Korut Kembali Tembakkan Rudal, Jepang Marah
SEOUL - Militer Korea Utara (Korut) menembakkan rudal lagi pada hari Jumat waktu Pyongyang dan diduga menghantam perairan Jepang. Pemerintah Jepang marah atas manuver rudal Korut dan menganggapnya sebagai provokasi yang tidak bisa diterima.
Rudal Korut yang belum diketahui jenisnya dilaporkan telah ditembakkan dari situs uji coba rudal di Provinsi Jangang utara.
Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan, rudal militer Pyongyang diduga menghantam lepas pantai timur Korut yang kemungkinan masuk zona ekonomi eksklusif Jepang.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan rudal militer Korut terbang selama sekitar 45 menit namun tidak ada laporan kerusakan yang dilaporkan.
Menurut Suga, peluncuran rudal itu tidak dapat diterima dan jelas melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Jepang tidak dapat mentolerir provokasi Korut yang berulang dan telah memprotes dengan kecaman yang paling kuat,” katanya.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada pukul 01.00 waktu Seoul pada hari Sabtu (29/7/2017) atau beberapa jam setelah manuver rudal Pyongyang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengatakan bahwa sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional Jepang juga akan digelar.
Jika dikonfirmasi, uji tembak rudal terbaru Korut ini akan menjadi uji coba rudal yang ke-14 yang yang dilakukan Pyongyang sepanjang tahun 2017.
Sementara itu, Pentagon ikut mengonfirmasi peluncuran rudal Korut. Menurut Pentagon, rudal yang ditembakkan berjenis rudal balistik.
“Kami menilai dan akan segera mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis di Washington, seperti dilansir Reuters. Menurutnya, peluncuran rudal balistik Korut telah terdeteksi. (FAY)
Rudal Korut yang belum diketahui jenisnya dilaporkan telah ditembakkan dari situs uji coba rudal di Provinsi Jangang utara.
Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan, rudal militer Pyongyang diduga menghantam lepas pantai timur Korut yang kemungkinan masuk zona ekonomi eksklusif Jepang.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan rudal militer Korut terbang selama sekitar 45 menit namun tidak ada laporan kerusakan yang dilaporkan.
Menurut Suga, peluncuran rudal itu tidak dapat diterima dan jelas melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Jepang tidak dapat mentolerir provokasi Korut yang berulang dan telah memprotes dengan kecaman yang paling kuat,” katanya.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada pukul 01.00 waktu Seoul pada hari Sabtu (29/7/2017) atau beberapa jam setelah manuver rudal Pyongyang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengatakan bahwa sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional Jepang juga akan digelar.
Jika dikonfirmasi, uji tembak rudal terbaru Korut ini akan menjadi uji coba rudal yang ke-14 yang yang dilakukan Pyongyang sepanjang tahun 2017.
Sementara itu, Pentagon ikut mengonfirmasi peluncuran rudal Korut. Menurut Pentagon, rudal yang ditembakkan berjenis rudal balistik.
“Kami menilai dan akan segera mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis di Washington, seperti dilansir Reuters. Menurutnya, peluncuran rudal balistik Korut telah terdeteksi. (FAY)
Post A Comment:
0 comments: