TOGEL168 : Nia Mahasiswi Yang Montok
TOTOSC.COM - Oni hari itu tampak berkemas, mahasiswa semester 3 itu memilih pulang kampung setelah tau uangnya sudah menipis, setelah ia mengikuti kuliah dihari jum’at itu dia segera naik bus menuju kampung halamannya . Ia hanya membawa tas yang berisi beberapa pakaian dan uang saja, karena ia hanya ingin sebentar saja menemui keluarganya.
Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, tepat jam 6 sore Oni sudah sampai diterminal daerahnya.
Agar segera sampai dirumah, Oni memilih naik angkutan umum. Saat ia menghampiri angkutan umum disana, tampak didalam angkutan itu sudah penuh, mahasiswa itu hanya disisakan kursi didepan, tepat disebelah sopir, segera ia naik dan duduk disana.
Beberapa menit kemudian tampak seorang perempuan cantik menghampiri angkutan itu, karena tidak ada tempat, ia memilih untuk menyapa Oni,
“Mas, geseran bisa? Saya duduk disebelahnya mas dong”,
“oh, iya mbak, silahkan” Oni lalu bergeser, segera perempuan itu naik dan duduk dikursi depan, tentu Oni harus berbagi tempat.
“oh, iya mbak, silahkan” Oni lalu bergeser, segera perempuan itu naik dan duduk dikursi depan, tentu Oni harus berbagi tempat.
Lalu pak sopir sudah naik, dan segera angkutan umum itu berjalan meninggalkan terminal itu.Dalam perjalanan ,Oni tampak cukup senang, karena ia sedang berbagi tempat duduk dengan perempuan cantik disebelahnya, tampak tangan mereka bersentuhan, Mahasiswa itu merasa tangan perempuan itu sangat mulus.
“Maaf ya mas, jadi dempetan gini”,
“ee..gak papa mbak, namanya juga gak ada angkut lain tadi”,
“mas namanya siapa?”,
“Saya Oni mbak”,
“Ooo, kenalin saya Nia” Lalu mereka berjabat tangan.
“Mbaknya asli sini juga?”,
“Iya, saya pulang kampung dari kuliah”, Oni tersenyum mendengar suara indah Nia.
“Sama mbak, saya juga lagi kuliah”,
“wah, kok bisa kebetulan gini? Hehe”,
“semester berapa mbak?”,
“semester 7 mas” pantas Oni merasa perempuan itu lebih dewasa, dan memang ia lebih tua darinya sedikit. “Oooh..saya semester 3 mbk”. Mereka terus mengobrol, tanpa tau hari tampak sudah malam.
“Waduh mbak, udah malam aja”,
“iya, mana dirumah gak ada orang”,
“kemana semua mbak?”, “kakakku menikah, jadi keluargaku ikut ke rumah calon suaminya”,
“kok mbak gak diajak?”,
“kan aku lagi kuliah, jadi besok baru bisa nyusul”. Terfikir diotak Oni untuk menemani Nia yang sendirian itu, tapi ia juga ingin segera pulang kerumahnya.
“ee..gak papa mbak, namanya juga gak ada angkut lain tadi”,
“mas namanya siapa?”,
“Saya Oni mbak”,
“Ooo, kenalin saya Nia” Lalu mereka berjabat tangan.
“Mbaknya asli sini juga?”,
“Iya, saya pulang kampung dari kuliah”, Oni tersenyum mendengar suara indah Nia.
“Sama mbak, saya juga lagi kuliah”,
“wah, kok bisa kebetulan gini? Hehe”,
“semester berapa mbak?”,
“semester 7 mas” pantas Oni merasa perempuan itu lebih dewasa, dan memang ia lebih tua darinya sedikit. “Oooh..saya semester 3 mbk”. Mereka terus mengobrol, tanpa tau hari tampak sudah malam.
“Waduh mbak, udah malam aja”,
“iya, mana dirumah gak ada orang”,
“kemana semua mbak?”, “kakakku menikah, jadi keluargaku ikut ke rumah calon suaminya”,
“kok mbak gak diajak?”,
“kan aku lagi kuliah, jadi besok baru bisa nyusul”. Terfikir diotak Oni untuk menemani Nia yang sendirian itu, tapi ia juga ingin segera pulang kerumahnya.
“Pak, stop didepan situ ya” Lalu angkutan itu menepi, dan Nia mulai turun, Oni jadi bingung, tapi ia memilih untuk turun juga, padahal rumahnya masih jauh, angkutan umum itu segera meninggalkan mahasiswa dan mahasiswi itu.
“masnya kok turun? Tinggalnya disini juga ya?”,
“ndak mbak, masih jauh sih rumah saya”,
“lah terus kok masnya turun?”. Oni jadi bingung harus bilang apa,
“Anu mbak, saya mau cari makan dulu… udah laper nih, itu ada warung masih buka”,
“Kebetulan mas, saya juga laper, gimana kalau makan dirumah saya aja?”, dalam hati Oni merasa beruntung sekali.
“wah, boleh juga deh mbak, rumahnya yang mana?”,
“Itu digang depan, ayo mas…” Lalu Nia ditemani Oni menuju rumahnya.
“masnya kok turun? Tinggalnya disini juga ya?”,
“ndak mbak, masih jauh sih rumah saya”,
“lah terus kok masnya turun?”. Oni jadi bingung harus bilang apa,
“Anu mbak, saya mau cari makan dulu… udah laper nih, itu ada warung masih buka”,
“Kebetulan mas, saya juga laper, gimana kalau makan dirumah saya aja?”, dalam hati Oni merasa beruntung sekali.
“wah, boleh juga deh mbak, rumahnya yang mana?”,
“Itu digang depan, ayo mas…” Lalu Nia ditemani Oni menuju rumahnya.
Rumah Nia tampak berada digang buntu, yang memang sepi sekali, tampak Nia sudah membuka pintu rumahnya, dan memang tak ada orang didalam.
“Beneran gak ada orang ternyata ya mbak”,
“iya, hehe, mas Oni mau makan apa nih?”,
“terserah mbak Nia saja, saya nanti juga langsung balik kok”. Lalu Nia masuk kekamar dan mengatur barang bawaaanya tadi, dan juga berganti pakaian.
“iya, hehe, mas Oni mau makan apa nih?”,
“terserah mbak Nia saja, saya nanti juga langsung balik kok”. Lalu Nia masuk kekamar dan mengatur barang bawaaanya tadi, dan juga berganti pakaian.
Oni yang duduk diruang tamu masih bingung, kenapa ia memilih untuk menemani Nia, sepertinya ia sudah tertarik pada perempuan itu. Oni melihat sepertinya ia adalah anak terakhir, terlihat dari foto keluarga diruang tamu itu.
“Maaf mas nunggu lama, Nia mau masak bentar ya…” Oni langsung melongo melihat Nia yang keluar dari kamarnya itu, tampak cperempuan itu memakai tanktop biru dan hotpants saja, tubuh mulus itu kini membuat Oni makin terhipnotis saja.
“i..iya mbak” Lalu bokong Nia yang bergoyang menuju dapur itu membuat Oni menelan ludah.
“i..iya mbak” Lalu bokong Nia yang bergoyang menuju dapur itu membuat Oni menelan ludah.
10 menit kemudian, tampak Nia membawa 2 piring makanan keruang tamu,
“Ini mas, dihabisin yaa”,
“i..iya mbak, makasih” Lalu mereka segera makan, Oni tampak makan dengan sangat lahap, sambil melihat belahan dada Nia yang tampak mempesona.
“mas, makannya pelan pelan, nanti tersedak loh”,
“gpapa mbak, aku kan keburu…uhuk uhuk”,
”tuh kan, aduh aduh” Nia mendekati Oni dan menepuk punggungnya, lalu memandangi Oni.
“udah gak papa mas?”, Nia yang sedang menatap Oni itu belahan dadanya makin jelas terpampang dekat sekali dimata Oni,
“mm..anu…itu…udah mbak udah, hehe”,
“santai aja mas makannya” Lalu mereka kembali makan.
“i..iya mbak, makasih” Lalu mereka segera makan, Oni tampak makan dengan sangat lahap, sambil melihat belahan dada Nia yang tampak mempesona.
“mas, makannya pelan pelan, nanti tersedak loh”,
“gpapa mbak, aku kan keburu…uhuk uhuk”,
”tuh kan, aduh aduh” Nia mendekati Oni dan menepuk punggungnya, lalu memandangi Oni.
“udah gak papa mas?”, Nia yang sedang menatap Oni itu belahan dadanya makin jelas terpampang dekat sekali dimata Oni,
“mm..anu…itu…udah mbak udah, hehe”,
“santai aja mas makannya” Lalu mereka kembali makan.
Oni yang sudah kenyang itu tampak ingin mengurungkan niatnya untuk pulang, dan menemani sicantik Nia yang mempesona itu.
“aduh, udah jam segini, pasti dirumah sudah pada tidur”,
“kenapa mas?”,
“ndak mbak, takut rumah udah dikunci jam segini, mari mbak saya…”,
“udah mas Oni nginep disini dulu aja yaa…” Tangan Oni ditahan oleh Nia, mahasiswa itu sudah berhasil acting dengan baik.
“Aduh mbak, takut ngganggu…”,
“halah, orang gak ada sapa sapa lagi disini, hehe” Nia mengedip kan mata kirinya, sekejap saja penis Oni didalam celana itu segera berdiri tegak.
“yang bener mbak?”,
“percaya deh sama aku… sini sini…” Nia menarik Oni masuk kekamarnya, Wajah Oni tampak gembira. “Loh masak Oni tidur disini mbak?”,
“kamar ibu dan ayah ku dikunci, disini aja mas”,
“saya diruang tamu aja mbak, soalnya…mmm” Belum selesai bicara Oni sudah dicium bibirnya oleh Nia.
“kenapa mas?”,
“ndak mbak, takut rumah udah dikunci jam segini, mari mbak saya…”,
“udah mas Oni nginep disini dulu aja yaa…” Tangan Oni ditahan oleh Nia, mahasiswa itu sudah berhasil acting dengan baik.
“Aduh mbak, takut ngganggu…”,
“halah, orang gak ada sapa sapa lagi disini, hehe” Nia mengedip kan mata kirinya, sekejap saja penis Oni didalam celana itu segera berdiri tegak.
“yang bener mbak?”,
“percaya deh sama aku… sini sini…” Nia menarik Oni masuk kekamarnya, Wajah Oni tampak gembira. “Loh masak Oni tidur disini mbak?”,
“kamar ibu dan ayah ku dikunci, disini aja mas”,
“saya diruang tamu aja mbak, soalnya…mmm” Belum selesai bicara Oni sudah dicium bibirnya oleh Nia.
Oni langsung membalasnya dengan memutar mutar lidahnya didalam mulut Nia, segera saja lidah mereka beradu, air liur mereka bercampur dan mereka nikmati bersama.
“mmm…slruupp…mmm..cup…mmm…pinter juga kamu Nia”,
“mmm…cup…mm…slruup…kuliah pun juga perlu ginian mas…mmm”. Nia tampak menghentikan ciumannya lalu naik keatas kasur dan merebahkan tubuhnya.
“Mas Oni…aku cantik gak sih?”,
“c…cantik banget kok, mbak Nia perempuan tercantik yang pernah Oni kenal”,
“masak sih mas? Yang paling cantik atau yang paling montok?”, Oni jadi makin terangsang karena godaan dari perempuan cantik itu, ia lalu naik kekasur itu dan merebahkan tubuhnya menghadap Nia.
“dua duanya mbak, udah cantik, montok lagi, udah kayak bidadari…”,
“hehe…makasih, kita tidur aja atau…”,
“atau apa mbak?”,
“atau kita main aja Mmas?” Nia mengedip kan matanya lagi, nafsu Oni sudah memuncak, ia langsung memeluk perempuan cantik itu.
“Kalau mau, Oni temenin main sampai pagi mbak…”,
“hehe, ya udah mas, puasin Nia yaach…mmm” Kembali Oni dan Nia saling cumbu menikmati ciuman mesrah.
“mmm…cup…mm…slruup…kuliah pun juga perlu ginian mas…mmm”. Nia tampak menghentikan ciumannya lalu naik keatas kasur dan merebahkan tubuhnya.
“Mas Oni…aku cantik gak sih?”,
“c…cantik banget kok, mbak Nia perempuan tercantik yang pernah Oni kenal”,
“masak sih mas? Yang paling cantik atau yang paling montok?”, Oni jadi makin terangsang karena godaan dari perempuan cantik itu, ia lalu naik kekasur itu dan merebahkan tubuhnya menghadap Nia.
“dua duanya mbak, udah cantik, montok lagi, udah kayak bidadari…”,
“hehe…makasih, kita tidur aja atau…”,
“atau apa mbak?”,
“atau kita main aja Mmas?” Nia mengedip kan matanya lagi, nafsu Oni sudah memuncak, ia langsung memeluk perempuan cantik itu.
“Kalau mau, Oni temenin main sampai pagi mbak…”,
“hehe, ya udah mas, puasin Nia yaach…mmm” Kembali Oni dan Nia saling cumbu menikmati ciuman mesrah.
Kali ini tangan Oni tidak tinggal diam, buah dada Nia yang montok itu sudah dielus elus. Tangan itu lalu masuk ketanktop biru itu, lalu mulai meremas buah kenyal itu.
“mmm…aaahn…slruupp…mmm…cup…mmm…udah gemes sama toketku ya?…mmm”,
“iya nih….mmm…cup…mmm…toket kamu kenyal banget…mmm..slruupp…mmm”. Tak mau kalah Nia juga membuka resleting celana Oni, tangannya lalu mengeluarkan penis Oni dari sangkarnya, lalu di kocoknya perlahan penis mahasiswa itu.
“mmm…gede juga punya mu mas…mmm…cup…mmm”,
“Iya dong..mm..gak kalah sama toketmu yang gede ini…mmm…cup…mmm” Beberapa menit itu mereka asyik menikmati pemanasan permainan itu.
“iya nih….mmm…cup…mmm…toket kamu kenyal banget…mmm..slruupp…mmm”. Tak mau kalah Nia juga membuka resleting celana Oni, tangannya lalu mengeluarkan penis Oni dari sangkarnya, lalu di kocoknya perlahan penis mahasiswa itu.
“mmm…gede juga punya mu mas…mmm…cup…mmm”,
“Iya dong..mm..gak kalah sama toketmu yang gede ini…mmm…cup…mmm” Beberapa menit itu mereka asyik menikmati pemanasan permainan itu.
Lalu setelah itu mereka melepas semua pakaiannnya. Nia kini memilih tiduran dikasur, Oni yang berdiri itu sedang asyik memandang pesona tubuh mulus Nia.
“Sini Oni sayang, Puaskan aku malam ini yaach” Dengan mempesona Nia mengajak Oni untuk segera bersetubuh.
Oni perlahan mendekati perempuan itu, menuju buah dada montok itu, lalu segera ia menjilati buah dada Nia, tangannya juga sibuk memutar dan meremas benda kenyal dan indah itu.
“aaahn…mmmf…putingku dong sayaang… uuuuf” Oni lalu menjilati puting Nia yang sudah mengeras itu, sesekali ia cubit puting yang menggemaskan itu, juga ia gigit kecil.
“aaahn…mmmf…nakal deh Oni…hehe…mmmf…sssh”,
“mmm…cup, puting mu menggemaskan sekali sih…mmm”. Penis Oni sudah mengelus elus selangkangan Nia, tampak cairan bening yang keluar dari penis itu membasahi tubuh mulus Nia.
“mmmf…kontolmu udah muncrat aja mas…mmmf..uuuh”,
“kamu terlalu cantik Nia, sungguh aku gak tahan…mmm” Lalu Oni menyedot dan menarik kedua puting Nia, ia sungguh gemas dengan benda yang imut itu.
“Aduh, Oni sayang, memiawku udah banjir nih…uuuf” Lalu Oni turun dan menghampiri bagian bawah tubuh Nia, mahasiswa itu lalu menjilati paha putih mulus itu, setelah itu ia elus dengan penuh kasih sayang, “uuuh….mmmf…terusin mas…naik ke memekku… oooh” Lidah Oni bergerak dari paha mulus itu, menuju bibir vagina Nia, bulu bulu tipis disekitar memek itu tak mengganggu Oni, malah sekarang oni sibuk mencium dan menjilati bibir vagina si cantik itu.
“aaahn…mmmf…nakal deh Oni…hehe…mmmf…sssh”,
“mmm…cup, puting mu menggemaskan sekali sih…mmm”. Penis Oni sudah mengelus elus selangkangan Nia, tampak cairan bening yang keluar dari penis itu membasahi tubuh mulus Nia.
“mmmf…kontolmu udah muncrat aja mas…mmmf..uuuh”,
“kamu terlalu cantik Nia, sungguh aku gak tahan…mmm” Lalu Oni menyedot dan menarik kedua puting Nia, ia sungguh gemas dengan benda yang imut itu.
“Aduh, Oni sayang, memiawku udah banjir nih…uuuf” Lalu Oni turun dan menghampiri bagian bawah tubuh Nia, mahasiswa itu lalu menjilati paha putih mulus itu, setelah itu ia elus dengan penuh kasih sayang, “uuuh….mmmf…terusin mas…naik ke memekku… oooh” Lidah Oni bergerak dari paha mulus itu, menuju bibir vagina Nia, bulu bulu tipis disekitar memek itu tak mengganggu Oni, malah sekarang oni sibuk mencium dan menjilati bibir vagina si cantik itu.
“mmmf…geli mas…uuuh, aaahn!” Sontak Nia menjerit, karena lidah Oni sudah masuk kelubang senggama itu, dan berputar putar menikmati dinding basah itu.
“Sluuurp…aah…sedap banget nih, mbak Nia terbaik memeknya…slruuup…mmm…srluup…”, “oooh…sedotan mu gila…oooh…Oni sayaangku…mmmf” Lalu gerakan lidahnya dipercepat, setelah itu air deras mengalir dari dalam lubang senggama itu.
“slruuup…segaar…mmm…aku suka banget Nia…mmm”.
“Sluuurp…aah…sedap banget nih, mbak Nia terbaik memeknya…slruuup…mmm…srluup…”, “oooh…sedotan mu gila…oooh…Oni sayaangku…mmmf” Lalu gerakan lidahnya dipercepat, setelah itu air deras mengalir dari dalam lubang senggama itu.
“slruuup…segaar…mmm…aku suka banget Nia…mmm”.
Lalu Oni berdiri dan perlahan menempel kan penisnya kebibir vagina Nia.
“Oni sayang, mainnya yang enak yaa”,
“iya Nia sayaang, kamu pasti puas” Lalu perlahan penis itu masuk, lalu sleeb, meski tidak perawan lagi,
“iya Nia sayaang, kamu pasti puas” Lalu perlahan penis itu masuk, lalu sleeb, meski tidak perawan lagi,
Memek itu ternyata masih sempit, Penis itu kini seperti sedang diremas dan dilumasi dinding vagina Nia yang basah.
“ooooh, nikmat banget…memekmu sungguh nikmat…mmmf”,
“aaaahn…Oni…uuuhf…sssh…oooh” Lalu Oni perlahan menggerak kan penisnya, maju mundur perlahan menikmati sensasi terindah yang pernah ia rasakan.
“aaahn…sssh..uuuh…mmmmf…Oni…oooh”, Oni yang sedang merasakan memek sempit itu tak tahan melihat buah dada Nia bergoyang tanpa dikendali kan.
“aaaahn…Oni…uuuhf…sssh…oooh” Lalu Oni perlahan menggerak kan penisnya, maju mundur perlahan menikmati sensasi terindah yang pernah ia rasakan.
“aaahn…sssh..uuuh…mmmmf…Oni…oooh”, Oni yang sedang merasakan memek sempit itu tak tahan melihat buah dada Nia bergoyang tanpa dikendali kan.
Segera benda kenyal itu dipegangnya, lalu diremas perlahan.
Oni lalu mempercepat gerakannya, sekarang penisnya sudah asyik maju mundur mengobok obok meme nikmat milik Nia.
“aaahn…aaahn.. eih eih eih…oooh…mantap mas…mmmf…uuuh” Suara desahan nia diiringi suara tabrakan tubuh Oni dan juga tubuh Nia.
Penis itu ternyata makin cepat saja, tampak tubuh Nia sudah menggelinjang karena sodokan maut Oni kememeknya dengan cepat sekali.
“aaah…aaah..aaah…aah..ooooh!”
Crooot crooot, Oni menumpahkan Cairan spermanya didalam lubang itu, kemudian perlahan ia cabut penis itu.
“oooh, Oni sayang…mmmf….hebat banget deh sodokannya…uuuh” tampak Cairan putih itu luber keluar dari lubang senggama itu.
Nia tampak berusaha berdiri, namun saat ia menghadap kebawah, dengan posisi menungging itu, tampak saja memeknya yang tampak dilumuri cairan putih membuat Oni kembali terangsang, entah kenapa penis mahasiswa itu kembali berdiri.
“Aku mau main lagi ya mbak Nia yang cantik”,
“Oni sayang, tadi kan, ooooh!” Penis Oni kembali masuk kelubang vagina Nia, tentu karena makin basah, Gerakan Penis Oni jadi lebih mudah dan cepat saja.
“Oni sayang, tadi kan, ooooh!” Penis Oni kembali masuk kelubang vagina Nia, tentu karena makin basah, Gerakan Penis Oni jadi lebih mudah dan cepat saja.
Bokong montok Nia sekarang sedang dicengkram kedua tangan Oni.
“oooh…mas…aduh…oooh…mmmmf…hhnhnhn….mmmf”,
“Nia sayang, oooh… lubang memekmu makin nikmat saja…oooh” Beberapa menit itu Oni terus menyodokan penisnya maju mundur mengoyak memek sempit Nia.
“Nia sayang, oooh… lubang memekmu makin nikmat saja…oooh” Beberapa menit itu Oni terus menyodokan penisnya maju mundur mengoyak memek sempit Nia.
Nia hanya bisa menahan kenikmatan luar biasa itu, tangannya memegangi buah dadanya yang bergoyang goyang itu.
“Nia sayang…aku mau keluar lagi…ooooh!” Crooot crooot crooot, Lubang vagina Nia kini sudah penuh oleh sperma, Tubuh perempuan itu jadi menggelinjang.
Oni yang kelelahan itu kini merebah kan tubuhnya disebelah Nia.
“Maaf ya mbak, Oni udah asal main sodok aja…”,
“mmm…gapapa kok, kan aku juga yang ngajakin main, hehe”,
“makasih ya mbak Nia yang cantik dan sexy, udah mau main bareng Oni…”, “sama sama, kamu juga udah memuaskan hasrat seksku, hehe..cup” Lalu mahasiswa dan mahasiswi itu tertidur bersama dalam pelukan, tentu masih telanjang.
“mmm…gapapa kok, kan aku juga yang ngajakin main, hehe”,
“makasih ya mbak Nia yang cantik dan sexy, udah mau main bareng Oni…”, “sama sama, kamu juga udah memuaskan hasrat seksku, hehe..cup” Lalu mahasiswa dan mahasiswi itu tertidur bersama dalam pelukan, tentu masih telanjang.
Esok paginya, Oni terbangun dan melihat Nia sudah sibuk memakai pakaian.
“Eh Mas Oni udah bangun”,
“hai mbak, udah mau berangkat ya?”,
“iya, tadi habis ditelfon ibu, disuruh segera menyusul”,
“ooh, iya sudah, Oni juga bersiap siap” Lalu Oni segera mandi dengan cepat, setelah itu berpakaian kembali. “Makasih ya mbak Nia, untuk jamuannya kemarin”,
“hehehe, ini mas nomor hp ku..”,
“wah makasih, kita jadi bisa komunikasi terus…”,
“Kalau mau main lagi… bisa hubungin aku ya, hehe”,
”hehe, ya udah, saya tinggal dulu, makasiih”. Oni lalu pergi naik angkutan umum pagi itu menuju rumahnya, tampak Oni senang sekali, meski ia telat pulang, tapi ia mampir kerumah si cantik Nia dan asyik menyetubuhinya.
“hai mbak, udah mau berangkat ya?”,
“iya, tadi habis ditelfon ibu, disuruh segera menyusul”,
“ooh, iya sudah, Oni juga bersiap siap” Lalu Oni segera mandi dengan cepat, setelah itu berpakaian kembali. “Makasih ya mbak Nia, untuk jamuannya kemarin”,
“hehehe, ini mas nomor hp ku..”,
“wah makasih, kita jadi bisa komunikasi terus…”,
“Kalau mau main lagi… bisa hubungin aku ya, hehe”,
”hehe, ya udah, saya tinggal dulu, makasiih”. Oni lalu pergi naik angkutan umum pagi itu menuju rumahnya, tampak Oni senang sekali, meski ia telat pulang, tapi ia mampir kerumah si cantik Nia dan asyik menyetubuhinya.
Setelah beberapa hari berlalu, Oni dan Nia jadi sering berkomunikasi, hubungan mereka jadi semakin dekat. Beberapa tahun kemudian Oni yang sudah lulus segera menikahi Nia yang sudah bekerja itu, dan mereka menjalin hubungan baru meski memang nia lebih tua dari Oni, namun Karena memang sudah takdirnya mereka bertemu diangkutan itu dan kini jadi suami istri. www.togel168.com
(FAY)
Post A Comment:
0 comments: