Facebook Bersiap Lepas Teknologi Deteksi Bunuh Diri
NEW YORK - Setelah melewati masa ujicoba, Facebook akan mulai menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna media sosial itu yang memiliki tanda-tanda kecenderungan untuk bunuh diri.
Facebook mulai menguji perangkat lunak tersebut di Amerika pada Maret 2017, ketika perusahaan itu mulai mengamati ungkapan-ungkapan dalam unggahan dan komentar di Facebook, yang mungkin tanda-tanda akan bunuh diri.
Guy Rosen, Wakil Presiden Facebook untuk manajemen produk, mengatakan perusahaan itu mulai memperkenalkan perangkat lunak ini keluar Amerika karena keberhasilan uji coba. Dalam sebulan terakhir, kata dia, tim tanggap darurat memeriksa pengguna lebih dari 100 kali, setelah perangkat lunak Facebook mendeteksi niat bunuh diri.
Facebook mengatakan sedang mencoba memiliki karyawan khusus yang siaga kapan saja untuk menelpon pihak berwenang dengan menggunakan bahasa setempat.
“Kecepatan sangat penting. Kita harus mendapatkan bantuan untuk orang-orang di waktu yang sama,” kata Rosen seperti dilansir dari The Sun
Sayangnya Rosen tidak mengatakan Facebook akan meluncurkan perangkat lunak itu di negara mana saja. Namun dia mengatakan perangkat lunak ini akan digunakan di seluruh dunia kecuali di Uni Eropa karena masalah sensitif yang dia tidak bersedia untuk mendiskusikan.
Seperti dilansir dari Dailystar, Sistem ini dirancang untuk mendeteksi status terbaru dan ulasan-ulasan berikutnya yang menunjukkan seseorang itu dalam bahaya.
Perhitungan algoritma sistem itu secara serta merta akan mengirimkan laporan kepada individu yang memberikan ulasan terakhir sehingga dia dapat menghubungi pengguna Facebook itu dan menyarankan jika bantuan harus diberikan.
Saat ini, Facebook tergantung pada sistem laporan kendali manusia berhubung kasus-kasus yang memiliki kecenderungan bunuh diri melalui metode teman pengguna akan menekan tombol untuk menginformasikan perusahaan itu tentang kejadian tersebut.
Justru perusahaan tersebut berharap lebih banyak pengguna dapat dibantu melalui sistem otomatis ini.
Sistem AI akan mencari status yang terpercaya pengguna berada dalam kesedihan dan rasa sakit termasuk melalui umpan balik dari teman yang peduli tentang keadaannya.
Selain itu, Facebook akan menambahkan alat bantu hambatan membunuh diri pada Facebook Live setelah beberapa kematian disiarkan sejak aplikasi itu diperkenalkan.
Ini memberikan pilihan kepada pengguna untuk melaporkan tentang keadaan teman mereka, jika mereka peduli dan memberi informasi untuk membantu.
Facebook mulai menguji perangkat lunak tersebut di Amerika pada Maret 2017, ketika perusahaan itu mulai mengamati ungkapan-ungkapan dalam unggahan dan komentar di Facebook, yang mungkin tanda-tanda akan bunuh diri.
Guy Rosen, Wakil Presiden Facebook untuk manajemen produk, mengatakan perusahaan itu mulai memperkenalkan perangkat lunak ini keluar Amerika karena keberhasilan uji coba. Dalam sebulan terakhir, kata dia, tim tanggap darurat memeriksa pengguna lebih dari 100 kali, setelah perangkat lunak Facebook mendeteksi niat bunuh diri.
Facebook mengatakan sedang mencoba memiliki karyawan khusus yang siaga kapan saja untuk menelpon pihak berwenang dengan menggunakan bahasa setempat.
“Kecepatan sangat penting. Kita harus mendapatkan bantuan untuk orang-orang di waktu yang sama,” kata Rosen seperti dilansir dari The Sun
Sayangnya Rosen tidak mengatakan Facebook akan meluncurkan perangkat lunak itu di negara mana saja. Namun dia mengatakan perangkat lunak ini akan digunakan di seluruh dunia kecuali di Uni Eropa karena masalah sensitif yang dia tidak bersedia untuk mendiskusikan.
Seperti dilansir dari Dailystar, Sistem ini dirancang untuk mendeteksi status terbaru dan ulasan-ulasan berikutnya yang menunjukkan seseorang itu dalam bahaya.
Perhitungan algoritma sistem itu secara serta merta akan mengirimkan laporan kepada individu yang memberikan ulasan terakhir sehingga dia dapat menghubungi pengguna Facebook itu dan menyarankan jika bantuan harus diberikan.
Saat ini, Facebook tergantung pada sistem laporan kendali manusia berhubung kasus-kasus yang memiliki kecenderungan bunuh diri melalui metode teman pengguna akan menekan tombol untuk menginformasikan perusahaan itu tentang kejadian tersebut.
Justru perusahaan tersebut berharap lebih banyak pengguna dapat dibantu melalui sistem otomatis ini.
Sistem AI akan mencari status yang terpercaya pengguna berada dalam kesedihan dan rasa sakit termasuk melalui umpan balik dari teman yang peduli tentang keadaannya.
Selain itu, Facebook akan menambahkan alat bantu hambatan membunuh diri pada Facebook Live setelah beberapa kematian disiarkan sejak aplikasi itu diperkenalkan.
Ini memberikan pilihan kepada pengguna untuk melaporkan tentang keadaan teman mereka, jika mereka peduli dan memberi informasi untuk membantu.
(FAY)
Post A Comment:
0 comments: