TOGEL168-Cerita Seks Yang Sangat Indah
Ini merupakan pengalamanku yang kesekian kalinya bersetubuh dengan wanita setengah baya Kejadiannya pada saat kenaikkan kelas, aku mendapat liburan satu bulan dari sekolah Untuk mengisi waktu liburanku, aku mengiyakan ajakan Mas Iwan sopir Pak RT tetanggaku untuk berlibur dikampungnya Disebuah desa di Jawa Barat
Katanya, sekalian mau nengok istrinya Aku berminat omongan Mas Iwan bahwa gadis-gadis di kampungnya cantik-cantik serta mulus-mulus Aku ingin buktikan omongannya Dengan mobil pinjaman dari ayahku, kita pergi ke sana Seusai menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kurang lebih jam 5 sore kita tiba di kampungnya
Rumah Mas Iwan berada lumayan jauh dari rumah tetangganya Rumahnya lumayan keren, untuk ukuran di kampung, bentuknya memanjang di rumah Mas Iwan kita disambut oleh Mbak Irma, istrinya serta Tante Sari mertuanya Nyatanya Mbak Irma, istri Mas Iwan, seorang perempuan yang sangat cantik
Kulitnya putih bersih serta bodynya sangat seksi Sedangkan Tante Sari tidak kalah cantiknya dengan Mbak Irma Meskipun telah berumur 40an, kecantikannya belum pudar Bodinya tidak kalah dengan gadis remaja Oh ya, Tante Sari bukanlah bunda kandung Mbak Irma Tante Sari kawin dengan Bapak Mbak Irma, seusai bunda kandung Mbak Irma meninggal Tapi seusai lima tahun menikah, bapak Mbak Irma yang meninggal, sebab sakit Sehingga telah sepuluh tahun Tante Sari menjanda
Kurang lebih jam 20 00 WIB, Mas Iwan mengajakku makan malam dikawani Mbak Irma serta Tante Sari Sambil makan kita ngobrol diselingi gelak tawa Mesikipun kita baru kenal, tapi sebab keramahan mereka kita serasa telah lama kenal
Berakhir makan malam Mas Iwan serta Mbak Irma permisi mau tidur Mungkin mereka telah tidak sabar melepaskan hasrat yang telah lama tidak tersalurkan Tinggal aku serta Tante Sari yang melanjutkan dialog Tante Sari mengajakku pindah ke ruang tamu Pas di depan kamar Mas Iwan
Saat itu Tante Sari hanya mengenakan baju tidur transparan tanpa lengan Hingga samar-samar aku bisa menonton lekuk-lekuk tubuhnya yang sexy Tante Sari yang seksi duduk seenaknya hingga gaunnya sedikit tersingkap Aku yang duduk dihadapannya bisa menonton paha mulusnya, membangkitkan nafsu birahiku Penisku menegang dari balik celanaku Tante Sari membiarkan saja aku memelototi paha mulusnya Bahkan dirinya terus lebar saja membuka pahanya
Terus malam dialog kita terus hangat Tante Sari menceritakan, semenjak suaminya meninggal, dirinya merasa sangat kesepian Serta aku terus bernafsu mendengar ceritanya, bahwa untuk menyalurkan hasrat birahinya, dirinya meperbuat onani Kata-katanya terus memancing nafsu birahiku
Aku tidak tahan, nafsu birahiku minta dituntaskan Akupun pergi kekamar mandi Hingga di kamar mandi, kukeluarkan penisku dari balik celanaku Kukocok-kocok kurang lebih lima belas menit Serta crot! crot! crot! Spermaku muncrat kelantai kamar mandi Lega sekali rasanya
Seusai menuntaskan hasratku, aku balik lagi ke ruang tamu Betapa terkejutnya aku Disana di depan jendela kamar Mas Iwan yang kordennya sedikit terbuka kulihat Tante Sari sedang mengintip ke dalam kamar, Mas Iwan yang sedang bersetubuh dengan istrinya
Nafas Tante Sari naik turun, tangannya sedang meraba-raba buah dadanya Nafsu birahiku yang tadi telah kutuntaskan saat ini bangkit lagi menonton pemandangan di depanku Tanpa berpikir panjang, kudekap tubuh Tante Sari dari belakang, hingga penisku yang telah menegang menempel hangat pada pantatnya, hanya dibatasi celanaku serta gaun tidurnya
Tanganku mendekap erat pinggang rampingnya Dirinya hanya menoleh sekilas, kemudian tersenyum padaku Merasa mendapat persetujuan, aku terus berani Kupindahkan tanganku serta kususupkan kebalik celana dalamnya Kuraba-raba bibir vaginanya
“Ohh Don Enakk,” desahnya, ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam celah vaginanya yang telah basah Seusai puas memainkan jari-jariku dicelah vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya Kemudian aku berjongkok di belakangnya Kusingkapkan gaun tidurnya serta kutarik celana dalamnya hingga terlepas
Kudekatkan wajahku ke celah vaginanya Kusibakkan bibir vaginanya lalu kujulurkan lidahku serta mulai menjilati celah vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya Tante Sari membuka kedua pahanya menerima jilatan lidahku Inilah vagina terindah yang sempat kurasakan
“Oohh Don Nik mat,” suara Tante Sari tertahan merasakan nikmat ketika lidahku mencucuk-cucuk kelentitnya Serta kusedot-sedot bibir vaginanya yang merah “Ohh Don Luarr Biasaa Enakk Sedott terus,” pekiknya terus keras
Cairan kelamin mulai mengalir dari vagina Tante Sari Hampir setiap jengkal vaginanya kujilati tanpa tersisa Tante Sari hebat vaginanya dari bibirku, kemudian membalikkan tubuhnya sambil memintaku berdiri Dirinya mendorong tubuhku ke dinding Dengan cekatan ditariknya celanaku hingga terlepas, maka penisku yang telah tegang, mengacung tegak dengan bebasnya
“Ohh Luar biaassaa Don Besar sekali,” serunya kagum “Isepp Tante, jangan dipandang aja,” pintaku
Tante Sari mengabulkan permintaanku Sambil melepaskan gaun tidurnya, dirinya lalu berjongkok dihadapanku Wajahnya pas di depan selangkanganku Tangan kirinya mulai mengusap-usap serta meremas-remas buah pelirku
Sedangkan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku dengan irama pelan tapi tentu Mulutnya didekatkan kepenisku serta dirinya mulai menjilati kepala penisku Lidahnya berputar-putar dikepala penisku Aku meringis merasakan geli yang membikin batang penisku terus tegang
“Ohh Akhh Tan Te Nikk matt,” seruku tertahan, ketika Tante Sari mulai memasukkan penisku kemulutnya Mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang besar serta panjang penisku keluar masuk di mulutnya Tante Sari sungguh lihai memainkan lidahnya Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang
Tante Sari melepaskan penisku dari kulumannya seusai kurang lebih lima belas menit Kemudian dirinya memintaku duduk dilantai Dirinya lalu naik kepangkuanku dengan posisi berhadapan Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke celah vaginanya
Perlahan-lahan dirinya mulai menurunkan pantatnya Kurasakan kepala penisku mulai memasuki celah yang sempit Penisku serasa dijepit serta dipijit-pijit Mungkin sebab telah sepuluh tahun tidak sempat terjamah laki-laki Walau agak sulit, akhirnya hanyut juga seluruh batang penisku ke dalam celah vaginanya
Tante Sari mulai menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi Sesekali dirinya memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dicelah vaginanya Aku tidak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas Seirama gerakkan pantatnya
Oh, bahagianya menonton penisku sedang keluar masuk vaginanya Bibirku menjilati buah dadanya dengan cara bergantian, sedangkan tanganku mendekap erat pinggangnya Terus lama terus cepat Tante Sari yang seksi menaik turunkan pantatnya Nafasnya tersengal-sengal Serta kurasakan vaginanya berkedut-kedut terus keras
“Ohh Don Aku Mau Keluarr,” pekiknya “Tahan Tan Te Akuu Belumm Mauu,”sahutku “Akuu Tidak Tahann Sayang,” teriaknya keras Tangannya mencengkeram keras punggungku “Akuu Ke Ke Luarr Sayangg,” jeritnya panjang
Tante Sari yang seksi tidak bisa menahan orgasmenya, dari vaginanya mengalir cairan yang membasahi seluruh dinding vaginanya Tante sari turun dari pangkuanku lalu merebahkan tubuhnya dipangkuan Kepalanya berada pas diselangkanganku Tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku Serta mulutnya mengulum kepala penisku dengan lahapnya
Perlakuannya pada penisku membikin penisku berkedut-kedut Seolah-olah ada yang mendesak dari dalam mau keluar Serta kurasakan orgasmeku telah dekat Kujambak rambutnya serta kubenamkan kepalanya keselangkanganku Hingga penisku terus dalam masuk kemulutnya
“Akhh Tante Akuu Mau keluarr,” teriakku “Keluarin Dimulutku sayang,” sahutnya Tante sari terus cepat mengocok serta mengulum batang penisku Diiringi jeritan panjang, spermaku muncrat ke dalam mulutnya “Ohh Kalian Hebatt Don, aku puas,” pujinya, tersenyum ke arahku Tanpa rasa jijik sedikitpun dirinya menjilati serta menelan sisa-sisa spermaku
Suara ranjang berderit di dalam kamar, membikin kita bergegas menggunakan pakaian serta pergi ke kamar mandi membersihkan badan Kemudian masuk ke kamar Masing-masing Berbagai menit kemudian kudengar langkah kaki Mbak Irma ke kamar mandi
Dari balik jendela kamarku bisa kulihat Mbak Irma yang seksi hanya mengenakan handuk yang yang dililitkan ditubuhnya Menunjukan paha mulus serta tubuh seksi nya Membikinku mengkhayal, betapa bahagianya bisa bersetubuh dengan Mbak Irma
Kurang lebih jam 02 00 dinihari, aku tersadar ketika kurasakan ada yang bergerak-gerak di selangkanganku Rupanya Tante Sari sedang asyik mengelus-elus buah pelirku serta menjilati batang penisku
“Akhh terus Tante terus,” gumanku tanpa sadar, ketika dirinya mulai mengulum batang penisku Dengan rakus dirinya melahap penisku Kurang lebih sepuluh menit berlalu kutarik penisku dari mulutnya Kusuruh dirinya menungging, dari belakang kujilati celah vaginanya, bergantian dengan celah anusnya
Seusai kurasa cukup, kuarahkan penisku ke celah vaginanya yang basah serta memerah Sedikit demi sedikit penisku memasuki celah vaginanya Terus lama terus dalam, hingga seluruh batang penisku hanyut tertelan celah vaginanya
Aku mulai memaju mundurkan pantatku, hingga penisku keluar masuk celah vaginanya Sambil kuremas-remas pantatnya
“Ooh Don Nikk Matt Bangett,” rintihnya
Aku terus bernafsu memaju mundurkan pantatku Tante sari yang seksi mengimbangi gerakkanku dengan memaju mundurkan juga pantatnya, seirama gerakkan pantatku Membikin buah dadanya bergoyang-goyang Terus lama terus cepat gerakkan pantatnya
“Don Donnii Akuu Tidak Tahann,” jeritnya “Akuu Mauu Ke Keluarr,” imbuhnya
Kurasakan vaginanya berkedut-kedut serta menjepit penisku Tangannya mencengkeram dengan keras diranjang
“Ooh Oo Aku Keluarr,” lolongnya panjang
Dan kurasakan ada cairan yang merembes membasahi dinding-dinding vaginanya Tante Sari yang seksi terlalu cepat orgasme, sedangkan aku belum apa-apa Aku tidak mau menyesal, aku wajib puas, pikirku Kucabut penisku dari celah vaginanya serta kuarahkan ke celah anusnya
“Akhh Donn Jangann Sakitt,” teriaknya, ketika kepala penisku mulai memasuki celah anusnya Aku tidak memperdulikannya Kudorong pantatku lebih keras hingga seluruh batang penisku masuk ke celah anusnya Serta kurasakan nikmatnya jepitan celah anusnya yang sempit Perlahan-lahan aku mulai hebat serta mendorong pantatku, sambil memasukkan jari-jariku ke celah vaginanya Tante sari yang seksi menjerit-jerit merasakan nikmat dikedua celah bawahnya
“Enak khan Tante?” tanyaku “Hemm Enakk Banget Sayang,” sahutnya sedikit tersipu malu
Terus lama terus cepat kusodok celah anusnya Sambil kutepuk-tepuk pantatnya Kurasakan penisku berkedut-kedut ketika orgasmeku bakal tiba serta crott! crott! crott! Kutumpahkan spermaku dicelah anusnya
“Penismu yang pertama sayang, memasuki celah anusku,” katanya sambil membalikkan tubuhnya serta tersenyum padaku “Kamu hebat Don, belum sempat kurasakan nikmatnya bersetubuh semacam ini,” imbuhnya “Tante mau khan, setiap malam kusetubuhi?” tanyaku “Siapa yang menolak diajak enak,” sahutnya seenaknya
Sejak saat itu, hampir setiap malam kusetubuhi Tante sari Bunda tiri Mbak Irma yang haus sex, yang hampir sepuluh tahun tidak dinikmatinya, sejak kematian suaminya Tidak terasa telah lima hari aku berada di rumah Mas Iwan
Selama lima hari pula aku menikmati tubuh Tante Sari, mertuanya yang haus sex Tante Sari yang sepuluh tahun menjanda, betul-betul puas serta ketagihan bersetubuh denganku Walau telah berumur setengah baya, tapi nafsu birahinya tetap meletup-letup, tidak kalah dengan gadis remaja
Sore itu, sehabis mandi serta berpakaian, Mas Iwan yang seksi mengajakku jalan-jalan Katanya mau ketemu seorang kawan yang telah lama dirindukannya Seusai menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, hinggalah kita di rumah kawan Mas Iwan
Sebuah rumah yang berada dikawasan yang lumayan elite Kedatangan kita disambut dua orang wanita kakak beradik, Mbak Rina serta Mbak Vira Keduanya sama-sama cantik serta seksi Mas Iwan menawarkanku pada kedua kawan wanitanya
“Mas Iwan, aku kangen banget,” katanya sambil memeluk Mas Iwan “Aku juga Rin,” sahut Mas Iwan
Sambil meminum kopi susu yang disuguhkan Mbak Rina, kita bercakap-cakap Mbak Rina duduk dipangkuan Mas Iwan Serta Mas Iwan merangkulnya dengan mesra Mbak Rina tanpa malu-malu menceritakan, kalau Mas Iwan merupakan pacar pertamanya serta Mas Iwanlah yang membobol perawannya
Mbak Vira hanya tersenyum mendengar cerita kakaknya yang blak-blakan Makin lama kelakuan Mbak Rina yang seksi makin mesra saja Tanpa malu-malu, dirinya mengecup serta melumat bibir Mas Iwan serta Mas Iwan menyambutnya dengan sangat bernafsu Aku sehingga risih menyaksikan kelakuan mereka Kurang lebih sepuluh menit mereka bercumbu di depan kami
“Kita lanjutin di kamar aja say,” kata Mbak Rina pada Mas Iwan Mas Iwan mengangguk tanda setuju, sambil membopong tubuh Mbak Rina ke dalam kamar “Kalian jangan ngintip ya,” kata Mas Iwan pada kita sambil tersenyum
Aku serta Mbak Vira hanya bengong menonton kemesraan mereka Tanpa menghiraukan larangan Mas Iwan, Mbak Vira beranjak dari tempat duduknya sambil meraih tanganku menuju kamar Mbak Rina Kita kemudian berdiri di depan pintu kamar Mbak Rina yang terbuka lebar
Dari situ aku serta Mbak Vira menonton Mas Iwan merebahkan tubuh Mbak Rina yang seksi diatas ranjang serta mulai melepaskan gaun Mbak Rina Aku terkesima menonton mulusnya serta seksi nya tubuh Mbak Rina, ketika seluruh pakaiannya dibuka Mas Iwan
Nafsu birahiku tidak tertahankan lagi, penisku menegang dibalik celanaku Tanpa sadar kupeluk tubuh Mbak Vira yang berdiri di depanku Mbak Vira diam saja serta membiarkanku memeluknya Malah tangan dibawa ke belakang serta disusupkan ke balik celanaku Mendapat perlakuan semacam itu, nafsuku terus memuncak serta penisku terus menegang Apalagi saat Mbak Vira menggerak-gerakkan tangannya mengocok-ngocok batang penisku
Sementara di dalam kamar, Mas Iwan hebat tubuh Mbak Rina ketepi Ranjang Kedua paha Mbak Rina dibukanya lebar-lebar Maka terpampanglah vagina Mbak Rina yang indah, dihiasi bulu-bulu yang dicukur rapi Mas Iwan kemudian berjongkok serta mendekatkan mulutnya kebibir vagina Mbak Rina
“Ohh Say Yang Nikk Mat,” desah Mbak Rina tertahan, ketika Mas Iwan mulai menjilati vaginanya Lidah Mas Iwan menari-nari serta mencucuk-cucuk vagina Mbak Rina Pantat Mbak Rina terangkat-angkat menyambut jilatan Mas Iwan Kedua pahanya terangkat serta menjepit kepala Mas Iwan
“Telah Say Aku nggak tahan Masukin punyamu say,” pinta Mbak Rina yang seksi penuh nafsu Mas Iwan kemudian berdiri serta melepaskan semua pakaiannya
Dengan sedikit membungkukkan badannya, Mas Iwan memegang penisnya serta mengarahkannya ke celah vagina Mbak Rina yang telah basah serta merah merekah Slepp! Kepala penis Mas Iwan mulai memasuki vagina Mbak Rina
“Aow terus Say terus Genjot,” seru Mbak Rina, ketika Mas Iwan mulai mendorong pantatnya naik turun Penisnya keluar masuk dari vagina Mbak Rina
Menonton Mas Iwan serta Mbak Vira sedang bersetubuh di depanku, membikin nafsu birahiku terus tinggi Kususupkan tanganku ke balik celana dalamnya Bisa kurasakan vaginanya yang telah basah, pertanda Mbak Vira juga bangkit nafsu birahinya
Kucucuk-cucuk vaginanya dengan jari-jariku Dirinya mendesah penuh nafsu Mbak Vira mengimbangi dengan terus cepat mengocok-ngocok penisku Kurang lebih sepuluh menit Mbak Vira yang seksi mengocok penisku Mbak Vira kemudian menyudahi kocokkannya serta membalikkan badannya, menghadap ke arahku Ditariknya celanaku hingga terlepas
Seusai celanaku terlepas, keluarlah penisku yang tegang penuh serta mengacung-acung dengan bebasnya Mbak Vira terpukau menonton penisku yang besar serta panjang Mbak Vira kemudian berjongkok dikakiku, wajahnya berada pas di depan selangkanganku Mbak Vira mendekatkan mulutnya kebatang penisku Mula-mula dirinya menjilati penisku dari kepala hingga pangkalnya Terus dirinya mulai mengulum serta menghisap kepala penisku
Kemudian sedikit demi sedikit batang penisku dimasukkannya ke dalam mulutnya hingga kepala penisku menyodok ujung mulutnya Serta mulutnya penuh sesak oleh batang penisku Dengan lihainya, Mbak vira mulai memaju-mundurkan mulutnya, membikin penisku keluar-masuk dari dalam mulutnya Mataku merem-melek merasakan nikmat serta badanku serasa panas dingin merasakan kulumannya
Mbak Vira sangat lihai mengulum penisku Kudorong maju pantatku serta kujambak rambutnya, membenamkan kepalanya ke selangkanganku Kurang lebih lima belas menit berlalu Mbak Vira yang seksi menyudahi kulumannya, serta melepaskan seluruh pakaiannya Kemudian dirinya berdiri menghadap ke dinding
“Oohh Akhh Akuu nggak tahann Don,” serunya tertahan “Entot aku Entott Don,” imbuhnya
Kutarik sedikit tubuhnya dari belakang, hingga dirinya menungging Kuraih batang penisku serta kuarahkan pas ke celah vaginanya Serta aku mulai mendorong maju pantatku, hingga kepala penisku masuk ke celah vaginanya
“Aow Pelan-pelan Don,” pekiknya, ketika seluruh batang penisku masuk ke celah vaginanya yang tetap sempit Pekikkan yang keluar dari mulutnya membikinku terus bernafsu serta pelan-pelan kumaju-mundurkan pantatku
“Akhh Enakk Don Enakk Banget,” desahnya sambil menoleh ke belakang sambil tersenyum padaku “Akhh Akuu Ke luarr, Rin,” teriakkan Mas Iwan dari dalam kamar mengejutkanku, tetapi tidak menghentikan sodokkanku pada Mbak Vira “Aku jugaa Sayang,” sahut Mbak Rina pada Mas Iwan
Sedetik kemudian Mas Iwan serta Mbak Rina mencapai orgasme bersamaan Mas Iwan menumpahkan spermanya di dalam vagina Mbak Rina Kemudian Mas Iwan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Mbak Rina, serta tertidur pulas
Sementara itu, aku terus cepat memaju-mundurkan pantatku, membikin Mbak Vira berteriak-teriak saking nikmatnya Kurasakan vaginanya berkedut-kedut terus lama terus cepat serta menjepit penisku
“Donn Donii Akuu Mauu Keluarr,” teriaknya panjang “Tahann Mbak Aku Belum Apa-apa,” sahutku “Akhh Akuu Tidak Tahan Don Akuu,” jawabnya terputus serta vaginanya terus keras menjepit penisku
Tak lama kemudian Mbak Vira yang seksi mencapai orgasme Kurasakan ada cairan-cairan yang merembes didinding vaginanya Kucabut penisku dari celah vaginanya serta kusuruh dirinya berjongkok dihadapanku Kujambak rambutnya serta kubenamkan kepalanya keselangkangku Mbak Vira mengerti maksudku Dirinya mulai menjilati serta menghisap-isap penisku lalu mengulumnya Sambil tangan kirinya mengusap-usap buah pelirku
Sedetik kemudian Mbak Rina datang menolong, serta langsung berjongkok dihadapanku Lidahnya dijulurkan untuk menjilati buah pelirku Tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku Dengan cara bergantian, kakak beradik, Mbak Rina serta Mbak Vira, mengocok-ngocok, menjilati serta mengulum penisku Penisku keluar dari mulut Mbak Vira kemudiam masuk ke mulut Mbak Rina, kemudian keluar dari mulut Mbak Rina lalu masuk kemulut Mbak Vira, begitulah seterusnya Hingga kurasakan penisku berkedut-kedut
“Mbakk Akuu Mauu Ke Keluarr,” jeritku “Keluarin di mulutku Don,” sahut mereka hampir bersamaan
Dan crott! crott! crott! Spermaku muntah dimulut Mbak Vira yang seksi yang sedang kebagian mengulum Mbak Vira menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun Kemudian Mbak Rina merebut penisku dari Mbak Vira serta memasukkan ke mulutnya Serta tidak mau kalah dengan adiknya, sisa-sisa spermaku dihisap serta dijilatinya hingga bersih
“Kamu puas Don,” kata Mbak Vira
“Puas sekali Mbak, Mbak berdua luar biasa,” sahutku
“Kamu mau yang lebih seru nggak,”kata Mbak Rina
“Mau, mau Mbak,”sahutku
Mereka kemudian mengajakku ke kamarnya, dimana Mas Iwan sedang tertidur pulas sehabis bersetubuh dengan Mbak Rina Mbak Rina menyuruhku tidur terlentang diranjang Mbak Rina kemudian hebat kakiku, hingga pantatku berada ditepi ranjang serta kakiku menjuntai kelantai
Lalu Mbak Rina berjongkok dilantai dengan wajah berada pas di depan selangkanganku Mbak Rina mulai mengusap-usap serta mengocok-ngocok batang penisku yang tetap layu, sehabis orgasme Kurasakan sedikit ngilu tetapi kutahan
Mbak Rina yang seksi menyudahi usapan serta kocokannya Serta mulai menjilati serta menghisap-isap penisku dimulai dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya Lidahnya berputar-putar serta menari-nari diatas batang penisku Puas menjilati penisku, Mbak Rina kemudian memasukkan penisku ke mulutnya
Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya Serta kurasakan sedikit demi sedikit penisku mulai menegang didalam mulutnya, hingga mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang telah tegang penuh Mbak Rina sangat pintar membangkitkan birahiku Mulutnya maju mundur mengulum penisku Pipinya hingga kempot, saking semangatnya mengulum penisku
Menonton kakaknya yang sedang menjilati serta mengulum batang penisku, Mbak Vira nafsunya bangkit lagi Dirinya meraba-raba serta memasukkan jari-jari tangan kirinya ke dalam vaginanya sendiri, sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah dadanya hingga mengeras serta padat Diiringi desahan-desahan penuh birahi
Puas bermain-main dengan vagina serta buah dadanya sendiri, Mbak Vira yang seksi kemudian naik ke atas tubuhku Serta mengangkangi wajahku Celah vaginanya berada pas diatas wajahku Dirinya menurunkan pantatnya, hingga bibir vaginanya menyentuh mulutku
Kujulurkan lidahku untuk menjilati vaginanya yang telah basah Kucucuk-cucuk serta kusedot-sedot klitorisnya, dirinya mengerang-erang merasakan nikmat Mbak Vira hebat rambutku, membenamkan wajahku diselangkangannya Kepalaku dijepit dengan kedua paha mulusnya
Kini kita bertiga, aku serta kakak beradik sedang berlomba mencari kepuasan Mbak Vira sedang kujilati vaginanya, sedangkan dibagian bawah tubuhku Mbak Rina dengan asiknya mengulum batang penisku Berbagai waktu berlalu Mbak Rina melepaskan kulumannya, serta berjongkok diatas selangkanganku Dengan tangannya, diraihnya batang penisku serta diarahkannya ke celah vaginanya Bless! Dengan sekali dorongan pantatnya, masuklah seluruh batang penisku ke dalam vaginanya yang basah tapi hangat
Lalu Mbak Rina menaik turunkan pantatnya, sambil mengeluarkan desahan-desahan nikmat dari mulutnya Sesekali pantatnya diputar-putar hingga penisku serasa dipelintir Saat menikmati goyangan Mbak Rina, aku terus menjilati vagina Mbak vira sambil memasukkan jari-jariku ke celah anusnya Sedang asiknya aku menjilati vagina Mbak Vira, kurasakan vaginanya berkedut-kedut
Berbagai detik kemudian ada cairan yang keluar dari dalam vaginanya Mbak Vira yang seksi mencapai orgasme Pahanya makin keras menjepit kepalaku Tanpa rasa jijik kusedot serta kutelan cairan vaginanya Serta dalam waktu yang hampir bersamaan, Vagina Mbak Rina juga berkedut-kedut, otot-otot vaginanya menegang
“Ohh Don Aku Keluar,” teriak Mbak Rina
Air maninya mengaliri deras serta membasahi batang penisku Kemudian dirinya terkulai lemas sampingku Membikin penisku yang tetap tegang terlepas serta mengacung-acung Mbak vira yang kondisi telah pulih sehabis orgasme, kemudian berjongkok diatas selangkanganku, menggantikan kakaknya
Piraihnya penisku serta diarahkannya ke celah anusnya Mbak Vira menurunkan pantatnya sedikit demi sedikit hingga seluruh batang penisku masuk ke celah anusnya Kurasakan penisku semacam dijepit serta dipijit-pijit oleh sempitnya celah snusnya
“Oohh Mbak Nikk Matt Enakk,”teriakku, ketika Mbak Vira mulai menaik turunkan pantatnya, membikin penisku keluar masuk dari celah anusnya Sesekali dirinya menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri serta ke kanan, membikinku merasakan nikmat yang hebat Kurang lebih tiga puluh menit Mbak Vira yang seksi menggenjot tubuhku
“Mbakk Akuu Ke Keluarr,” jeritku
Kurasakan penisku berkedut-kedut serta crott! crott! crott! kutumpahkan seluruh spermaku di dalam celah anusnya Mbak Vira yang seksi kemudian merebahkan tubuhnya diatas tubuhku Sambil menindihku dirinya tersenyum puas Malam itu, aku serta Mas Iwan menginap disana.
Dan ber pesta seks hingga pagi, hingga kita sama-sama puas serta kelelahan.
Katanya, sekalian mau nengok istrinya Aku berminat omongan Mas Iwan bahwa gadis-gadis di kampungnya cantik-cantik serta mulus-mulus Aku ingin buktikan omongannya Dengan mobil pinjaman dari ayahku, kita pergi ke sana Seusai menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kurang lebih jam 5 sore kita tiba di kampungnya
Rumah Mas Iwan berada lumayan jauh dari rumah tetangganya Rumahnya lumayan keren, untuk ukuran di kampung, bentuknya memanjang di rumah Mas Iwan kita disambut oleh Mbak Irma, istrinya serta Tante Sari mertuanya Nyatanya Mbak Irma, istri Mas Iwan, seorang perempuan yang sangat cantik
Kulitnya putih bersih serta bodynya sangat seksi Sedangkan Tante Sari tidak kalah cantiknya dengan Mbak Irma Meskipun telah berumur 40an, kecantikannya belum pudar Bodinya tidak kalah dengan gadis remaja Oh ya, Tante Sari bukanlah bunda kandung Mbak Irma Tante Sari kawin dengan Bapak Mbak Irma, seusai bunda kandung Mbak Irma meninggal Tapi seusai lima tahun menikah, bapak Mbak Irma yang meninggal, sebab sakit Sehingga telah sepuluh tahun Tante Sari menjanda
Kurang lebih jam 20 00 WIB, Mas Iwan mengajakku makan malam dikawani Mbak Irma serta Tante Sari Sambil makan kita ngobrol diselingi gelak tawa Mesikipun kita baru kenal, tapi sebab keramahan mereka kita serasa telah lama kenal
Berakhir makan malam Mas Iwan serta Mbak Irma permisi mau tidur Mungkin mereka telah tidak sabar melepaskan hasrat yang telah lama tidak tersalurkan Tinggal aku serta Tante Sari yang melanjutkan dialog Tante Sari mengajakku pindah ke ruang tamu Pas di depan kamar Mas Iwan
Saat itu Tante Sari hanya mengenakan baju tidur transparan tanpa lengan Hingga samar-samar aku bisa menonton lekuk-lekuk tubuhnya yang sexy Tante Sari yang seksi duduk seenaknya hingga gaunnya sedikit tersingkap Aku yang duduk dihadapannya bisa menonton paha mulusnya, membangkitkan nafsu birahiku Penisku menegang dari balik celanaku Tante Sari membiarkan saja aku memelototi paha mulusnya Bahkan dirinya terus lebar saja membuka pahanya
Terus malam dialog kita terus hangat Tante Sari menceritakan, semenjak suaminya meninggal, dirinya merasa sangat kesepian Serta aku terus bernafsu mendengar ceritanya, bahwa untuk menyalurkan hasrat birahinya, dirinya meperbuat onani Kata-katanya terus memancing nafsu birahiku
Aku tidak tahan, nafsu birahiku minta dituntaskan Akupun pergi kekamar mandi Hingga di kamar mandi, kukeluarkan penisku dari balik celanaku Kukocok-kocok kurang lebih lima belas menit Serta crot! crot! crot! Spermaku muncrat kelantai kamar mandi Lega sekali rasanya
Seusai menuntaskan hasratku, aku balik lagi ke ruang tamu Betapa terkejutnya aku Disana di depan jendela kamar Mas Iwan yang kordennya sedikit terbuka kulihat Tante Sari sedang mengintip ke dalam kamar, Mas Iwan yang sedang bersetubuh dengan istrinya
Nafas Tante Sari naik turun, tangannya sedang meraba-raba buah dadanya Nafsu birahiku yang tadi telah kutuntaskan saat ini bangkit lagi menonton pemandangan di depanku Tanpa berpikir panjang, kudekap tubuh Tante Sari dari belakang, hingga penisku yang telah menegang menempel hangat pada pantatnya, hanya dibatasi celanaku serta gaun tidurnya
Tanganku mendekap erat pinggang rampingnya Dirinya hanya menoleh sekilas, kemudian tersenyum padaku Merasa mendapat persetujuan, aku terus berani Kupindahkan tanganku serta kususupkan kebalik celana dalamnya Kuraba-raba bibir vaginanya
“Ohh Don Enakk,” desahnya, ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam celah vaginanya yang telah basah Seusai puas memainkan jari-jariku dicelah vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya Kemudian aku berjongkok di belakangnya Kusingkapkan gaun tidurnya serta kutarik celana dalamnya hingga terlepas
Kudekatkan wajahku ke celah vaginanya Kusibakkan bibir vaginanya lalu kujulurkan lidahku serta mulai menjilati celah vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya Tante Sari membuka kedua pahanya menerima jilatan lidahku Inilah vagina terindah yang sempat kurasakan
“Oohh Don Nik mat,” suara Tante Sari tertahan merasakan nikmat ketika lidahku mencucuk-cucuk kelentitnya Serta kusedot-sedot bibir vaginanya yang merah “Ohh Don Luarr Biasaa Enakk Sedott terus,” pekiknya terus keras
Cairan kelamin mulai mengalir dari vagina Tante Sari Hampir setiap jengkal vaginanya kujilati tanpa tersisa Tante Sari hebat vaginanya dari bibirku, kemudian membalikkan tubuhnya sambil memintaku berdiri Dirinya mendorong tubuhku ke dinding Dengan cekatan ditariknya celanaku hingga terlepas, maka penisku yang telah tegang, mengacung tegak dengan bebasnya
“Ohh Luar biaassaa Don Besar sekali,” serunya kagum “Isepp Tante, jangan dipandang aja,” pintaku
Tante Sari mengabulkan permintaanku Sambil melepaskan gaun tidurnya, dirinya lalu berjongkok dihadapanku Wajahnya pas di depan selangkanganku Tangan kirinya mulai mengusap-usap serta meremas-remas buah pelirku
Sedangkan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku dengan irama pelan tapi tentu Mulutnya didekatkan kepenisku serta dirinya mulai menjilati kepala penisku Lidahnya berputar-putar dikepala penisku Aku meringis merasakan geli yang membikin batang penisku terus tegang
“Ohh Akhh Tan Te Nikk matt,” seruku tertahan, ketika Tante Sari mulai memasukkan penisku kemulutnya Mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang besar serta panjang penisku keluar masuk di mulutnya Tante Sari sungguh lihai memainkan lidahnya Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang
Tante Sari melepaskan penisku dari kulumannya seusai kurang lebih lima belas menit Kemudian dirinya memintaku duduk dilantai Dirinya lalu naik kepangkuanku dengan posisi berhadapan Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke celah vaginanya
Perlahan-lahan dirinya mulai menurunkan pantatnya Kurasakan kepala penisku mulai memasuki celah yang sempit Penisku serasa dijepit serta dipijit-pijit Mungkin sebab telah sepuluh tahun tidak sempat terjamah laki-laki Walau agak sulit, akhirnya hanyut juga seluruh batang penisku ke dalam celah vaginanya
Tante Sari mulai menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi Sesekali dirinya memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dicelah vaginanya Aku tidak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas Seirama gerakkan pantatnya
Oh, bahagianya menonton penisku sedang keluar masuk vaginanya Bibirku menjilati buah dadanya dengan cara bergantian, sedangkan tanganku mendekap erat pinggangnya Terus lama terus cepat Tante Sari yang seksi menaik turunkan pantatnya Nafasnya tersengal-sengal Serta kurasakan vaginanya berkedut-kedut terus keras
“Ohh Don Aku Mau Keluarr,” pekiknya “Tahan Tan Te Akuu Belumm Mauu,”sahutku “Akuu Tidak Tahann Sayang,” teriaknya keras Tangannya mencengkeram keras punggungku “Akuu Ke Ke Luarr Sayangg,” jeritnya panjang
Tante Sari yang seksi tidak bisa menahan orgasmenya, dari vaginanya mengalir cairan yang membasahi seluruh dinding vaginanya Tante sari turun dari pangkuanku lalu merebahkan tubuhnya dipangkuan Kepalanya berada pas diselangkanganku Tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku Serta mulutnya mengulum kepala penisku dengan lahapnya
Perlakuannya pada penisku membikin penisku berkedut-kedut Seolah-olah ada yang mendesak dari dalam mau keluar Serta kurasakan orgasmeku telah dekat Kujambak rambutnya serta kubenamkan kepalanya keselangkanganku Hingga penisku terus dalam masuk kemulutnya
“Akhh Tante Akuu Mau keluarr,” teriakku “Keluarin Dimulutku sayang,” sahutnya Tante sari terus cepat mengocok serta mengulum batang penisku Diiringi jeritan panjang, spermaku muncrat ke dalam mulutnya “Ohh Kalian Hebatt Don, aku puas,” pujinya, tersenyum ke arahku Tanpa rasa jijik sedikitpun dirinya menjilati serta menelan sisa-sisa spermaku
Suara ranjang berderit di dalam kamar, membikin kita bergegas menggunakan pakaian serta pergi ke kamar mandi membersihkan badan Kemudian masuk ke kamar Masing-masing Berbagai menit kemudian kudengar langkah kaki Mbak Irma ke kamar mandi
Dari balik jendela kamarku bisa kulihat Mbak Irma yang seksi hanya mengenakan handuk yang yang dililitkan ditubuhnya Menunjukan paha mulus serta tubuh seksi nya Membikinku mengkhayal, betapa bahagianya bisa bersetubuh dengan Mbak Irma
Kurang lebih jam 02 00 dinihari, aku tersadar ketika kurasakan ada yang bergerak-gerak di selangkanganku Rupanya Tante Sari sedang asyik mengelus-elus buah pelirku serta menjilati batang penisku
“Akhh terus Tante terus,” gumanku tanpa sadar, ketika dirinya mulai mengulum batang penisku Dengan rakus dirinya melahap penisku Kurang lebih sepuluh menit berlalu kutarik penisku dari mulutnya Kusuruh dirinya menungging, dari belakang kujilati celah vaginanya, bergantian dengan celah anusnya
Seusai kurasa cukup, kuarahkan penisku ke celah vaginanya yang basah serta memerah Sedikit demi sedikit penisku memasuki celah vaginanya Terus lama terus dalam, hingga seluruh batang penisku hanyut tertelan celah vaginanya
Aku mulai memaju mundurkan pantatku, hingga penisku keluar masuk celah vaginanya Sambil kuremas-remas pantatnya
“Ooh Don Nikk Matt Bangett,” rintihnya
Aku terus bernafsu memaju mundurkan pantatku Tante sari yang seksi mengimbangi gerakkanku dengan memaju mundurkan juga pantatnya, seirama gerakkan pantatku Membikin buah dadanya bergoyang-goyang Terus lama terus cepat gerakkan pantatnya
“Don Donnii Akuu Tidak Tahann,” jeritnya “Akuu Mauu Ke Keluarr,” imbuhnya
Kurasakan vaginanya berkedut-kedut serta menjepit penisku Tangannya mencengkeram dengan keras diranjang
“Ooh Oo Aku Keluarr,” lolongnya panjang
Dan kurasakan ada cairan yang merembes membasahi dinding-dinding vaginanya Tante Sari yang seksi terlalu cepat orgasme, sedangkan aku belum apa-apa Aku tidak mau menyesal, aku wajib puas, pikirku Kucabut penisku dari celah vaginanya serta kuarahkan ke celah anusnya
“Akhh Donn Jangann Sakitt,” teriaknya, ketika kepala penisku mulai memasuki celah anusnya Aku tidak memperdulikannya Kudorong pantatku lebih keras hingga seluruh batang penisku masuk ke celah anusnya Serta kurasakan nikmatnya jepitan celah anusnya yang sempit Perlahan-lahan aku mulai hebat serta mendorong pantatku, sambil memasukkan jari-jariku ke celah vaginanya Tante sari yang seksi menjerit-jerit merasakan nikmat dikedua celah bawahnya
“Enak khan Tante?” tanyaku “Hemm Enakk Banget Sayang,” sahutnya sedikit tersipu malu
Terus lama terus cepat kusodok celah anusnya Sambil kutepuk-tepuk pantatnya Kurasakan penisku berkedut-kedut ketika orgasmeku bakal tiba serta crott! crott! crott! Kutumpahkan spermaku dicelah anusnya
“Penismu yang pertama sayang, memasuki celah anusku,” katanya sambil membalikkan tubuhnya serta tersenyum padaku “Kamu hebat Don, belum sempat kurasakan nikmatnya bersetubuh semacam ini,” imbuhnya “Tante mau khan, setiap malam kusetubuhi?” tanyaku “Siapa yang menolak diajak enak,” sahutnya seenaknya
Sejak saat itu, hampir setiap malam kusetubuhi Tante sari Bunda tiri Mbak Irma yang haus sex, yang hampir sepuluh tahun tidak dinikmatinya, sejak kematian suaminya Tidak terasa telah lima hari aku berada di rumah Mas Iwan
Selama lima hari pula aku menikmati tubuh Tante Sari, mertuanya yang haus sex Tante Sari yang sepuluh tahun menjanda, betul-betul puas serta ketagihan bersetubuh denganku Walau telah berumur setengah baya, tapi nafsu birahinya tetap meletup-letup, tidak kalah dengan gadis remaja
Sore itu, sehabis mandi serta berpakaian, Mas Iwan yang seksi mengajakku jalan-jalan Katanya mau ketemu seorang kawan yang telah lama dirindukannya Seusai menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, hinggalah kita di rumah kawan Mas Iwan
Sebuah rumah yang berada dikawasan yang lumayan elite Kedatangan kita disambut dua orang wanita kakak beradik, Mbak Rina serta Mbak Vira Keduanya sama-sama cantik serta seksi Mas Iwan menawarkanku pada kedua kawan wanitanya
“Mas Iwan, aku kangen banget,” katanya sambil memeluk Mas Iwan “Aku juga Rin,” sahut Mas Iwan
Sambil meminum kopi susu yang disuguhkan Mbak Rina, kita bercakap-cakap Mbak Rina duduk dipangkuan Mas Iwan Serta Mas Iwan merangkulnya dengan mesra Mbak Rina tanpa malu-malu menceritakan, kalau Mas Iwan merupakan pacar pertamanya serta Mas Iwanlah yang membobol perawannya
Mbak Vira hanya tersenyum mendengar cerita kakaknya yang blak-blakan Makin lama kelakuan Mbak Rina yang seksi makin mesra saja Tanpa malu-malu, dirinya mengecup serta melumat bibir Mas Iwan serta Mas Iwan menyambutnya dengan sangat bernafsu Aku sehingga risih menyaksikan kelakuan mereka Kurang lebih sepuluh menit mereka bercumbu di depan kami
“Kita lanjutin di kamar aja say,” kata Mbak Rina pada Mas Iwan Mas Iwan mengangguk tanda setuju, sambil membopong tubuh Mbak Rina ke dalam kamar “Kalian jangan ngintip ya,” kata Mas Iwan pada kita sambil tersenyum
Aku serta Mbak Vira hanya bengong menonton kemesraan mereka Tanpa menghiraukan larangan Mas Iwan, Mbak Vira beranjak dari tempat duduknya sambil meraih tanganku menuju kamar Mbak Rina Kita kemudian berdiri di depan pintu kamar Mbak Rina yang terbuka lebar
Dari situ aku serta Mbak Vira menonton Mas Iwan merebahkan tubuh Mbak Rina yang seksi diatas ranjang serta mulai melepaskan gaun Mbak Rina Aku terkesima menonton mulusnya serta seksi nya tubuh Mbak Rina, ketika seluruh pakaiannya dibuka Mas Iwan
Nafsu birahiku tidak tertahankan lagi, penisku menegang dibalik celanaku Tanpa sadar kupeluk tubuh Mbak Vira yang berdiri di depanku Mbak Vira diam saja serta membiarkanku memeluknya Malah tangan dibawa ke belakang serta disusupkan ke balik celanaku Mendapat perlakuan semacam itu, nafsuku terus memuncak serta penisku terus menegang Apalagi saat Mbak Vira menggerak-gerakkan tangannya mengocok-ngocok batang penisku
Sementara di dalam kamar, Mas Iwan hebat tubuh Mbak Rina ketepi Ranjang Kedua paha Mbak Rina dibukanya lebar-lebar Maka terpampanglah vagina Mbak Rina yang indah, dihiasi bulu-bulu yang dicukur rapi Mas Iwan kemudian berjongkok serta mendekatkan mulutnya kebibir vagina Mbak Rina
“Ohh Say Yang Nikk Mat,” desah Mbak Rina tertahan, ketika Mas Iwan mulai menjilati vaginanya Lidah Mas Iwan menari-nari serta mencucuk-cucuk vagina Mbak Rina Pantat Mbak Rina terangkat-angkat menyambut jilatan Mas Iwan Kedua pahanya terangkat serta menjepit kepala Mas Iwan
“Telah Say Aku nggak tahan Masukin punyamu say,” pinta Mbak Rina yang seksi penuh nafsu Mas Iwan kemudian berdiri serta melepaskan semua pakaiannya
Dengan sedikit membungkukkan badannya, Mas Iwan memegang penisnya serta mengarahkannya ke celah vagina Mbak Rina yang telah basah serta merah merekah Slepp! Kepala penis Mas Iwan mulai memasuki vagina Mbak Rina
“Aow terus Say terus Genjot,” seru Mbak Rina, ketika Mas Iwan mulai mendorong pantatnya naik turun Penisnya keluar masuk dari vagina Mbak Rina
Menonton Mas Iwan serta Mbak Vira sedang bersetubuh di depanku, membikin nafsu birahiku terus tinggi Kususupkan tanganku ke balik celana dalamnya Bisa kurasakan vaginanya yang telah basah, pertanda Mbak Vira juga bangkit nafsu birahinya
Kucucuk-cucuk vaginanya dengan jari-jariku Dirinya mendesah penuh nafsu Mbak Vira mengimbangi dengan terus cepat mengocok-ngocok penisku Kurang lebih sepuluh menit Mbak Vira yang seksi mengocok penisku Mbak Vira kemudian menyudahi kocokkannya serta membalikkan badannya, menghadap ke arahku Ditariknya celanaku hingga terlepas
Seusai celanaku terlepas, keluarlah penisku yang tegang penuh serta mengacung-acung dengan bebasnya Mbak Vira terpukau menonton penisku yang besar serta panjang Mbak Vira kemudian berjongkok dikakiku, wajahnya berada pas di depan selangkanganku Mbak Vira mendekatkan mulutnya kebatang penisku Mula-mula dirinya menjilati penisku dari kepala hingga pangkalnya Terus dirinya mulai mengulum serta menghisap kepala penisku
Kemudian sedikit demi sedikit batang penisku dimasukkannya ke dalam mulutnya hingga kepala penisku menyodok ujung mulutnya Serta mulutnya penuh sesak oleh batang penisku Dengan lihainya, Mbak vira mulai memaju-mundurkan mulutnya, membikin penisku keluar-masuk dari dalam mulutnya Mataku merem-melek merasakan nikmat serta badanku serasa panas dingin merasakan kulumannya
Mbak Vira sangat lihai mengulum penisku Kudorong maju pantatku serta kujambak rambutnya, membenamkan kepalanya ke selangkanganku Kurang lebih lima belas menit berlalu Mbak Vira yang seksi menyudahi kulumannya, serta melepaskan seluruh pakaiannya Kemudian dirinya berdiri menghadap ke dinding
“Oohh Akhh Akuu nggak tahann Don,” serunya tertahan “Entot aku Entott Don,” imbuhnya
Kutarik sedikit tubuhnya dari belakang, hingga dirinya menungging Kuraih batang penisku serta kuarahkan pas ke celah vaginanya Serta aku mulai mendorong maju pantatku, hingga kepala penisku masuk ke celah vaginanya
“Aow Pelan-pelan Don,” pekiknya, ketika seluruh batang penisku masuk ke celah vaginanya yang tetap sempit Pekikkan yang keluar dari mulutnya membikinku terus bernafsu serta pelan-pelan kumaju-mundurkan pantatku
“Akhh Enakk Don Enakk Banget,” desahnya sambil menoleh ke belakang sambil tersenyum padaku “Akhh Akuu Ke luarr, Rin,” teriakkan Mas Iwan dari dalam kamar mengejutkanku, tetapi tidak menghentikan sodokkanku pada Mbak Vira “Aku jugaa Sayang,” sahut Mbak Rina pada Mas Iwan
Sedetik kemudian Mas Iwan serta Mbak Rina mencapai orgasme bersamaan Mas Iwan menumpahkan spermanya di dalam vagina Mbak Rina Kemudian Mas Iwan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Mbak Rina, serta tertidur pulas
Sementara itu, aku terus cepat memaju-mundurkan pantatku, membikin Mbak Vira berteriak-teriak saking nikmatnya Kurasakan vaginanya berkedut-kedut terus lama terus cepat serta menjepit penisku
“Donn Donii Akuu Mauu Keluarr,” teriaknya panjang “Tahann Mbak Aku Belum Apa-apa,” sahutku “Akhh Akuu Tidak Tahan Don Akuu,” jawabnya terputus serta vaginanya terus keras menjepit penisku
Tak lama kemudian Mbak Vira yang seksi mencapai orgasme Kurasakan ada cairan-cairan yang merembes didinding vaginanya Kucabut penisku dari celah vaginanya serta kusuruh dirinya berjongkok dihadapanku Kujambak rambutnya serta kubenamkan kepalanya keselangkangku Mbak Vira mengerti maksudku Dirinya mulai menjilati serta menghisap-isap penisku lalu mengulumnya Sambil tangan kirinya mengusap-usap buah pelirku
Sedetik kemudian Mbak Rina datang menolong, serta langsung berjongkok dihadapanku Lidahnya dijulurkan untuk menjilati buah pelirku Tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku Dengan cara bergantian, kakak beradik, Mbak Rina serta Mbak Vira, mengocok-ngocok, menjilati serta mengulum penisku Penisku keluar dari mulut Mbak Vira kemudiam masuk ke mulut Mbak Rina, kemudian keluar dari mulut Mbak Rina lalu masuk kemulut Mbak Vira, begitulah seterusnya Hingga kurasakan penisku berkedut-kedut
“Mbakk Akuu Mauu Ke Keluarr,” jeritku “Keluarin di mulutku Don,” sahut mereka hampir bersamaan
Dan crott! crott! crott! Spermaku muntah dimulut Mbak Vira yang seksi yang sedang kebagian mengulum Mbak Vira menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun Kemudian Mbak Rina merebut penisku dari Mbak Vira serta memasukkan ke mulutnya Serta tidak mau kalah dengan adiknya, sisa-sisa spermaku dihisap serta dijilatinya hingga bersih
“Kamu puas Don,” kata Mbak Vira
“Puas sekali Mbak, Mbak berdua luar biasa,” sahutku
“Kamu mau yang lebih seru nggak,”kata Mbak Rina
“Mau, mau Mbak,”sahutku
Mereka kemudian mengajakku ke kamarnya, dimana Mas Iwan sedang tertidur pulas sehabis bersetubuh dengan Mbak Rina Mbak Rina menyuruhku tidur terlentang diranjang Mbak Rina kemudian hebat kakiku, hingga pantatku berada ditepi ranjang serta kakiku menjuntai kelantai
Lalu Mbak Rina berjongkok dilantai dengan wajah berada pas di depan selangkanganku Mbak Rina mulai mengusap-usap serta mengocok-ngocok batang penisku yang tetap layu, sehabis orgasme Kurasakan sedikit ngilu tetapi kutahan
Mbak Rina yang seksi menyudahi usapan serta kocokannya Serta mulai menjilati serta menghisap-isap penisku dimulai dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya Lidahnya berputar-putar serta menari-nari diatas batang penisku Puas menjilati penisku, Mbak Rina kemudian memasukkan penisku ke mulutnya
Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya Serta kurasakan sedikit demi sedikit penisku mulai menegang didalam mulutnya, hingga mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang telah tegang penuh Mbak Rina sangat pintar membangkitkan birahiku Mulutnya maju mundur mengulum penisku Pipinya hingga kempot, saking semangatnya mengulum penisku
Menonton kakaknya yang sedang menjilati serta mengulum batang penisku, Mbak Vira nafsunya bangkit lagi Dirinya meraba-raba serta memasukkan jari-jari tangan kirinya ke dalam vaginanya sendiri, sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah dadanya hingga mengeras serta padat Diiringi desahan-desahan penuh birahi
Puas bermain-main dengan vagina serta buah dadanya sendiri, Mbak Vira yang seksi kemudian naik ke atas tubuhku Serta mengangkangi wajahku Celah vaginanya berada pas diatas wajahku Dirinya menurunkan pantatnya, hingga bibir vaginanya menyentuh mulutku
Kujulurkan lidahku untuk menjilati vaginanya yang telah basah Kucucuk-cucuk serta kusedot-sedot klitorisnya, dirinya mengerang-erang merasakan nikmat Mbak Vira hebat rambutku, membenamkan wajahku diselangkangannya Kepalaku dijepit dengan kedua paha mulusnya
Kini kita bertiga, aku serta kakak beradik sedang berlomba mencari kepuasan Mbak Vira sedang kujilati vaginanya, sedangkan dibagian bawah tubuhku Mbak Rina dengan asiknya mengulum batang penisku Berbagai waktu berlalu Mbak Rina melepaskan kulumannya, serta berjongkok diatas selangkanganku Dengan tangannya, diraihnya batang penisku serta diarahkannya ke celah vaginanya Bless! Dengan sekali dorongan pantatnya, masuklah seluruh batang penisku ke dalam vaginanya yang basah tapi hangat
Lalu Mbak Rina menaik turunkan pantatnya, sambil mengeluarkan desahan-desahan nikmat dari mulutnya Sesekali pantatnya diputar-putar hingga penisku serasa dipelintir Saat menikmati goyangan Mbak Rina, aku terus menjilati vagina Mbak vira sambil memasukkan jari-jariku ke celah anusnya Sedang asiknya aku menjilati vagina Mbak Vira, kurasakan vaginanya berkedut-kedut
Berbagai detik kemudian ada cairan yang keluar dari dalam vaginanya Mbak Vira yang seksi mencapai orgasme Pahanya makin keras menjepit kepalaku Tanpa rasa jijik kusedot serta kutelan cairan vaginanya Serta dalam waktu yang hampir bersamaan, Vagina Mbak Rina juga berkedut-kedut, otot-otot vaginanya menegang
“Ohh Don Aku Keluar,” teriak Mbak Rina
Air maninya mengaliri deras serta membasahi batang penisku Kemudian dirinya terkulai lemas sampingku Membikin penisku yang tetap tegang terlepas serta mengacung-acung Mbak vira yang kondisi telah pulih sehabis orgasme, kemudian berjongkok diatas selangkanganku, menggantikan kakaknya
Piraihnya penisku serta diarahkannya ke celah anusnya Mbak Vira menurunkan pantatnya sedikit demi sedikit hingga seluruh batang penisku masuk ke celah anusnya Kurasakan penisku semacam dijepit serta dipijit-pijit oleh sempitnya celah snusnya
“Oohh Mbak Nikk Matt Enakk,”teriakku, ketika Mbak Vira mulai menaik turunkan pantatnya, membikin penisku keluar masuk dari celah anusnya Sesekali dirinya menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri serta ke kanan, membikinku merasakan nikmat yang hebat Kurang lebih tiga puluh menit Mbak Vira yang seksi menggenjot tubuhku
“Mbakk Akuu Ke Keluarr,” jeritku
Kurasakan penisku berkedut-kedut serta crott! crott! crott! kutumpahkan seluruh spermaku di dalam celah anusnya Mbak Vira yang seksi kemudian merebahkan tubuhnya diatas tubuhku Sambil menindihku dirinya tersenyum puas Malam itu, aku serta Mas Iwan menginap disana.
Dan ber pesta seks hingga pagi, hingga kita sama-sama puas serta kelelahan.
Post A Comment: