Krisis Korut Memanas, Trump Ajak 100 Senator AS Briefing Tak Wajar
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajak seluruh anggota Senat yang berjumlah 100 orang untuk briefing tak wajar di Gedung Putih, Rabu (26/4/2017) waktu AS. Rapat langka ini digelar untuk mendapatkan pengarahan tentang cara mengatasi krisis nuklir Korea Utara (Korut) yang semakin memanas.
Selain 100 Senator, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Menteri Pertahanan James Mattis, akan dilibatkan. Bahkan, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats dan Kapal Staf Gabungan Militer AS Jenderal Joseph Dunford juga diundang untuk menghadiri briefing itu.
Sejatinya bukan hal aneh bagi Gedung Putih rapat dengan sejumlah anggota Kongres terkait kebijakan luar negeri AS. Namun, menjadi tidak biasa ketika seluruh anggota Senat dan empat pejabat senior AS dipanggil untuk dilibatkan dalam sebuah rapat.
Pengarahan tersebut dilakukan saat Washington dan Pyongyang saling ancam satu sama lain setelah Korut yang dipimpin Kim Jong-un berkali-kali menguji coba rudal balistik dan sudah lima kali menguji coba senjata nuklir.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, dalam program NBC’s Today, memperingatkan Korut untuk tidak memprovokasi sebuah konfrontasi.
”Apa yang telah kami katakan sejak awal, dan apa yang akan terus saya katakan, AS tidak mencari perkelahian, jadi jangan memberi kami alasan untuk melakukannya,” katanya. “Kim Jong-un mulai melenturkan otot-ototnya karena dia merasakan tekanan,” ujar Haley. (FAY)
Selain 100 Senator, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Menteri Pertahanan James Mattis, akan dilibatkan. Bahkan, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats dan Kapal Staf Gabungan Militer AS Jenderal Joseph Dunford juga diundang untuk menghadiri briefing itu.
Sejatinya bukan hal aneh bagi Gedung Putih rapat dengan sejumlah anggota Kongres terkait kebijakan luar negeri AS. Namun, menjadi tidak biasa ketika seluruh anggota Senat dan empat pejabat senior AS dipanggil untuk dilibatkan dalam sebuah rapat.
Pengarahan tersebut dilakukan saat Washington dan Pyongyang saling ancam satu sama lain setelah Korut yang dipimpin Kim Jong-un berkali-kali menguji coba rudal balistik dan sudah lima kali menguji coba senjata nuklir.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, dalam program NBC’s Today, memperingatkan Korut untuk tidak memprovokasi sebuah konfrontasi.
”Apa yang telah kami katakan sejak awal, dan apa yang akan terus saya katakan, AS tidak mencari perkelahian, jadi jangan memberi kami alasan untuk melakukannya,” katanya. “Kim Jong-un mulai melenturkan otot-ototnya karena dia merasakan tekanan,” ujar Haley. (FAY)
Post A Comment:
0 comments: