Dybala Akan Tingkatkan Kemahiran Untuk Gunakan Kaki Kanannya
AGEN BOLA-Penyerang Juventus, Paulo Dybala dirinya sedang berjuang untuk menguasai kaki kanannya.
Punggawa timnas Argentina itu dikenal atas kelihaiannya untuk menggunakan kaki kirinya, namun pemain 23 tahun itu sadar bahwa dirinya tidak bisa bergantung dengan kaki kirinya terus.
“Saya seorang kidal, bahkan saya menggosok gigi dengan tangan kiri,” ujar Dybala.
“Saya menggunakan pulpen setiap hari dan saya berusaha untuk menulis, namun dengan kaki kanan saya, saya menjepitnya diantara jempol kaki dan jari sebelanya.
“Saya berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan kepekaan. Bukan hanya itu, saya juga berlatih dengan mata saya, untuk melihat lebih luas, dengan arah yang berbeda, untuk mengantisipasi lawan-lawan saya dan melihat ruang.
“Saya juga mulai banyak berlatih di pusat kebugaran, di Italia saya belajar untuk mengamankan bola.
“Gattuso, yang pernah latih Palermo, mengatakan kepada saya untuk tidak banyak bergaya, saya tidak memerlukan itu, ketajaman kaki saya sudah cukup.
“Cristiano Ronaldo sudah cetak 360 gol, itu karena dia gunakan kaki kanannya tapi juga lihai dengan kaki kanannya. Dengan satu kaki kalian lebih mudah untuk dijaga dan musuh akan gampang membaca kalian.
“Di Italia para bek tidak banyak melakukan banyak kekacauan.”
Dybala kemudian bahas kehidupannya di Turin, yang terlihat sangat berbeda saat ia di Sicily dan Palermo.
“Saya tidak mementingkan tanda tangan atau foto bersama. Tentunya saya bisa memikirkan Totti, yang saya anggap sebagai raja tahanan. Dia bahkan tidak bisa berkeliling di kotanya sendiri.
“Saya sadar bahwa ada perbedaan orang Italia ketika saya tiba di Utara, di Juve. Palermo ada di Mondello, saya pergi bersepeda, saya berenang di lautan dan semua tetangga perhatian dengan saya.
“Bahkan jika ibu saya ada di sana, apapun yang saya rindukan adalah mereka. Turin kota yang elegan dan megah, mereka tidak pedulikan kalian, kalian sebaiknya langsung pergi ke supermarket.
“Kami Argentina dipenuhi dengan cinta, kami memerlukan satu keluarga. Sehingga inilah sikap yang cukup sulit untuk saya.
“Di bus menuju stadion, semua orang memasang headphone mereka dan mendengarkan lagu-lagu favorit mereka, di Argentina kami punya satu speaker besar untuk kumandangkan musik. Itu memang sedikit egois, tapi itu menyenangkan.”
Punggawa timnas Argentina itu dikenal atas kelihaiannya untuk menggunakan kaki kirinya, namun pemain 23 tahun itu sadar bahwa dirinya tidak bisa bergantung dengan kaki kirinya terus.
“Saya seorang kidal, bahkan saya menggosok gigi dengan tangan kiri,” ujar Dybala.
“Saya menggunakan pulpen setiap hari dan saya berusaha untuk menulis, namun dengan kaki kanan saya, saya menjepitnya diantara jempol kaki dan jari sebelanya.
“Saya berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan kepekaan. Bukan hanya itu, saya juga berlatih dengan mata saya, untuk melihat lebih luas, dengan arah yang berbeda, untuk mengantisipasi lawan-lawan saya dan melihat ruang.
“Saya juga mulai banyak berlatih di pusat kebugaran, di Italia saya belajar untuk mengamankan bola.
“Gattuso, yang pernah latih Palermo, mengatakan kepada saya untuk tidak banyak bergaya, saya tidak memerlukan itu, ketajaman kaki saya sudah cukup.
“Cristiano Ronaldo sudah cetak 360 gol, itu karena dia gunakan kaki kanannya tapi juga lihai dengan kaki kanannya. Dengan satu kaki kalian lebih mudah untuk dijaga dan musuh akan gampang membaca kalian.
“Di Italia para bek tidak banyak melakukan banyak kekacauan.”
Dybala kemudian bahas kehidupannya di Turin, yang terlihat sangat berbeda saat ia di Sicily dan Palermo.
“Saya tidak mementingkan tanda tangan atau foto bersama. Tentunya saya bisa memikirkan Totti, yang saya anggap sebagai raja tahanan. Dia bahkan tidak bisa berkeliling di kotanya sendiri.
“Saya sadar bahwa ada perbedaan orang Italia ketika saya tiba di Utara, di Juve. Palermo ada di Mondello, saya pergi bersepeda, saya berenang di lautan dan semua tetangga perhatian dengan saya.
“Bahkan jika ibu saya ada di sana, apapun yang saya rindukan adalah mereka. Turin kota yang elegan dan megah, mereka tidak pedulikan kalian, kalian sebaiknya langsung pergi ke supermarket.
“Kami Argentina dipenuhi dengan cinta, kami memerlukan satu keluarga. Sehingga inilah sikap yang cukup sulit untuk saya.
“Di bus menuju stadion, semua orang memasang headphone mereka dan mendengarkan lagu-lagu favorit mereka, di Argentina kami punya satu speaker besar untuk kumandangkan musik. Itu memang sedikit egois, tapi itu menyenangkan.”
Post A Comment: