Acara “Damai Indonesiaku” yang ditayangkan oleh stasiun TV ONE pada tanggal 30 Juli 2016 pukul 16.36 WIB dengan tema “JABATAN ADALAH AMANAH” mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) karena dinilai melanggar SARA dimana isi ceramah ustadz Jujun Junaedi menyatakan dengan tegas “Memilih pemimpin kafir hukumnya haram”.
Dalam Teguran Tertulis yang dimuat situs kpi.go.id pada 22 Agustus 2016, KPI menyatakan:
Berdasarkan pemantauan, aduan masyarakat, dan hasil analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran “Damai Indonesiaku” yang ditayangkan oleh stasiun TV ONE pada tanggal 30 Juli 2016 pukul 16.36 WIB.
Program tersebut menampilkan dakwah/ceramah dimana terdapat segmen sesi tanya jawab “boleh gak orang Islam memilih pimpinan orang Kristen?”, “sepanjang ada mukmin jangan pilih kafir”, “..rakyatnya jangan kaya rakyat jablay dong”, “pemimpinnya bisa jadi germo, rakyatnya jablay”.
KPI Pusat menilai perbincangan tersebut tidak dapat ditayangkan di ruang publik karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat.
Patut diingat, bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) adalah hal yang sangat sensitif dan wajib dihormati.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai-nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan.
KPI Pusat memutuskan bahwa program tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal Pasal 6, Pasal 9, Pasal 14 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 6 Ayat (1), Pasal 9 Ayat (1), dan Pasal 15 Ayat (1).
Berdasarkan hal tersebut, KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis.
Kami meminta saudara segera melakukan evaluasi internal serta tidak mengulangi kesalahan yang sama, baik pada program sejenis maupun program lainnya.
Saudara wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran.
Demikian agar sanksi administratif teguran tertulis ini diperhatikan dan dipatuhi. Terima kasih.
Teguran/sanksi KPI pada acara program “Damai Indoensiaku” ini sangat disayangkan Umat Islam karena ustadz yang menjadi nara sumber, ustadz Jujun Junaedi hanya menyampaikan ayat-ayat Al-Quran.
Apakah di negeri dengan penduduk Umat Islam terbesar di dunia, menyampaikan dakwah/ceramah dari ayat-ayat Al-Quran merupakan suatu pelanggaran??? Kok seperti zaman penjajahan???
Sungguh miris kondisi Indonesia saat ini.
Baru saja kita memperingati 71 tahun kemerdekaan dimana para ulama dan santri dengan pekik takbir ALLAHU AKBAR mengusir penjajah.
Para pendiri bangsa ini juga sadar kemerdekaan yang diraih “Atas berkat rahmat Allah”.
Namun, saat ini menyampaikan ayat-ayat Allah langsung dituduh SARA dan dijatuhi sangsi.
Sebaliknya, seminar-seminar PKI malah difasilitasi. Sangat miris!
Berikut video rekaman ceramah ustadz Jujun Junaedi di acara “Damai Indonesiaku” TVONE yang tegas menyatakan “Haram hukumnya orang Islam memilih pemimpin kafir”.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus