Jinrikisha Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Teknologi Canggih
SHIBUYA - Di tengah Teknologi alat transfortasi di Jepang yang terkenal dengan produk-produk yang canggih dan luar biasa, namun meskipun demikian Jinrikisha alat trasnfortasi tradisional Jepang ini masih tetap dipertahankan keberadaan dan keasliannya di tengah kota yang sangat super modern.
Berdasarkan pengamatan SINDOnews, di Jepang khususnya di daerah di kawasan wisata kuil Sensoji, Asakusa Jumat (27/10/2017), kendaraan yang bernama Jinrikisha alias becak khas Jepang ini menjadi alat transfortasi yang cukup populer dan tetap dipertahankan oleh pemerintah Jepang kendaraan, masih jadi alat transfortasi yang sangat modern.
Jinrikisha berasal dari kata jin = manusia, riki = daya atau tenaga, dan sha = kendaraan. Jadi memang benar jika kendaraan Jinrikisha ini ditarik oleh pemuda-pemuda Jepang yang perkasa dan bertenaga. Jadi memang benar jika kendaraan Jinrikisha ini ditarik oleh pemuda-pemuda Jepang yang perkasa dan bertenaga.
Karena berat dari becak beroda dua ini saja sudah berat mencapai puluhan kilogram, apalagi jika ditambah dengan berat penumpangnya. Bisa dibayangkan bukan, yang pasti penarik Jinrikisha harus mempunyai tenaga yang besar terutama mengandalkan kekuatan kaki dan tangan.
Jinrikisha tak boleh dianggap sebelah mata, selain itu, tukang penarik Jinrikisha Jepang penarik Jinrikisha ini begitu ganteng dan ramah. Yang pasti mereka sanggup mengantar Anda berkeliling wisata Jepang. Namun tarif untuk jalan-jalan dengan becak khas ini pun terbilang cukup merogoh banyak kocek nih, yaitu berkisar antara 5.000 – 7.000 Yen tergantung dari jarak tempuhnya. Sedangkan tarif standarnya dipatok seharga 3.000 Yen/orang dan 4.000 Yen untuk dua orang penumpang.
Transportasi tradisional ini mulai beroperasi sekitar tahun 1868 ketika restorasi Meiji. Bahkan Jinrikisha dari Jepang ini dianggap sebagai nenek moyangnya becak pertama kali di dunia. Saat ini Jinrikisha hanya bisa ditemui di sekitar kawasan wisata Asakusa (Tokyo) dan Kyoto. Dengan sigap, mereka akan membantu Anda berkeliling di lokasi wisata tanpa perlu lelah berjalan kaki.
Berdasarkan pengamatan SINDOnews, di Jepang khususnya di daerah di kawasan wisata kuil Sensoji, Asakusa Jumat (27/10/2017), kendaraan yang bernama Jinrikisha alias becak khas Jepang ini menjadi alat transfortasi yang cukup populer dan tetap dipertahankan oleh pemerintah Jepang kendaraan, masih jadi alat transfortasi yang sangat modern.
Jinrikisha berasal dari kata jin = manusia, riki = daya atau tenaga, dan sha = kendaraan. Jadi memang benar jika kendaraan Jinrikisha ini ditarik oleh pemuda-pemuda Jepang yang perkasa dan bertenaga. Jadi memang benar jika kendaraan Jinrikisha ini ditarik oleh pemuda-pemuda Jepang yang perkasa dan bertenaga.
Karena berat dari becak beroda dua ini saja sudah berat mencapai puluhan kilogram, apalagi jika ditambah dengan berat penumpangnya. Bisa dibayangkan bukan, yang pasti penarik Jinrikisha harus mempunyai tenaga yang besar terutama mengandalkan kekuatan kaki dan tangan.
Jinrikisha tak boleh dianggap sebelah mata, selain itu, tukang penarik Jinrikisha Jepang penarik Jinrikisha ini begitu ganteng dan ramah. Yang pasti mereka sanggup mengantar Anda berkeliling wisata Jepang. Namun tarif untuk jalan-jalan dengan becak khas ini pun terbilang cukup merogoh banyak kocek nih, yaitu berkisar antara 5.000 – 7.000 Yen tergantung dari jarak tempuhnya. Sedangkan tarif standarnya dipatok seharga 3.000 Yen/orang dan 4.000 Yen untuk dua orang penumpang.
Transportasi tradisional ini mulai beroperasi sekitar tahun 1868 ketika restorasi Meiji. Bahkan Jinrikisha dari Jepang ini dianggap sebagai nenek moyangnya becak pertama kali di dunia. Saat ini Jinrikisha hanya bisa ditemui di sekitar kawasan wisata Asakusa (Tokyo) dan Kyoto. Dengan sigap, mereka akan membantu Anda berkeliling di lokasi wisata tanpa perlu lelah berjalan kaki.
(FAY)
Post A Comment:
0 comments: