Tampil Buruk, Jorge Lorenzo Bingung Cari Alasan
BURIRAM - Penampilan Jorge Lorenzo ternyata jauh dari harapan saat test pramusim di Thailand. Pembalap tim Ducati itu pun bingung mencari alasan mengapa ia bisa terlempar ke posisi 22.
Pada uji terakhir yang berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (18/2/2018), kalah bersaing dengan pembalap papan atas MotoGP lainnya. Bahkan, Lorenzo di belakang pembalap Tech 3, Hafizh Syahrin.
Pada uji terakhir yang berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (18/2/2018), kalah bersaing dengan pembalap papan atas MotoGP lainnya. Bahkan, Lorenzo di belakang pembalap Tech 3, Hafizh Syahrin.
Ketika ditanya apa masalahnya, mantan pembalap Yamaha itu memberikan banyak jawaban. Seperti dikutip Motorsport, Senin (19/2/2018), Lorenzo mengatakan tidak percaya diri sejak awal test. "Hari ini dan juga hari pertama, sudah sulit. (Saya) tidak begitu percaya diri, sangat jauh dari pembalap pertama. Karena itulah, situasinya sulit. Kami memutuskan untuk mencoba lagi dengan motor lama (Desmosedici GP17),” jelas Lorenzo.
“Hari ini kami tidak bisa melihat catatan waktu, karena saya tidak menekan. Saya mencetak catatan waktu ketika melakukan setengah simulasi balap. Saya dalam mode balap Selain itu, penting untuk mencoba lagi motor lama, karena masih ada beberapa poin lebih baik dibanding yang baru. Juga beberapa poin yang lebih buruk."
Ia menambahkan untuk (tes pramusim) Qatar akan sulit untuk membuat campuran (spesifikasi motor). "Tapi jika saya harus memilih saat ini dan membuat kesimpulan, kami memilih motor baru (Desmosedici GP18)."
“Kami punya potensi lebih besar. Kami harus bersabar dalam balapan pertama, berusaha mendapatkan hasil terbaik yang kami bisa. Mungkin di Qatar akan jauh lebih baik dari sini, seperti saat di Sepang, dan menunggu beberapa jenis (paket motor) sesegera mungkin untuk lebih kompetitif,” sambungnya
Apa sasis jadi masalah di test terakhir di Thailand? “Secara umum, sasis baru masih memiliki poin negatif yang banyak tidak saya sukai. Saya ulangi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan hari ini, karena semua pembalap mencoba membuat catatan waktu di pagi hari dan saya memakai ban bekas. Ketika saya memakai ban baru, saya melakukan simulasi balap. Saya berada dalam mode balap, Anda tidak tampil agresif seperti saat Anda melakukan satu lap. Kita tidak bisa mengambil (hasil) hari ini sebagai kesimpulan. Kami jauh lebih baik dari posisi ke-22 ini. Kami tidak berada di posisi ketiga, tapi kami tidak masuk tiga besar.”
“Hari ini kami tidak bisa melihat catatan waktu, karena saya tidak menekan. Saya mencetak catatan waktu ketika melakukan setengah simulasi balap. Saya dalam mode balap Selain itu, penting untuk mencoba lagi motor lama, karena masih ada beberapa poin lebih baik dibanding yang baru. Juga beberapa poin yang lebih buruk."
Ia menambahkan untuk (tes pramusim) Qatar akan sulit untuk membuat campuran (spesifikasi motor). "Tapi jika saya harus memilih saat ini dan membuat kesimpulan, kami memilih motor baru (Desmosedici GP18)."
“Kami punya potensi lebih besar. Kami harus bersabar dalam balapan pertama, berusaha mendapatkan hasil terbaik yang kami bisa. Mungkin di Qatar akan jauh lebih baik dari sini, seperti saat di Sepang, dan menunggu beberapa jenis (paket motor) sesegera mungkin untuk lebih kompetitif,” sambungnya
Apa sasis jadi masalah di test terakhir di Thailand? “Secara umum, sasis baru masih memiliki poin negatif yang banyak tidak saya sukai. Saya ulangi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan hari ini, karena semua pembalap mencoba membuat catatan waktu di pagi hari dan saya memakai ban bekas. Ketika saya memakai ban baru, saya melakukan simulasi balap. Saya berada dalam mode balap, Anda tidak tampil agresif seperti saat Anda melakukan satu lap. Kita tidak bisa mengambil (hasil) hari ini sebagai kesimpulan. Kami jauh lebih baik dari posisi ke-22 ini. Kami tidak berada di posisi ketiga, tapi kami tidak masuk tiga besar.”
(FAY168)
Post A Comment:
0 comments: