Ipar
CERITA HOT168- Ini kata orang-orang sih istilahnya kalau tukar pasangan itu namanya swinger jadi ini merupakan cerita seks terakhir Togel168.com , tetapi apapun itu yang penting aku sangat menikmati peristiwa tukar pasangan ini, mesikipun begitu aku tetap sangat mencintai istipsu. Simak kisah cerita tukar pasangan hari ini hanya di Togel168.com
Mungkin saya tergolong aneh alias punya kelainan. Bayangkan, telah punya istri cantik tetap merindukan wanita lain. Tidak lebih ajarnya, wanita itu merupakan kakak ipar sendiri. Kalau dibanding-bandingkan maka jelas istri saya mempunyai beberapa kelebihan. Tidak hanya lebih muda, di mata saya lebih cantik dan manis. Postur tubuhnya lebih ramping dan berisi.
Sedangkan kakak ipar saya yang telah punya dua anak itu badannya sedikit gemuk, tetapi kulitnya lebih mulus. Entah apanya yang tidak jarang membikin saya membayangkan berhubungan intim dengan dia. Perasaan itu telah timbul ketika saya tetap berpacaran dengan adiknya. Semula saya mengira seusai menikah dan punya anak perasaan itu bakal hilang sendiri.
Nyatanya lima tahun kemudian seusai punya anak berumur empat tahun, perasaan khusus terhadap kakak ipar saya tidak menghilang. Bahkan terasa tambah mendalam. Ketika menggauli istri saya tidak jarangkali tanpa sadar membayangkan yang saya sebadani merupakan kakak ipar, dan biasanya saya bakal mencapai puncak kenikmatan paling tinggi.
Ketika berjumpa saya tidak jarang dengan cara sembunyi-sembunyi menikmati lekuk-lekuk tubuhnya.Mulai dari pinggulnya yang bulat besar hingga buah dadanya yang proporsional dengan bentuk tubuhnya. Sesekali saya berhasil mencuri lihat paha alias belahan buah dadanya yang putih mulus. Apabila telah demikian maka jantung bakal berdetak sangat kencang.
Nafsu saya menjadi begitu bergelora. Sempat sebuahketika saya mengintip saat dirinya mandi di rumah saya lewat celah kunci pintu kamar mandi. Tetapi sebab takut ketahuan istri dan orang lain, itu saya perbuat tanpa konsentrasi jadi tidak puas. Keinginan untuk menikmati tubuh kakak ipar makin menguat.
Tetapi saya tetap berpendapat itu hanya gambaran sebab rasanya mustahil dirinya mau suka rela berselingkuh dan tukar pasangan dengan adik ipar sendiri. Tetapi entah kenapa di lubuk hati yang paling dalam saya punya keyakinan mimpi gila-gilaan tukar pasangan itu bakal kesampaian.
Cuma saya belum tahu bagaimana tutorial mewujudkan keinginan tukar pasangan. Kalau pun sebuahwaktu itu terjadi saya tidak ingin prosesnya terjadi melewati kekerasan alias paksaan. Saya ingin meperbuat suka sama suka, penuh kerelaan dan kesadaran, dan saling menikmati perbuatan tukar pasangan. Mungkin setan telah menunjukkan jalannya ketika sebuahhari istri saya bilang kakaknya ingin meminjam VCD porno. Kebetulan saya punya lumayan tidak sedikit VCD yang saya koleksi sejak tetap bujangan.
Sebelum berhubungan intim saya dan istri biasa nonton VCD dulu untuk pemanasan meningkatkan gairah dan rangsangan. ”Kenapa kakakmu tiba-tiba pengin nonton VCD gituan ?” tanya saya pada istri saya. ”Nggak tahu.” ”Barangkali seusai sterilisasi nafsunya gede,” komentar saya asal-asalan.
Beberapa keping VCD pun saya pinjamkan. Ini salah satu jalan untuk mencapai mimpi saya untuk meperbuat tukar pasangan. Tetapi wajib sabar sebab semua memerlukan proses dan waktu agak panjang. Seusai itu dengan cara selalu kakak ipar saya meminjam VCD porno. Rata-rata seminggu sekali. ”Dia lihat sendiri alias sama suaminya ?” tanya saya. ”Ya sama suaminya dong,” jawab istri saya.
”Kamu cerita sama dirinya ya sebelum main kami nonton VCD biru ?” ”Iya …,” jawab istri saya malu-malu. ”Wah rahasia kok diceritakan sama orang lain.” ”Kan sama saudara sendiri nggak apa-apa.” ”Eh … kalian bilang sama dia, kapan-kapan kami nonton bareng yuk …” ”Maksudmu ?” ”Ya dirinya dan suaminya nonton bareng sama kita.”
”Huss … malu ah …” ”Kenapa malu ? Toh kami sama-sama suami istri dan seks itu kan faktor wajar dan normal …” Hingga di situ saya sengaja tidak memperpanjang pembicaraan. Saya hanya dapat menantikan sambil berharap mudah-mudahan saran itu sangatlah disampaikan terhadap kakaknya. Sebulan seusai itu kakak ipar dan suaminya berkunjung ke rumah kami dan menginap.
Istri saya mengatakan mereka memenuhi saran saya untuk nonton VCD porno bersama-sama. Diam-diam saya bersorak dalam hati. Satu langkah maju telah terjadi. Tetapi saya mengingatkan diri sendiri, wajib tetap sabar dan berhati-hati. Kalau tidak maka rencana untuk tukar pasangan dapat buyar. Malam itu seusai anak-anak tidur kami nonton VCD porno bersama-sama.
Saya lihat pada adegan-adegan yang hot kakak ipar tampak terpesona. Tanpa sadar dirinya mendekati suaminya. Beberapa VCD telah diputar. Tampak nafsu mereka telah tidak terkendali. Saling mengelus dan meremas. Istri saya juga demikian. Sejak tadi tangannya telah menelusup di balik sarung saya memegangi senjata kebanggaan saya.
”Mbak silakan pakai kamar belakang,” kata saya terhadap kakak ipar seusai menonton mereka kelihatan tidak dapat menahan diri lagi. Tanpa mengatakan sepatah pun kakak ipar luar biasa tangan suaminya masuk kamar yang saya tunjukkan. ”Sekarang kami gimana ?” tanya saya menggoda istri saya. ”Ya main dong …” Kami berdua segera masuk kamar satunya lagi. Anak-anak kami kebetulan tidur di lantai dua jadi suara-suara birahi kami tidak bakal mengganggu tidur mereka. Ketika saya berpacu dengan istri saya, di kamar belakang kakak ipar dan suaminya juga meperbuat faktor serupa.
Jeritan dan erangan kenikmatan wanita yang diam-diam saya rindukan itu kedengaran hingga telinga saya. Saya pun jadi makin terangsang. Malam itu istri saya kembali saya bayangkan sebagai kakak ipar. Saya bikin dirinya orgasme berkali-kali dalam permainan seks yang panjang dan melelahkan tetapi sangat menyenangkan. Selanjutnya kegiatan bersama itu kami perbuat selalu, minimal seminggu sekali. Sesekali di rumah kakak ipar sebagai variasi. Dua keluarga tampak rukun, walau diam-diam saya menyimpan sebuahkeinginan lain.
Saat anak-anak liburan sekolah saya menganjurkan wisata bersama ke daerah pegunungan. Istri saya, kakak ipar dan suaminya setuju. Tidak lupa saya mengangkat beberapa VCD porno baru pinjaman kawan dan playernya. Seusai seharian bermain kesana-kemari anak-anak kelelahan jadi mereka cepat tertidur.
Apalagi udaranya dingin. Sedangkan kami orang tua menghabiskan malam untuk mengobrol mengenai tidak sedikit hal. ”Eh … dingin-dingin begini enaknya nonton lagi yuk,” kata saya. ”Nonton apa ?” tanya suami kakak ipar. ”Biasa. VCD gituan. Kebetulan saya punya beberapa VCD baru.” Mereka setuju.
Kemudian kami berkumpul di kamar saya, sedangkan anak-anak ditidurkan di kamar kakak ipar yang bersebelahan. Jadilah di tengah udara dingin kami memanaskan diri dengan menonton adegan-adegan persetubuhan yang panas beserta segala variasinya. Hingga pada keping ketiga tampak kakak ipar telah tidak tahan lagi.
Dia merapat ke suaminya, berciuman. Istri saya terpengaruh. Wanita itu mulai meraba-raba selangkangan saya. Senjata kebanggaan saya telah mengeras. ”Ayo kami pindah ….” bisik istri saya. ”Husss .. pindah kemana. Di sebelah ada anak-anak. Di sini saja.” Akhirnya kami bergulat di sofa. Tidak risih walau di tempat tidur tidak jauh dari kami kakak ipar dan suaminya juga meperbuat faktor serupa.
Bahkan mereka tampak sangat bergairah. Pakaian kakak ipar telah tidak karuan lagi. Saya dapat melirik paha dan perutnya putih mulus. Mereka berpagutan dengan ganas jadi sprei tempat tidur juga awut-awutan. Istri saya duduk mengangkangkan paha. Saya tahu, ia minta dioral.
Mulut dan lidah saya pun mulai mempermainkan perangkat kelaminnya tanpa melepas celana dalam. ”Ohhhh … semakin .. enakkkkkk, Mas ….” lenguh istri saya merasa sangat nikmat. Sementara itu ekor mata saya melirik aksi kakak ipar dan suaminya yang berkebalikan dengan saya dan istri. Kakak ipar tampak amat bergairah mengaraoke penis suaminya.
Saya pun melanjutkan menggarap vagina dan wilayah kurang lebihnya milik istri saya. Lidah saya makin dalam mempermainkan celah, mengisap-isap, dan sesekali menggigit klitoris. ”Ooh … ahhhhh …. ahhhh ……..” istri saya mengerang keras tanpa merasa malu walau di dekatnya ada kakak kandungnya yang juga sedang bergulat dengan suaminya.
Satu demi satu saya lepas pakaiannya yang menghalangi. Pertama celana dalamnya, lalu rok bawahnya. Lenguhan istri saya bersahut-sahutan dengan erangan suami kakak ipar. Beberapa hari kemudian posisi berubah. Istri saya gantian mengulum penis saya, sedangkan suami kakak ipar mulai menggarap kelamin istrinya. Erangan saya pun berlomba dengan erangan kakak ipar.
Setengah jam kemudian saya mulai menusuk istri saya. Tidak lama disusul suami kakak ipar yang meperbuat faktor serupa terhadap istrinya. Lenguhan dua perempuan kakak beradik yang dilanda kenikmatan terdengar bergantian. ”Mas, batangmu enakkk sekali ….”’ bisik istri saya. ”Celahmu juga enak,” jawabku.
Sembari menaikturunkan pinggul tanganku meremas-remas payudara istri saya yang walau tidak terlalu besar tetapi padat dan tampak merangsang. Seusai beberapa hari bersi kukuh dalam posisi konvensional, lalu saya memutar tubuh istri saya dan menyetubuhi dari belakang. Saya melirik ke tempat tidur.
Posisi kakak ipar berada di atas suaminya. Teriakan dan gerakan naik turunnya sangat merangsang saya untuk merasakan alangkah enaknya menyetubuhi kakak ipar. Tetapi saya wajib menantikan saat yang cocok. Kira-kira ketika istri saya, kakak ipar dan suaminya telah berada di dekat puncak kenikmatannya, jadi kesadarannya agak bertidak lebih.
Sambil menggenjot istri saya dari belakang saya semakin melirik mereka berdua. Entah telah berapa kali istri saya mencapai puncaknya, saya telah tidak begitu memperhatikan lagi. ”Ayo kami ke tempat tidur,” bisik saya pada istri saya. ”Kan digunakan …. ” Saya segera menggendong tubuhnya, lalu menelentangkan di tempat tidur di samping kakaknya yang sedang digarap suaminya.
Mula-mula keduanya agak kaget atas keberadaan kami. Tetapi kemudian kami mulai asyik dengan pasangan masing-masing. Tidak perduli dan tidak malu. Malah suara-suara erotis di sebelah kami makin meningkatkan gairah seksual. Di tengah-tengah nafsu yang menggelora saya menggamit suami kakak ipar saya. Dirinya menoleh sambil menyeringai menahan nikmat. ”Ssst … kami tukar ….” ”Hhhh …. ” dirinya terbengong tidak paham. Lalu saya mengambil keputusan.
Penis saya cabut dari vagina istri saya, kemudian bergeser mendekati kakak ipar saya yang tetap merem-melek menikmati tusukan suaminya. ”Mas sama istri saya, saya gantian dengan Mbak …,” kata saya. Tanpa memedulikan kebengongannya saya langsung memeluk tibuh mulus kakak ipar yang telah sekian lama saya rindukan.
Saya ciumi lehernya, pipinya, bibirnya, dan saya kulum puting susunya yang mengeras. Mula-mula kakak ipar saya kaget dan hendak memberontak. Tapi mulutnya segera saya tutup dengan bibir saya. Kemudian penis saya masukkan pelan-pelan ke vaginanya yang telah basah kuyup.
Seusai itu saya meperbuat gerakan memompa naik-turun sambil sesekali memutar. Nyatanya vaginanya tetap sangat enak. Untuk meningkatkan gairah kedua payudaranya saya remas dan sesekali saya gigit putingnya. ”Ohhh …. ahhhh ….. hhhhh … shhhh ….,” suaranya mulai tidak karuan menahan gempuran luar biasa saya.
Di samping saya, suami kakak ipar saya tampaknya juga tidak mau kehilangan waktu percuma. Dirinya pun menyetubuhi istri saya dengan penuh semangat. Tidak ada keraguan lagi. Yang ada hanya bagaimana menuntaskan nafsu yang telah memuncak di ubun-ubun. Saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Cita-cita menggauli kakak ipar kesampaian telah. Hampir satu jam kami bertempur dengan beberapa gaya. Mulai konvensional, miring, hingga menungging. Suami kakak ipar saya lebih dulu menyelesaikan permainannya. Beberapa menit kemudian saya menyusul dengan menyemprotkan begitu tidak sedikit sperma ke dalam vagina kakak ipar saya. Rasanya belum sempat saya mengeluarkan begitu tidak sedikit sperma sebagaimana malam itu. Kakak ipar pun tampak melenguh puas.
Vaginanya menjempit penis saya lumayan lama. Seusai peristiwa malam itu, kami menjadi terbiasa mengadakan hubungan seks bersama-sama dan dapat ditebak akhirnya kami bergantian pasangan dengan cara sukarela. Tidak ada paksaan sama sekali.
Mungkin saya tergolong aneh alias punya kelainan. Bayangkan, telah punya istri cantik tetap merindukan wanita lain. Tidak lebih ajarnya, wanita itu merupakan kakak ipar sendiri. Kalau dibanding-bandingkan maka jelas istri saya mempunyai beberapa kelebihan. Tidak hanya lebih muda, di mata saya lebih cantik dan manis. Postur tubuhnya lebih ramping dan berisi.
Sedangkan kakak ipar saya yang telah punya dua anak itu badannya sedikit gemuk, tetapi kulitnya lebih mulus. Entah apanya yang tidak jarang membikin saya membayangkan berhubungan intim dengan dia. Perasaan itu telah timbul ketika saya tetap berpacaran dengan adiknya. Semula saya mengira seusai menikah dan punya anak perasaan itu bakal hilang sendiri.
Nyatanya lima tahun kemudian seusai punya anak berumur empat tahun, perasaan khusus terhadap kakak ipar saya tidak menghilang. Bahkan terasa tambah mendalam. Ketika menggauli istri saya tidak jarangkali tanpa sadar membayangkan yang saya sebadani merupakan kakak ipar, dan biasanya saya bakal mencapai puncak kenikmatan paling tinggi.
Ketika berjumpa saya tidak jarang dengan cara sembunyi-sembunyi menikmati lekuk-lekuk tubuhnya.Mulai dari pinggulnya yang bulat besar hingga buah dadanya yang proporsional dengan bentuk tubuhnya. Sesekali saya berhasil mencuri lihat paha alias belahan buah dadanya yang putih mulus. Apabila telah demikian maka jantung bakal berdetak sangat kencang.
Nafsu saya menjadi begitu bergelora. Sempat sebuahketika saya mengintip saat dirinya mandi di rumah saya lewat celah kunci pintu kamar mandi. Tetapi sebab takut ketahuan istri dan orang lain, itu saya perbuat tanpa konsentrasi jadi tidak puas. Keinginan untuk menikmati tubuh kakak ipar makin menguat.
Tetapi saya tetap berpendapat itu hanya gambaran sebab rasanya mustahil dirinya mau suka rela berselingkuh dan tukar pasangan dengan adik ipar sendiri. Tetapi entah kenapa di lubuk hati yang paling dalam saya punya keyakinan mimpi gila-gilaan tukar pasangan itu bakal kesampaian.
Cuma saya belum tahu bagaimana tutorial mewujudkan keinginan tukar pasangan. Kalau pun sebuahwaktu itu terjadi saya tidak ingin prosesnya terjadi melewati kekerasan alias paksaan. Saya ingin meperbuat suka sama suka, penuh kerelaan dan kesadaran, dan saling menikmati perbuatan tukar pasangan. Mungkin setan telah menunjukkan jalannya ketika sebuahhari istri saya bilang kakaknya ingin meminjam VCD porno. Kebetulan saya punya lumayan tidak sedikit VCD yang saya koleksi sejak tetap bujangan.
Sebelum berhubungan intim saya dan istri biasa nonton VCD dulu untuk pemanasan meningkatkan gairah dan rangsangan. ”Kenapa kakakmu tiba-tiba pengin nonton VCD gituan ?” tanya saya pada istri saya. ”Nggak tahu.” ”Barangkali seusai sterilisasi nafsunya gede,” komentar saya asal-asalan.
Beberapa keping VCD pun saya pinjamkan. Ini salah satu jalan untuk mencapai mimpi saya untuk meperbuat tukar pasangan. Tetapi wajib sabar sebab semua memerlukan proses dan waktu agak panjang. Seusai itu dengan cara selalu kakak ipar saya meminjam VCD porno. Rata-rata seminggu sekali. ”Dia lihat sendiri alias sama suaminya ?” tanya saya. ”Ya sama suaminya dong,” jawab istri saya.
”Kamu cerita sama dirinya ya sebelum main kami nonton VCD biru ?” ”Iya …,” jawab istri saya malu-malu. ”Wah rahasia kok diceritakan sama orang lain.” ”Kan sama saudara sendiri nggak apa-apa.” ”Eh … kalian bilang sama dia, kapan-kapan kami nonton bareng yuk …” ”Maksudmu ?” ”Ya dirinya dan suaminya nonton bareng sama kita.”
”Huss … malu ah …” ”Kenapa malu ? Toh kami sama-sama suami istri dan seks itu kan faktor wajar dan normal …” Hingga di situ saya sengaja tidak memperpanjang pembicaraan. Saya hanya dapat menantikan sambil berharap mudah-mudahan saran itu sangatlah disampaikan terhadap kakaknya. Sebulan seusai itu kakak ipar dan suaminya berkunjung ke rumah kami dan menginap.
Istri saya mengatakan mereka memenuhi saran saya untuk nonton VCD porno bersama-sama. Diam-diam saya bersorak dalam hati. Satu langkah maju telah terjadi. Tetapi saya mengingatkan diri sendiri, wajib tetap sabar dan berhati-hati. Kalau tidak maka rencana untuk tukar pasangan dapat buyar. Malam itu seusai anak-anak tidur kami nonton VCD porno bersama-sama.
Saya lihat pada adegan-adegan yang hot kakak ipar tampak terpesona. Tanpa sadar dirinya mendekati suaminya. Beberapa VCD telah diputar. Tampak nafsu mereka telah tidak terkendali. Saling mengelus dan meremas. Istri saya juga demikian. Sejak tadi tangannya telah menelusup di balik sarung saya memegangi senjata kebanggaan saya.
”Mbak silakan pakai kamar belakang,” kata saya terhadap kakak ipar seusai menonton mereka kelihatan tidak dapat menahan diri lagi. Tanpa mengatakan sepatah pun kakak ipar luar biasa tangan suaminya masuk kamar yang saya tunjukkan. ”Sekarang kami gimana ?” tanya saya menggoda istri saya. ”Ya main dong …” Kami berdua segera masuk kamar satunya lagi. Anak-anak kami kebetulan tidur di lantai dua jadi suara-suara birahi kami tidak bakal mengganggu tidur mereka. Ketika saya berpacu dengan istri saya, di kamar belakang kakak ipar dan suaminya juga meperbuat faktor serupa.
Jeritan dan erangan kenikmatan wanita yang diam-diam saya rindukan itu kedengaran hingga telinga saya. Saya pun jadi makin terangsang. Malam itu istri saya kembali saya bayangkan sebagai kakak ipar. Saya bikin dirinya orgasme berkali-kali dalam permainan seks yang panjang dan melelahkan tetapi sangat menyenangkan. Selanjutnya kegiatan bersama itu kami perbuat selalu, minimal seminggu sekali. Sesekali di rumah kakak ipar sebagai variasi. Dua keluarga tampak rukun, walau diam-diam saya menyimpan sebuahkeinginan lain.
Saat anak-anak liburan sekolah saya menganjurkan wisata bersama ke daerah pegunungan. Istri saya, kakak ipar dan suaminya setuju. Tidak lupa saya mengangkat beberapa VCD porno baru pinjaman kawan dan playernya. Seusai seharian bermain kesana-kemari anak-anak kelelahan jadi mereka cepat tertidur.
Apalagi udaranya dingin. Sedangkan kami orang tua menghabiskan malam untuk mengobrol mengenai tidak sedikit hal. ”Eh … dingin-dingin begini enaknya nonton lagi yuk,” kata saya. ”Nonton apa ?” tanya suami kakak ipar. ”Biasa. VCD gituan. Kebetulan saya punya beberapa VCD baru.” Mereka setuju.
Kemudian kami berkumpul di kamar saya, sedangkan anak-anak ditidurkan di kamar kakak ipar yang bersebelahan. Jadilah di tengah udara dingin kami memanaskan diri dengan menonton adegan-adegan persetubuhan yang panas beserta segala variasinya. Hingga pada keping ketiga tampak kakak ipar telah tidak tahan lagi.
Dia merapat ke suaminya, berciuman. Istri saya terpengaruh. Wanita itu mulai meraba-raba selangkangan saya. Senjata kebanggaan saya telah mengeras. ”Ayo kami pindah ….” bisik istri saya. ”Husss .. pindah kemana. Di sebelah ada anak-anak. Di sini saja.” Akhirnya kami bergulat di sofa. Tidak risih walau di tempat tidur tidak jauh dari kami kakak ipar dan suaminya juga meperbuat faktor serupa.
Bahkan mereka tampak sangat bergairah. Pakaian kakak ipar telah tidak karuan lagi. Saya dapat melirik paha dan perutnya putih mulus. Mereka berpagutan dengan ganas jadi sprei tempat tidur juga awut-awutan. Istri saya duduk mengangkangkan paha. Saya tahu, ia minta dioral.
Mulut dan lidah saya pun mulai mempermainkan perangkat kelaminnya tanpa melepas celana dalam. ”Ohhhh … semakin .. enakkkkkk, Mas ….” lenguh istri saya merasa sangat nikmat. Sementara itu ekor mata saya melirik aksi kakak ipar dan suaminya yang berkebalikan dengan saya dan istri. Kakak ipar tampak amat bergairah mengaraoke penis suaminya.
Saya pun melanjutkan menggarap vagina dan wilayah kurang lebihnya milik istri saya. Lidah saya makin dalam mempermainkan celah, mengisap-isap, dan sesekali menggigit klitoris. ”Ooh … ahhhhh …. ahhhh ……..” istri saya mengerang keras tanpa merasa malu walau di dekatnya ada kakak kandungnya yang juga sedang bergulat dengan suaminya.
Satu demi satu saya lepas pakaiannya yang menghalangi. Pertama celana dalamnya, lalu rok bawahnya. Lenguhan istri saya bersahut-sahutan dengan erangan suami kakak ipar. Beberapa hari kemudian posisi berubah. Istri saya gantian mengulum penis saya, sedangkan suami kakak ipar mulai menggarap kelamin istrinya. Erangan saya pun berlomba dengan erangan kakak ipar.
Setengah jam kemudian saya mulai menusuk istri saya. Tidak lama disusul suami kakak ipar yang meperbuat faktor serupa terhadap istrinya. Lenguhan dua perempuan kakak beradik yang dilanda kenikmatan terdengar bergantian. ”Mas, batangmu enakkk sekali ….”’ bisik istri saya. ”Celahmu juga enak,” jawabku.
Sembari menaikturunkan pinggul tanganku meremas-remas payudara istri saya yang walau tidak terlalu besar tetapi padat dan tampak merangsang. Seusai beberapa hari bersi kukuh dalam posisi konvensional, lalu saya memutar tubuh istri saya dan menyetubuhi dari belakang. Saya melirik ke tempat tidur.
Posisi kakak ipar berada di atas suaminya. Teriakan dan gerakan naik turunnya sangat merangsang saya untuk merasakan alangkah enaknya menyetubuhi kakak ipar. Tetapi saya wajib menantikan saat yang cocok. Kira-kira ketika istri saya, kakak ipar dan suaminya telah berada di dekat puncak kenikmatannya, jadi kesadarannya agak bertidak lebih.
Sambil menggenjot istri saya dari belakang saya semakin melirik mereka berdua. Entah telah berapa kali istri saya mencapai puncaknya, saya telah tidak begitu memperhatikan lagi. ”Ayo kami ke tempat tidur,” bisik saya pada istri saya. ”Kan digunakan …. ” Saya segera menggendong tubuhnya, lalu menelentangkan di tempat tidur di samping kakaknya yang sedang digarap suaminya.
Mula-mula keduanya agak kaget atas keberadaan kami. Tetapi kemudian kami mulai asyik dengan pasangan masing-masing. Tidak perduli dan tidak malu. Malah suara-suara erotis di sebelah kami makin meningkatkan gairah seksual. Di tengah-tengah nafsu yang menggelora saya menggamit suami kakak ipar saya. Dirinya menoleh sambil menyeringai menahan nikmat. ”Ssst … kami tukar ….” ”Hhhh …. ” dirinya terbengong tidak paham. Lalu saya mengambil keputusan.
Penis saya cabut dari vagina istri saya, kemudian bergeser mendekati kakak ipar saya yang tetap merem-melek menikmati tusukan suaminya. ”Mas sama istri saya, saya gantian dengan Mbak …,” kata saya. Tanpa memedulikan kebengongannya saya langsung memeluk tibuh mulus kakak ipar yang telah sekian lama saya rindukan.
Saya ciumi lehernya, pipinya, bibirnya, dan saya kulum puting susunya yang mengeras. Mula-mula kakak ipar saya kaget dan hendak memberontak. Tapi mulutnya segera saya tutup dengan bibir saya. Kemudian penis saya masukkan pelan-pelan ke vaginanya yang telah basah kuyup.
Seusai itu saya meperbuat gerakan memompa naik-turun sambil sesekali memutar. Nyatanya vaginanya tetap sangat enak. Untuk meningkatkan gairah kedua payudaranya saya remas dan sesekali saya gigit putingnya. ”Ohhh …. ahhhh ….. hhhhh … shhhh ….,” suaranya mulai tidak karuan menahan gempuran luar biasa saya.
Di samping saya, suami kakak ipar saya tampaknya juga tidak mau kehilangan waktu percuma. Dirinya pun menyetubuhi istri saya dengan penuh semangat. Tidak ada keraguan lagi. Yang ada hanya bagaimana menuntaskan nafsu yang telah memuncak di ubun-ubun. Saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Cita-cita menggauli kakak ipar kesampaian telah. Hampir satu jam kami bertempur dengan beberapa gaya. Mulai konvensional, miring, hingga menungging. Suami kakak ipar saya lebih dulu menyelesaikan permainannya. Beberapa menit kemudian saya menyusul dengan menyemprotkan begitu tidak sedikit sperma ke dalam vagina kakak ipar saya. Rasanya belum sempat saya mengeluarkan begitu tidak sedikit sperma sebagaimana malam itu. Kakak ipar pun tampak melenguh puas.
Vaginanya menjempit penis saya lumayan lama. Seusai peristiwa malam itu, kami menjadi terbiasa mengadakan hubungan seks bersama-sama dan dapat ditebak akhirnya kami bergantian pasangan dengan cara sukarela. Tidak ada paksaan sama sekali.
Post A Comment: