Tillerson: Tembakan Rudal Terbaru Korut Aksi Provokatif Melawan AS
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menganggap tembakan peluru kendali (rudal) terbaru Korea Utara (Korut) sebagai tindakan provokatif melawan Washington dan sekutunya. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah Donald Trump akan terus mengupayakan resolusi damai.
Komentar Menlu Tillerson ini disampaikan sehari setelah militer Pyongyang menguji tembak tiga rudal jarak pendek ke laut yang berkemampun untuk dapat menyerang pangkalan militer AS di Korea Selatan.
”Kami menganggapnya sebagai tindakan provokatif melawan Amerika Serikat dan sekutunya,” katanya dalam sebuah wawancara di Fox News Sunday.
”Kami akan melanjutkan kampanye tekanan damai kami seperti yang telah saya jelaskan, bekerja sama dengan sekutu, bekerja sama dengan China juga, untuk melihat apakah kami dapat membawa rezim Pyongyang ke meja perundingan,” lanjut dia.
Sementara itu, rezim Kim Jong-un yang memimpin Korut kembali mengecam latihan militer gabungan yang sedang berlangsung antara AS dan Korea Selatan. Kantor berita negara Korut, KCNA, melaporkan bahwa duta tetap Korut di PBB telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk medesak digelar diskusi mengenai latihan militer tersebut. Diplomat Pyongyang itu menyebut latihan militer gabungan di Semenanjung Korea adalah tindakan provokatif dan agresif.
“Latihan militer tidak kurang seperti halnya tindakan histeris untuk menambah bahan bakar pada api yang mengamuk,” tulis KCNA, yang dilansir kantor berita Yonhap, Senin (28/8/2017).
Peluncuran tiga rudal oleh Korut pada hari Sabtu lalu merupakan manuver terbaru setelah pada Juli lalu dua rudal balistik antarbenua berhasil diuji tembak.
Komando Pasifik AS awalnya menilai uji tembak tiga rudal Pyongyang mengalami kegagalan. Namun, Pentagon meralat dengan menyatakan semua uji tembak rudal tersebut berhasil. Ralat itu mengacu pada penilaian militer Korea Selatan.
Rudal-rudal jarak pendek itu menjadi ancaman langsung bagi pangkalan militer AS di dekat Kota Pyeongtaek, sekitar 96km sebelah selatan Seoul.
Tak hanya menguji tembak tiga rudal jarak pendek, Korut juga merilis sejumlah foto pemimpin mereka Kim Jong-un menginspeksi simulasi invasi pasukan Pyongyang terhadap kepulauan Baengnyeong dan Yeonpyeong di dekat perbatasan barat Korut.
Pada tahun 2010, tentara Korut menembaki pulau Yeonpyeong yang menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil. Korea Selatan sejak itu telah memperkuat postur pertahanannya di dekat perbatasan tersebut. (FAY)
Komentar Menlu Tillerson ini disampaikan sehari setelah militer Pyongyang menguji tembak tiga rudal jarak pendek ke laut yang berkemampun untuk dapat menyerang pangkalan militer AS di Korea Selatan.
”Kami menganggapnya sebagai tindakan provokatif melawan Amerika Serikat dan sekutunya,” katanya dalam sebuah wawancara di Fox News Sunday.
”Kami akan melanjutkan kampanye tekanan damai kami seperti yang telah saya jelaskan, bekerja sama dengan sekutu, bekerja sama dengan China juga, untuk melihat apakah kami dapat membawa rezim Pyongyang ke meja perundingan,” lanjut dia.
Sementara itu, rezim Kim Jong-un yang memimpin Korut kembali mengecam latihan militer gabungan yang sedang berlangsung antara AS dan Korea Selatan. Kantor berita negara Korut, KCNA, melaporkan bahwa duta tetap Korut di PBB telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk medesak digelar diskusi mengenai latihan militer tersebut. Diplomat Pyongyang itu menyebut latihan militer gabungan di Semenanjung Korea adalah tindakan provokatif dan agresif.
“Latihan militer tidak kurang seperti halnya tindakan histeris untuk menambah bahan bakar pada api yang mengamuk,” tulis KCNA, yang dilansir kantor berita Yonhap, Senin (28/8/2017).
Peluncuran tiga rudal oleh Korut pada hari Sabtu lalu merupakan manuver terbaru setelah pada Juli lalu dua rudal balistik antarbenua berhasil diuji tembak.
Komando Pasifik AS awalnya menilai uji tembak tiga rudal Pyongyang mengalami kegagalan. Namun, Pentagon meralat dengan menyatakan semua uji tembak rudal tersebut berhasil. Ralat itu mengacu pada penilaian militer Korea Selatan.
Rudal-rudal jarak pendek itu menjadi ancaman langsung bagi pangkalan militer AS di dekat Kota Pyeongtaek, sekitar 96km sebelah selatan Seoul.
Tak hanya menguji tembak tiga rudal jarak pendek, Korut juga merilis sejumlah foto pemimpin mereka Kim Jong-un menginspeksi simulasi invasi pasukan Pyongyang terhadap kepulauan Baengnyeong dan Yeonpyeong di dekat perbatasan barat Korut.
Pada tahun 2010, tentara Korut menembaki pulau Yeonpyeong yang menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil. Korea Selatan sejak itu telah memperkuat postur pertahanannya di dekat perbatasan tersebut. (FAY)
Post A Comment:
0 comments: