Bentrokan di Charlottesville Virginia, Trump Kutuk Fanatisme Rasis
Charlottesville - Seorang demonstran tewas dalam pawai yang digelar di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat. Selain itu 19 orang lainnya mengalami luka karena ditabrak sebuah mobil melaju kencang menabrak kerumunan massa.
Mobil tersebut lalu berusaha melarikan diri. Tapi polisi sudah menangkap seorang pria yang mengemudikan mobil sedan tersebut.
Dilansir AFP, Presiden AS Donald Trump tidak merespons positif aksi demonstrasi tersebut. Dia menyatakan tidak setuju dengan adanya fanatisme.
"Kami sangat mengutuk tampilan mengerikan dari kebencian, kefanatikan dan kekerasan di banyak sisi, di banyak sisi," kata Trump saat berbicara di lapangan golfnya di Bedminster, New Jersey, Senin (14/8/2017).
Mobil tersebut lalu berusaha melarikan diri. Tapi polisi sudah menangkap seorang pria yang mengemudikan mobil sedan tersebut.
Dilansir AFP, Presiden AS Donald Trump tidak merespons positif aksi demonstrasi tersebut. Dia menyatakan tidak setuju dengan adanya fanatisme.
"Kami sangat mengutuk tampilan mengerikan dari kebencian, kefanatikan dan kekerasan di banyak sisi, di banyak sisi," kata Trump saat berbicara di lapangan golfnya di Bedminster, New Jersey, Senin (14/8/2017).
Demonstrasi tersebut dilakukan oleh anggota Ku Klux Klan dan nasionalis kulit putih. David Duke, mantan "penyihir besar" Ku Klux Klan yang menjadi tokoh kunci dalam demonstrasi tersebut, mendesak Trump untuk "mengingat mereka sebagai orang Amerika kulit putih yang menempatkan Anda di kursi kepresidenan, bukan kaum kiri yang radikal."
Pihak Gedung Putih berusaha untuk meredakan meningkatnya kritik atas pernyataan Trump yang tidak secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih dalam demonstrasi di Sabtu (12/8) kemarin.
"Presiden mengatakan dengan sangat tegas lewat pernyataannya kemarin bahwa dia mengutuk semua bentuk kekerasan, kefanatikan dan kebencian. Tentu saja itu termasuk supremasi kulit putih, KKK, neo-Nazi dan semua kelompok ekstremis," kata seorang juru bicara.
"Dia meminta persatuan nasional dan membawa semua orang Amerika bersama-sama," sambungnya.
Trump berada di bawah tekanan, bahkan dari anggota partainya sendiri karena tidak secara eksplisit mengutuk kelompok ekstremis kulit putih pada demonstrasi tersebut. Trump telah lama memiliki pengikut di antara kelompok supremasi kulit putih yang tertarik pada retorika nasionalisnya tentang masalah imigrasi dan isu-isu panas lainnya. (FAY)
Pihak Gedung Putih berusaha untuk meredakan meningkatnya kritik atas pernyataan Trump yang tidak secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih dalam demonstrasi di Sabtu (12/8) kemarin.
"Presiden mengatakan dengan sangat tegas lewat pernyataannya kemarin bahwa dia mengutuk semua bentuk kekerasan, kefanatikan dan kebencian. Tentu saja itu termasuk supremasi kulit putih, KKK, neo-Nazi dan semua kelompok ekstremis," kata seorang juru bicara.
"Dia meminta persatuan nasional dan membawa semua orang Amerika bersama-sama," sambungnya.
Trump berada di bawah tekanan, bahkan dari anggota partainya sendiri karena tidak secara eksplisit mengutuk kelompok ekstremis kulit putih pada demonstrasi tersebut. Trump telah lama memiliki pengikut di antara kelompok supremasi kulit putih yang tertarik pada retorika nasionalisnya tentang masalah imigrasi dan isu-isu panas lainnya. (FAY)
Post A Comment:
0 comments: