keringat. “Aaawwhh…..emmhhh…., aigoo,….oooh, nikmat sekali…..ooohhhh….. isap terus memekku, aduhhh….., aduh….., aku mau keluar…….., uuggghhhhh, chagi aaaaahhhhh” Sunkyu merintih-rintih menahan rasa yang kulihat tengah mengaliri tubuhnya. Tiba-tiba, “Kyaaaaa!” Sunkyu tersentak dan brukkk! dia terjatuh kelantai. Aku tersentak kaget. Dengan spontan aku segera kembali ke depan TV, lalu berlagak pura-pura tidur. Kudengar ia mengaduh, kemudian menggerutu lalu berjalan pergi kekamarnya. Peristiwa itu membuatku sungguh penasaran, namun merasa senang tak terkira.Sampai keesokan hari, rasa penasaranku terus memburu dalam otakku. Apakah betul adik tiriku ini juga menyukaiku, sampai-sampai mimpi basah tentang aku. Andaikan benar ia juga mempunyai perasaan yang sama denganku, pasti akan ada waktu dan kesempatan untuk melampiaskan nafsu sex ku yang selama ini kupendam padanya. Tapi sepertinya hari ini aku belum ada waktu, karena aku diundang temanku untuk datang di acara ulang tahunnya malam nanti, dan pastinya kami akan berpesta semalam suntuk.  Malam harinya sebelum pergi, aku pun pamit dan bilang pada Sunkyu kalau aku akan pulang tengah malam, mungkin juga paling lama sekitar dini hari. Jadi seperti biasa, bila aku atau dia keluar mau pulang tengah malam atau pagi, kunci pintu rumah kami pegang masing-masing, biar kalau aku dan dia sudah tidur, jadi tidak perlu susah-susah lagi ketok-ketok pintu sambil berteriak-teriak memanggil untuk masuk kerumah.Dugaan bahwa pestanya sampai semalam suntuk ternyata meleset juga, karena besok paginya kami harus kembali kerja. Sekitar jam 11 malam aku sudah pulang. Udara dingin sekali menusuk ke tulang. Aku merasa masih mabuk dan kekenyangan. Matapun terasa ngantuk. Sampai dirumah, kulihat suasana didalam sangat sepi. Adik tiriku ini mungkin sudah tidur. Kulihat dimeja makan ada sebotol Soju yang isinya tinggal sedikit. Tentu dia sedang santai sambil minum-minum menghangatkan diri di udara yang dingin begini. Aku sangat ingin segera tidur. Kutatap pintu kamar Sunkyu tengah tertutup, kemudian kutatap pintu kamarku yang tak jauh dari kamarnya. Pintu kamarku setengah terbuka dan dalamnya terang. Pasti adik tiriku ini sedang internetan dikamarku. Agak dekat dari kamarku, kudengar ada nada-nada rintihan manja tertahan-tahan dan terengah-engah dari kamarku. Aku terdiam sejenak, merasa penasaran dan curiga. Kudengarkan lebih teliti lagi. Semakin jelas kutangkap rintihan-rintihan, yang disertai dengan desahan-desahan, serta lenguhan-lenguhan lembut Sunkyu yang tengah horny. Sesekali ia menyebut namaku.Aku jadi teringat peristiwa kemarin malam waktu adik tiriku ini tengah mimpi basah. Apa mungkin dia sedang mimpi basah dikamarku. Aku mengendap-ngendap mendekat kedepan kamarku sambil terus menguping. Dadaku kembali berdebar-debar kencang. “Aaaahhhh……aaahhmmppph…..oppa, saranghae! Aaaawhhhhh…. Ohhhhh….ooohhhh….oppa….., kau tak tahu, aku sangat kesepian,……..aaaawhhhhh…… mianhae oppa, aku sayang oppa…..aaaiiihhhhh” terdengar suara adik tiriku meracau-racau dengan nikmatnya. Birahiku menggelegak. Diam-diam aku mengintip. Jantungku rasanya mau copot rasanya. Aku terkejut setengah mati ketika melihat adik tiriku ini sedang bermasturbasi di kamarku. Sampai-sampai rasa mabukku hilang sudah karenanya. Sempat kucubit keras lenganku, ini benar-benar bukan mimpi. Sunkyu menggila dalam masturbasinya diatas tempat tidurku. Kedua kakinya terkangkang lebar. Hanya kaos putih yang tersisa ditubuhnya. Dimain-mainkan klitorisnya dengan jarinya tangan kanannya yang lentik, sementara tangan kirinya meremas-remasi payudaranya itu. Mr. P ku menegang kencang jadinya. Jari  telunjuknya mengorek-ngorek masuk kedalam lubang Miss. V nya itu, membuatku tak tahan lagi ingin segera memasukkan Mr. P ngacengku ini kedalamnya.Tak sanggup lagi kutahan konakku ini. Saatnya untuk beraksi. Pelan-pelan Aku masuk kekamar, menampakkan diri didepannya yang tengah hanyut dalam nafsunya. “Ehm, Oppa disini sayang” kataku dengan lembut sambil tersenyum. Sunkyupun terbelalak kaget, tersentak keras ketika tiba-tiba melihat aku sudah berada didepannya, memergokinya tengah masturbasi. “Aawww, Oppa!!” Sunkyu memekik kaget dan panik bukan main. Dengan kelabakan Sunkyu segera mengambil posisi duduk sambil menutupi rapat-rapat kemaluannya dengan kedua tangannya. Wajahnya jadi pucat sekali. Napasnya pun tak beraturan. Aku duduk dipinggir tempat tidur mendekatinya. “Ehm, ehm, oppa baru pulang ya?” Tanya Sunkyu berbasa-basi menutupi kegugupannya itu. Aku tersenyum menatapnya. Tercium olehku ada aroma alkohol yang keluar dari napasnya.“Hehehe, maaf Sunkyu, aku jadi mengagetkan kamu. Kamu ternyata nakal juga ya? Hehehehe” kataku menggodanya. Sunkyu menunduk tersipu, tak bisa mengelak lagi. “Eh, aku… aku…eh…” gumamnya mencari alasan. “Maaf ya, aku sudah sejak tadi memperhatikan kamu. Ternyata kamu juga cinta sama aku. Nggak usah malu, terus terang aku jadi tersanjung dan merasa beruntung nih, aku juga suka sama kamu kok. Aku serius.” kataku sambil memegang tangannya. Kucoba terus menenangkannya. Sunkyu terdiam tak berdaya. Tanpa pikir panjang lagi, segera kucium bibir sensualnya itu. Diapun menyambutnya. Kulumat-lumat bibirnya yang ranum itu dengan nikmatnya. Sunkyu segera memelukku. Semakin dalam dan rakus kukenyot-kenyot bibirnya dan kupagut-pagut lidahnya dengan lidahku. Setelah puas melumati bibirnya, aku lalu membuka kaosnya, sesudah itu kubuka seluruh bajuku sampai kami berdua telanjang bulat. Aku terpanah melihat kedua buah dadanya yang agak montok, padat, serta ranum itu. Nipplenya yang kecokelatan terlihat mengeras. Birahiku menggelegak hebat. Dengan rakus aku nyosor mencium-ciumi dan mengendus-ngendus tubuhnya.Kunikmati dari leher ke pundak, ke ketiaknya, kemudian kedadanya. Kuhirup-hirup dengan mendalam. Aroma tubuhnya yang khas dan harum itu membuaku horny minta ampun. Kurasakan debaran jantungnya yang makin tak beraturan. Tubuhnya makin terasa hangat. Ia menggelinjang-gelinjang gemetaran. Dadanya membusung menerima perlakuanku ini. Kuremasi-remasi dan kuhisap-hisap dengan bergantian kedua gunung kembarnya itu. Kujilat-jilati puting-putingnya yang mengeras itu. Kumain-mainkan dengan ujung lidahku. Sunkyu memelukku erat, mendesah –desah kencang,  dan melenguh-lenguh manja ketika aku menggigit-gigiti dengan lembut dan mengisap-isap nipplenya itu. Setelah meng-amblaskan buah dadanya itu, kubuka kedua pahanya. Aku menelan ludah melihat Miss. V nya yang terlihat kencang dan dihiasi bulu-bulu halus diatasnya. Sunkyu membuka pahanya lebih lebar lagi sehingga aku lebih leluasa menikmati Miss. V nya. Kubuka lubang Miss. V nya yang berwarna kemerahan itu dengan jariku. Nampak licin membasah membangkitkan selera. Kunikmati Miss. V nya itu dengan ujung lidahku. Baunya yang khas membuatku tambah terangsang bukan kepalang.Pinggulnya terangkat keatas menahan nikmat yang kuberikan, sampai-sampai dia meremas-remas rambutku.“Aooowwwhhh…..eeegghhh….aaaaiiihhhh…..aigoo …. aaaaaiiihhh…. Ohh, chagi-ya..” Sunkyu meracau-racau sejadi-jadinya. Tambah tidak karuan saja reaksinya. Kumain-mainkan klitorisnya dengan ujung lidahku, kemudian kugigit-gigiti klitorisnya itu. “Oooowwhhh….aawwhhh…aku mau keluar…..aaaaahhhh….eenggghh” rintih Sunkyu yang sepertinya akan mencapai klimaks. Segera kuteroboskan lidahku ke liang memeknya yang becek itu. Asin dan gurih yang kurasakan dari memeknya itu. Dengan tak sabaran kucucuk-cucukkan lidahku kedalamnya. “Aaaahhhh….aigooo, aku keluar! Kyaaa!” Sunkyu menjerit megap-megap menahan klimaksnya. Segera kuhisap memeknya. Kurasakan getah-getah cairan memeknya ikut tersedot masuk kedalam mulutku. Ia gemetar sambil menekan kepalaku hingga terdesak ke selangkangannya. Kusedot-sedot lebih dalam lagi. Rasanya ingin ku tenggak habis cairan memeknya itu sampai ludes tak bersisa.Selesai mengoralnya. Aku berbaring mengangkang diatas tempat tidur. Kuminta pada Sunkyu untuk meng-handjob juniorku yang sejak tadi berdiri teguh, dan ukurannya cukup besar. Aku tergetar nikmat ketika merasakan lidah Sunkyu meluncur-luncur keatas dan kebawah, dan juga berputar-putar menikmati batang dan kepala kontolku. Lebih gila lagi nikmatnya waktu dia mengisap kontolku. Aku hanya bisa mendesah menahan sensasi geli dan nikmat dari sentuhan-sentuhan didalam mulutnya yang mengisap-ngisap dan menggoyang-goyang kontolku ini. Liurnya terasa menghangati sekujur kontolku. Beberapa saat kemudian, aku merasa sudah cukup dengan blowjobnya, dan lapar ingin mengentoti Miss. V adik tiriku ini. Kusuruh dia untuk telentang mengangkang. Setelah itu kuarahkan kontol ngacengku ini ke memeknya. “Aarrgghhh….. oppaaa” Sunkyu menahan rasa nikmat ketika kontolku menerobos masuk di lubang Miss. V nya. Memeknya ini kencangnya terasa pas di kontolku. Kencang namun elastis. “Uuhhh, Sunkyu…punyamu enak sekali” kataku dengan suara tertahan.Kusodok-sodokkan kontolku dengan gerakan lembut, biar lebih menikmati. “Ooohhh, palli, gerakkan lagi oppa…” Sunkyu nampaknya sudah menginginkan gerakan-gerakan maut dariku. Kusodokkan kontolku lebih dalam lagi, dan dengan cepat menggenjotinya. Lubang memek Sunkyu semakin terasa hangat, melicin, dan melumas basah dalam setiap gesekkan kontolku. “Ohhh…. oppahhh….aku suka kontolmu…lebih keras…. uuughhhh” desahan dan erangan seduktif Sunkyu tak bisa berhenti, ini terlalu nikmat baginya. Libidoku meningkat. Kupegangi pinggulnya, dan kusentak-sentakkan sodokanku. Tubuhya sampai terdorong-dorong desakan dari enjotanku. Kusentak-sentakan terus hujaman kontolku, sampai terdengar suara berdecak-decak becek dari pergesekan kemaluan kami. Beberapa menit kemudian, kurasakan ada denyutan-denyutan hebat di lubang memek basahnya memijat-mijat Mr. P ku. “Aaaahhhh….. oppa…terus…terus….aku…akann….. keluarrr…” rintih Sunkyu menjadi-jadi. Tubuhnya mengelinjang hebat. Terus kupacu goyanganku. Cairan kewanitaanya terasa menderas membanjiri liang memeknya itu. “Aaaahhhh….aaahhh…aihhh…aku keluar lagi…aaahhhh” rintihnya menggelepar-gelepar dalam orgasmenya. Terus kugenjot sampai akhirnya dia merasa puas dan terengah-engah. Kuhentikan permainanku.  Aku merasa belum puas. Kuminta dia untuk menungging. Aku ingin melanjutkan dengan posisi Doggy style. Sunkyu perlahan berbalik, kemudian menungging menurutiku. Kembali kuhujamkan kontolku ke lubang kenikmatannya, dari belakang. “Assshhhhhh…… oppahhh… aahhhh…” Sunkyu melenguh-lenguh erotis menerima gocekan-gocekan kontolku. Kupegang erat pantatnya. Semakin kupercepat goyanganku. Miss. V nya kurasakan lebih enak dari sini.“Ouuughhhh….oppa….memekku enak kan……goyang terus…oppahh…aaaahh… enak kan memekku…” racauan Sunkyu membuatku makin tambah bersemangat dan bernafsu menungganginya. Aku sepertinya tak akan bisa berhenti. Tubuh sexy adik tiriku benar-benar sudah membuatku lupa daratan. Beberapa lama kemudian, aku merasakan Mr. P ku tambah menegang kencang, dan mulai berkedut. Aku mulai merasa hendak keluar. Kuhentikan goyanganku. Aku belum siap untuk orgasme didalam Miss. V Sunkyu. Aku tak mau nanti adik tiriku yang kusayangi ini hamil.Tak ingin kutanggung akibatnya nanti. Segera kucabut keluar Mr. P ku. Kutempelkan Mr. P ku di sela-sela pantatnya, lalu kujepitkan dengan keduah belah pantatnya. Kutekan pantatku dan kugoyang-goyang kontolku. Napasku tersengal-sengal. Kemudian kurasakan kontolku menegang lebih kencang. Ada getaran-getaran yang menyengat nikmat mengaliri otot-ototku, semakin tak tertahankan lagi, dan cressss! cressss! air maniku memancur keluar dengan deras. Klimaksku meledak di pantat adik tiriku. Nikmatnya membuatku mengerang.Kugoyang-goyang terus sampai rasa itu reda. Setelah puas, kuseka air maniku yang belepotan di pantatnya dengan celana dalam Sunkyu yang ditaruhnya diatas tempat tidur. Setelah itu Sunkyu membaringkan diri diatas tempat tidur. Napasnya ngos-ngosan, aku juga. Kubersihkan Mr. P ku dengan bajuku. Aku tersenyum puas sambil menatap wajahnya. Dia tersenyum manis padaku. “Ehm sunkyu shi, aku bahagia banget malam ini. Gumawo, saranghae sunkyu shi.” kataku. Kukecup bibirnya, dan mencubit pipinya mesra. Aku tiduran didekatnya. Sunkyu menyandarkan kepalanya didadaku. Aku memeluknya mesra. “Oppa, ternyata kamu gila yah, aku juga senang sekali dipuaskan kamu, saranghae oppa” ucapnya lembut, “Tapi, aku mau jujur…Ini pengalaman sexku yang kedua.Yang pertama kalinya sih dengan pacarku, tapi please oppa, jangan kasih tahu siapa-siapa yah?” pintanya. “Ya…nggaklah. Aku janji. Lagian apa untungnya kalau aku bilang siapa-siapa, kan kita berdua yang akan malu. Biar ini menjadi rahasia kita berdua.” tegasku. Aku sungguh bahagia dan merasa beruntung saat ini. Impianku akhirnya bisa terealisasi juga. Malam ini sungguh malam yang gila. Aku dan dia rasanya bagaikan sepasang kekasih saja, bukan lagi layaknya kakak dan adik angkat. Pokoknya stressku terhadap adik tiriku yang cute ini terobati sudah. Kamipun akhirnya tidur telanjang berdua.
Share it:

Cerita Hot

Slider

Post A Comment:

1 comments: