Jelang F1 GP Hungaria: Musim 2018 Ferrari Dirugikan Haas?
HUNGARORING - Harapan tim Ferrari menempatkan salah satu pembalap muda binaan mereka di lintasan F1 2018 secara reguler telah pupus. Hal itu mengundang komentar dari salah satu tokoh yang kenyang pengalaman dengan pembalap muda di ajang balap jet darat.
Ya, mantan bos tim Formula 1, Giancarlo Minardi, menyebut keputusan Haas mempertahankan Romain Grosjean dan Kevin Magnussen untuk musim 2018 sebagai pukulan telak bagi Ferrari dan pembinaan pembalap muda.
Jelang akhir pekan lomba seri ke-11 musim ini, F1 GP Hungaria 2017, Gene Haas --pemilik tim F1 asal Amerika Serikat yang juga menyandang nama terakhirnya-- telah mengonfirmasi bahwa kedua pembalap mereka, Grosjean dan Magnussen, akan bertahan untuk musim 2018.
Keputusan itu diambil di tengah-tengah harapan pembalap ketiga Ferrari, Antonio Giovinazzi, untuk mendapatkan kursi pembalap utama pada tahun depan.
Seperti diketahui, usai menjalani dua balapan pertama musim 2017 bersama Sauber, pembalap asal Italia tersebut dipinjamkan ke Haas untuk turun pada sesi latihan pertama F1 GP Inggris. Giovinazzi kemudian sempat menetap di Silverstone untuk melakukan tes ban Pirelli spesifikasi 2018.
Minardi --mantan bos tim Formula 1 yang aktif pada musim 1985 hingga 2005-- berpikir bahwa keputusan yang diambil Haas menjadi sebuah kekalahan bagi Ferrari dan program pembinaan pembalap muda mereka.
Adapun perlu diketahui pula, sebelum diambil alih oleh perusahaan minuman berenergi Red Bull dan berganti nama menjadi Toro Rosso. Minardi menjadi tim F1 yang terkenal karena memberikan kesempatan debut kepada pembalap-pembalap muda seperti Giancarlo Fisichella, Fernando Alonso, Mark Webber dan Jarno Trulli.
"Jika Haas mempertahankan pembalap mereka, maka ini menjadi sebuah kekalahan bagi Ferrari," ujar Minardi seperti dilaporkan Autosport dan Motorsport. "Saya masih yakin bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga hubungan dengan tim yang saat ini sedang tampil baik dan berusaha meraup poin sebanyak mungkin pada paruh kedua musim," imbuhnya.
Pria 69 tahun lebih jauh melanjutkan penjelasannya soal kerugian tim Kuda Jingkra (julukan Ferrari): "Karena jika tidak, maka ini menjadi sebuah kekalahan bagi sistem yang dianut Ferrari – yang sedang menekankan pengembangan pembalap muda dan dunia balap Italia.”
"Saya sedih, patah semangat, dan kecewa. Karena skenario seperti ini memperlihatkan bahwa pembalap-pembalap Ferrari sama sekali tidak mendapatkan perlindungan. Ferrari seperti tidak memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan klien mereka. Saya berharap skenario itu tidak benar," kata Minardi lagi. (FAY)
Ya, mantan bos tim Formula 1, Giancarlo Minardi, menyebut keputusan Haas mempertahankan Romain Grosjean dan Kevin Magnussen untuk musim 2018 sebagai pukulan telak bagi Ferrari dan pembinaan pembalap muda.
Jelang akhir pekan lomba seri ke-11 musim ini, F1 GP Hungaria 2017, Gene Haas --pemilik tim F1 asal Amerika Serikat yang juga menyandang nama terakhirnya-- telah mengonfirmasi bahwa kedua pembalap mereka, Grosjean dan Magnussen, akan bertahan untuk musim 2018.
Keputusan itu diambil di tengah-tengah harapan pembalap ketiga Ferrari, Antonio Giovinazzi, untuk mendapatkan kursi pembalap utama pada tahun depan.
Seperti diketahui, usai menjalani dua balapan pertama musim 2017 bersama Sauber, pembalap asal Italia tersebut dipinjamkan ke Haas untuk turun pada sesi latihan pertama F1 GP Inggris. Giovinazzi kemudian sempat menetap di Silverstone untuk melakukan tes ban Pirelli spesifikasi 2018.
Minardi --mantan bos tim Formula 1 yang aktif pada musim 1985 hingga 2005-- berpikir bahwa keputusan yang diambil Haas menjadi sebuah kekalahan bagi Ferrari dan program pembinaan pembalap muda mereka.
Adapun perlu diketahui pula, sebelum diambil alih oleh perusahaan minuman berenergi Red Bull dan berganti nama menjadi Toro Rosso. Minardi menjadi tim F1 yang terkenal karena memberikan kesempatan debut kepada pembalap-pembalap muda seperti Giancarlo Fisichella, Fernando Alonso, Mark Webber dan Jarno Trulli.
"Jika Haas mempertahankan pembalap mereka, maka ini menjadi sebuah kekalahan bagi Ferrari," ujar Minardi seperti dilaporkan Autosport dan Motorsport. "Saya masih yakin bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga hubungan dengan tim yang saat ini sedang tampil baik dan berusaha meraup poin sebanyak mungkin pada paruh kedua musim," imbuhnya.
Pria 69 tahun lebih jauh melanjutkan penjelasannya soal kerugian tim Kuda Jingkra (julukan Ferrari): "Karena jika tidak, maka ini menjadi sebuah kekalahan bagi sistem yang dianut Ferrari – yang sedang menekankan pengembangan pembalap muda dan dunia balap Italia.”
"Saya sedih, patah semangat, dan kecewa. Karena skenario seperti ini memperlihatkan bahwa pembalap-pembalap Ferrari sama sekali tidak mendapatkan perlindungan. Ferrari seperti tidak memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan klien mereka. Saya berharap skenario itu tidak benar," kata Minardi lagi. (FAY)
Post A Comment:
0 comments: