Pertama di RI, Pembangkit Listrik Tenaga Angin Operasi Akhir 2017
BERITA TERUPDATE168-Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan, akan beroperasi pada akhir 2017. Pembangkit listrik berenergi angin tersebut menjadi pertama di Indonesia.
Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PLTB Sidrap yang dibangun oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Plan/IPP), berkapasitas 70 Mega Watt (MW).
"Ada PLT Bayu Sidrap windpower, akhir tahun ini mau operasi, Itu 70 MW akhir tahun operasi," kata Iwan, di Jakarta, Sabtu (2/9/2017).
Iwan menuturkan, jika sudah beroperasi maka PLTB tersebut menjadi pembangkit dengan kapasitas besar, dalam menggunakan energi angin yang pertama di Indonesia. Nantinya pembangkit ini langsung beroperasi penuh memproduksi listrik 70 MW.
"PLT Bayu pertama di Indonesia. Jadi angin prtama di Indonesia harganya 11 sen per kwh," tutur Iwan.
Iwan mengungkapkan, dengan kapasitas 70 MW, listrik yang dialirkan dapat menerangi 70 ribu kepala keluarga. Dengan rata-rata daya yang terpasang 900 Volt Amper (VA).
"Kalau 70 MW, ya 70 ribu KK. Dengan penggunaan rata 900 kWh. Akhir tahun operasi," ujar dia.
PLTB ini dikembangkan oleh IPP Internasional UPC Renewables Indonesia bekerja sama dengan PT Binatek Energi Terbarukan. Pembangunan proyek energi terbarukan ini dimulai pada April 2016 dan beroperasi pada 2017.
Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PLTB Sidrap yang dibangun oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Plan/IPP), berkapasitas 70 Mega Watt (MW).
"Ada PLT Bayu Sidrap windpower, akhir tahun ini mau operasi, Itu 70 MW akhir tahun operasi," kata Iwan, di Jakarta, Sabtu (2/9/2017).
Iwan menuturkan, jika sudah beroperasi maka PLTB tersebut menjadi pembangkit dengan kapasitas besar, dalam menggunakan energi angin yang pertama di Indonesia. Nantinya pembangkit ini langsung beroperasi penuh memproduksi listrik 70 MW.
"PLT Bayu pertama di Indonesia. Jadi angin prtama di Indonesia harganya 11 sen per kwh," tutur Iwan.
Iwan mengungkapkan, dengan kapasitas 70 MW, listrik yang dialirkan dapat menerangi 70 ribu kepala keluarga. Dengan rata-rata daya yang terpasang 900 Volt Amper (VA).
"Kalau 70 MW, ya 70 ribu KK. Dengan penggunaan rata 900 kWh. Akhir tahun operasi," ujar dia.
PLTB ini dikembangkan oleh IPP Internasional UPC Renewables Indonesia bekerja sama dengan PT Binatek Energi Terbarukan. Pembangunan proyek energi terbarukan ini dimulai pada April 2016 dan beroperasi pada 2017.



Post A Comment: