BERITA HOT168-Tegang dengan Korut, Deputi PM Malaysia: Kita Harus Tetap Rasional
Ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korea Utara (Korut) belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Deputi Perdana Menteri (PM) Malaysia Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, para pemimpin Malaysia harus tetap rasional dalam menghadapi masalah diplomatik dengan Korut.
Dikatakan Ahmad Zahid seperti dilansir kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Sabtu (18/3/2017), dengan tetap rasional maka diharapkan akan mencegah ketegangan lebih jauh di kedua negara.
Dia pun menyerukan seluruh warga Malaysia untuk bersatu demi keamanan dan perdamaian di negara tersebut.
"Rakyat harus tetap bersatu tanpa memandang perbedaan politik, agama atau ras demi keamanan dan untuk memastikan bahwa negara kita tetap damai," tegas Ahmad Zahid.
Saat ini sembilan warga Malaysia masih berada di Korut setelah dilarang meninggalkan negeri komunis itu pekan lalu. Pemerintah Malaysia merespons larangan Korut tersebut dengan menerapkan larangan yang sama bagi warga Korut yang berada di negeri jiran tersebut.
Ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korut terjadi setelah pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Jong-Nam (46) tewas usai diserang racun VX di tengah keramaian Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu.
Dua terdakwa wanita, yakni Siti Aisyah (25) asal Indonesia dan Doan Thi Huong (28) asal Vietnam, telah dijerat dakwaan pembunuhan dengan ancaman hukuman mati. Sekitar tujuh warga Korut lainnya masih diburu kepolisian Malaysia, dengan empat orang di antaranya diketahui telah kabur dan kembali ke Pyongyang.
Pemerintah Korut enggan mengakui warganya yang tewas di Malaysia itu sebagai Jong-Nam. Mereka menyebutnya sebagai Kim Chol yang memegang paspor diplomatik dan bersikeras bahwa dia tewas akibat serangan jantung
Ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korea Utara (Korut) belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Deputi Perdana Menteri (PM) Malaysia Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, para pemimpin Malaysia harus tetap rasional dalam menghadapi masalah diplomatik dengan Korut.
Dikatakan Ahmad Zahid seperti dilansir kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Sabtu (18/3/2017), dengan tetap rasional maka diharapkan akan mencegah ketegangan lebih jauh di kedua negara.
Dia pun menyerukan seluruh warga Malaysia untuk bersatu demi keamanan dan perdamaian di negara tersebut.
"Rakyat harus tetap bersatu tanpa memandang perbedaan politik, agama atau ras demi keamanan dan untuk memastikan bahwa negara kita tetap damai," tegas Ahmad Zahid.
Saat ini sembilan warga Malaysia masih berada di Korut setelah dilarang meninggalkan negeri komunis itu pekan lalu. Pemerintah Malaysia merespons larangan Korut tersebut dengan menerapkan larangan yang sama bagi warga Korut yang berada di negeri jiran tersebut.
Ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korut terjadi setelah pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Jong-Nam (46) tewas usai diserang racun VX di tengah keramaian Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu.
Dua terdakwa wanita, yakni Siti Aisyah (25) asal Indonesia dan Doan Thi Huong (28) asal Vietnam, telah dijerat dakwaan pembunuhan dengan ancaman hukuman mati. Sekitar tujuh warga Korut lainnya masih diburu kepolisian Malaysia, dengan empat orang di antaranya diketahui telah kabur dan kembali ke Pyongyang.
Pemerintah Korut enggan mengakui warganya yang tewas di Malaysia itu sebagai Jong-Nam. Mereka menyebutnya sebagai Kim Chol yang memegang paspor diplomatik dan bersikeras bahwa dia tewas akibat serangan jantung
Post A Comment: