Saksi Bom Sinai: Adegan Mengerikan, Mayat-mayat Bertebaran di Luar Masjid
KAIRO - Saksi mata serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawda, Sinai, Mesir, menceritakan pemandangan mengerikan tak lama setelah serangan yang menewaskan 235 orang tersebut. Serangan bom dan penembakan terjadi usai salat Jumat, kemarin.
Para pejabat Mesir menyatakan, tragedi di masjid “kaum sufi” itu merupakan serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern Mesir. Selain merenggut 235 orang, sebanyak 109 orang lainnya terluka.
”Adegan itu mengerikan,” kata Ibrahim Sheteewi, saksi mata yang juga penduduk Bir al-Abed, tempat serangan teror tersebut berlangsung.”Mayat-mayat itu bertebaran di tanah di luar masjid. Saya berharap Tuhan menghukum mereka (pelaku) untuk ini,” ujar dia, seperti dikutip New York Times, Sabtu (25/11/2017).
Seorang petugas polisi Sinai mengatakan korban tewas termasuk setidaknya 15 anak. Salah seorang saksi menyebut korban jauh lebih banyak, di mana dia telah membantu mengumpulkan jasad 25 anak tersebut.
Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri dan penembakan di masjid Al-Rawda.
Beberapa jam kemudian militer Mesir meluncurkan serangan udara dengan sejumlah pesawat jet tempur di dekat Bir al-Abed. Militer mengklaim, serangan balas dendam ini menewaskan sejumlah teroris dan fasiltas senjatanya.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.
Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.
“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.
Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.
Para pejabat Mesir menyatakan, tragedi di masjid “kaum sufi” itu merupakan serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern Mesir. Selain merenggut 235 orang, sebanyak 109 orang lainnya terluka.
”Adegan itu mengerikan,” kata Ibrahim Sheteewi, saksi mata yang juga penduduk Bir al-Abed, tempat serangan teror tersebut berlangsung.”Mayat-mayat itu bertebaran di tanah di luar masjid. Saya berharap Tuhan menghukum mereka (pelaku) untuk ini,” ujar dia, seperti dikutip New York Times, Sabtu (25/11/2017).
Seorang petugas polisi Sinai mengatakan korban tewas termasuk setidaknya 15 anak. Salah seorang saksi menyebut korban jauh lebih banyak, di mana dia telah membantu mengumpulkan jasad 25 anak tersebut.
Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri dan penembakan di masjid Al-Rawda.
Beberapa jam kemudian militer Mesir meluncurkan serangan udara dengan sejumlah pesawat jet tempur di dekat Bir al-Abed. Militer mengklaim, serangan balas dendam ini menewaskan sejumlah teroris dan fasiltas senjatanya.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.
Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.
“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.
Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.
Pihak berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang baru dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan keamanan.
Para pemimpin dunia dengan cepat mengecam serangan di masjid tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, misalnya, mencelanya sebagai ”serangan mengerikan dan pengecut”.
Para pemimpin dunia dengan cepat mengecam serangan di masjid tersebut. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, misalnya, mencelanya sebagai ”serangan mengerikan dan pengecut”.
(FAY)
Post A Comment:
0 comments: